Terkait Tuduhan Asap Karhutla, Menteri LHK Kirimkan Surat Protes

oleh -106 kali dilihat
Terkait Tuduhan Asap Karhutla, Menteri LHK Kirimkan Surat Protes
Menteri LHK, Siti Nurbaya/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Malaysia menuding bahwa terdapat kiriman asap karhutla  dari Indonesia. Namun, hal ini dibantah oleh Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Ia menekankan bahwa tidak ada kiriman asap dari Indonesia ke Malaysia.

Menteri Siti mengatakan dalam waktu dekat akan mengirimkan surat protes kepada Duta Besar Malaysia terkait dengan masalah asap karhutla.

Siti menilai, Malaysia kurang objektif dalam menanggapi masalah asap karhutla. Malaysia tidak mampu menyajikan data akurat terkait dengan asap yang memasuki wilayahnya.

“Karena sebetulnya asap yang masuk ke Malaysia, ke Kuala Lumpur, itu dari Serawak kemudian dari Semenanjung Malaya, dan juga mungkin sebagian dari Kalimantan Barat. Karena itu, seharusnya objektif menjelaskannya,” kata Siti seperti yang dilansir dari Medcom.id

KLIK INI:  Dari Menara Pemantau Kamera CCTV Thermal Memantau Lokasi Rawan Karhutla

Kabut asap akibat karhutla yang memasuki Malaysia tidak sepenuhnya berasal dari Indonesia. Mengingat Malaysia juga berbatasan langsung dengan negara lainnya. Selain itu Malaysia tidak mengakui bahwa beberapa wilayahnya juga mengalami kebakaran hutan dan lahan, sebut saja Semenajung Malaya dan Serawak.

“Saya akan menuliskan surat protes kepada Duta Besar Malaysia untuk diteruskan kepada menterinya,” tambahnya.
Tidak diam saja, Siti mulai geram dan tidak terima dengan tuduhan Duta Besar Malaysia.

Berdasarkan hasil rapat dengan BMKG, pihaknya memastikan bahwa tidak ada asap karhutla yang melintasi perbatasan Indonesia dengan negara tetangga termasuk Malaysia.

KLIK INI:  Asap Karhutla Dipastikan Tidak Menyusup ke Malaysia

Namun, secara sportif, Siti Nurbaya mengakui bahwa asap karhutla sempat melintasi batas negara pada 8 September 2019 lalu. Kabut asap yang melintasi batas ini hanya berlangsung selama 1 jam dan langsung menghilang.

Lebih lanjut, Siti menyatakan pihaknya sudah bekerja secara sistematis. Melalui Manggala Agni, TNI/POLRI, BPBD, pihak swasta, masyarakat dan pihak terkait lainnya dalam menangani masalah karhutla dan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.

KLIK INI:  Tentang Negara G7 dan Cara Mengakhiri Penggunaan Energi Fosil