Tentang Sustainable Living, Konsep, dan Keuntungan yang Menyertainya

oleh -1,227 kali dilihat
Peka dan Resah , Kunci Utama Tumbuhkan Perilaku Ramah Lingkungan
Ilustrasi/Foto-Ist

Klikhijau.com Sustainable living atau gaya hidup ramah lingkungan. Konsep gaya hidup ini oleh telah ditegaskan oleh Lester R. Brown bahwa  kehidupan pada abad ke 21. Menjadi kehidupan yang harus beralih.

Brown sendiri merupakan seorang ekolog terkemuka. Ia adalah pendiri Worldwatch Institute dan Earth Policy Institute. Ia menegaskan bahwa peralihan itu berujung pada energi baru terbarukan, ekonomi yang berdasar pada daur ulang atau pemanfaatan kembali, dan sistem transportasi yang ramah lingkungan.

Konsep  tersebut menjadi sebuah tatanan gaya hidup yang mencoba untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam (SDA)

Bagi mereka yang menganut gaya hidup ini akan berusaha untuk mengurangi jejak karbon yang mereka hasilkan. Mereka juga akan mengubah cara mengonsumsi energi, makanan hingga mode transportasi.

KLIK INI:  10 Fakta Menarik dari Karbon Biru

Sustainable living bisa jadi solusi hidup yang baik untuk melestarikan lingkungan sebagai persiapan untuk generasi mendatang.

Bagi mereka yang mendukung sustainable living akan menjalani kehidupannya  dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan.

Mereka akan “berjuang” untuk keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi dan siklus alam.

Pada dasarnya menerapkan hidup ramah lingkungan berarti menerapkan keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup seseorang.

Setidaknya ada tiga pilar besar yang dalam penerapan gaya hidup ini, yakni sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.

Lebih jauh lagi, konsep lain dalam menggambarkan sustainable living  adalah adanya hubungan yang erat antara ekonomi, ekologi, politik dan budaya, yang dikenal dengan empat domain sosial yang saling berhubungan.

Setidaknya ada  7 konsep gaya hidup ramah lingkungan, yakni:

KLIK INI:  Menarik, Emisi Karbon Dapat Disulap Jadi Bahan Bakar Berkelanjutan
  • Rumah tangga berkelanjutan

Harus diakui, sekolah terbaik adalah rumah. Dari rumah kita bisa belajar banyak hal mengenai keberlanjutan, mulai dari menghabiskan makanan, membuang sampah pada tempatnya hingga memilah sampah.

  • Produk sustainable food

Sustainable food atau  pangan berkelanjutan merupakan produk yang mengacu pada pemilihan produk pangan.

Memilih produk pangan tidak bisa sembarangan, tapi harus  mempertimbangkan keseimbangan dan konservasi lingkungan yang lebih baik.

Bukan hanya produknya saja, tapi juga mengacu pada teknik pengolahan, pengemasan hingga hasil akhir (sampah) yang dihasilkan.

  • Produk perawatan berkelanjutan

Saat ini perawatan diri telah jadi keharusan. Cara perawatannya pun lebih rumit karena biasanya harus menggunakan produk tertentu.

Sayangnya tak semua produk perawatan diri (kosmetik) ramah lingkungan, baik kemasan maupun isinya. Karena itu, untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, maka pilihan perlu jatuh pada produk yang ramah lingkungan.

KLIK INI:  7 Ancaman Nyata Perubahan Iklim Terhadap Flora dan Fauna
  • Sektor transportasi berkelanjutan

Transportasi merupakan sektor yang mendapat banyak sorotan karena diyakini jadi penyumbang polusi udara yang besar.

Beralih ke mode transportasi yang ramah lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam mengarungi gaya hidup ramah lingkungan.

Saat ini telah banyak kendaraan yang diproduksi dengan lebih ramah lingkungan.Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan transportasi umum.

  • Pemanfaatan energi yang berkelanjutan

Penggunaan energi fosil saat ini masih dominan. Untuk menerapkan konsep gaya hidup ramah lingkungan. Maka haruslah beralih pada energi yang berkelanjutan, misalnya energi tenaga surya, dan energi air (PLTA).

KLIK INI:  Jejak Heriok Greta Thunberg “Melawan Perubahan Iklim” dari Waktu ke Waktu
  • Komunitas berkelanjutan

Bergabung dengan komunitas lingkungan akan membuat mata kita terbuka lebar melihat persoalan lingkungan dan bergerak untuk memperbaikinya

Komunitas lingkungan (berkelanjutan) bukan sekadar komunitas untuk tempat nongkrong, tapi juga bisa menawarkan banyak pekerjaan di bidang lingkungan.

  • Berjalan kaki

Berjalan kaki dianggap sepele, tapi bisa menyelamatkan lingkungan dan memberi kesehatan. Kurangi menggunakan kendaraan apabila jarak tempuhnya dekat. Berjalan kaki saja, cara tersebut bisa mengurangi polusi udara dan menghemat biaya.

KLIK INI:  Ancaman yang Mengintai Dibalik Nikmatnya Gorengan Sebagai Camilan
Keuntungan sustainable living

Keuntungan menerapkan hidup ramah lingkungan (sustainable living) cukup banyak, di antaranya:

  • Meningkatkan keseimbangan hidup

Dengan sustainable living  maka keseimbangan hidup akan meningkat, karena kebutuhan dan pengeluaran akan selaras. Tidak hanya itu, keseimbangan alam juga akan tercipta

Menghemat biaya

Penerapan sustainable living  akan membuat kita lebih hemat. Karena daya konsumtif akan direm, hanya membeli yang dibutuhkan agar tidak mubazir.

  • Turunnya polusi udara

Menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki akan menurunkan polusi udara secara signifikan.

Selain itu, penggunaan produk ramah lingkungan pun akan berpengaruh besar terhadap penurunan polusi udara.

KLIK INI:  Polusi Cahaya, Ancaman Serius bagi Burung yang Bermigrasi
  • Berkurangnya sampah

Mengerem daya konsumtif, secara otomatis juga akan berdampak pada berkurangnya sampah. Belum lagi jika sampah tersebut didaur ulang, bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga bisa meningkatkan taraf hidup secara ekonomi.

  • Menghemat SDA yang tidak dapat diperbaharui

Penggunaan SDA (sumber daya alam) yang tidak berkelanjutan, misalnya batu bara akan berkurang. Itu karena kita telah beralih pada energi baru terbarukan yang bahan bakunya tidak terbatas.

  • Menyiapkan planet  untuk generasi mendatang

Rasanya penting memikirkan generasi mendatang. Tidak mungkin kita mewariskan bumi yang hancur kepada mereka.

Karena itu dengan menerapkan sustainable living,  maka planet yang kita huni ini akan lebih terawat dan lestari untuk mereka nikmati di masa mendatang.

Demikianlah…

KLIK INI:  Kenapa Para ilmuwan Menolak Peternakan Gurita?