- Atasi Triple Planetary Krisis, KLHK Gelar Penanam Mangrove Serentak di 24 Titik - 24/04/2024
- Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja - 24/04/2024
- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
Klikhijau.com – Sustainable living atau gaya hidup ramah lingkungan. Konsep gaya hidup ini oleh telah ditegaskan oleh Lester R. Brown bahwa kehidupan pada abad ke 21. Menjadi kehidupan yang harus beralih.
Brown sendiri merupakan seorang ekolog terkemuka. Ia adalah pendiri Worldwatch Institute dan Earth Policy Institute. Ia menegaskan bahwa peralihan itu berujung pada energi baru terbarukan, ekonomi yang berdasar pada daur ulang atau pemanfaatan kembali, dan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Konsep tersebut menjadi sebuah tatanan gaya hidup yang mencoba untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam (SDA)
Bagi mereka yang menganut gaya hidup ini akan berusaha untuk mengurangi jejak karbon yang mereka hasilkan. Mereka juga akan mengubah cara mengonsumsi energi, makanan hingga mode transportasi.
Sustainable living bisa jadi solusi hidup yang baik untuk melestarikan lingkungan sebagai persiapan untuk generasi mendatang.
Bagi mereka yang mendukung sustainable living akan menjalani kehidupannya dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan.
Mereka akan “berjuang” untuk keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi dan siklus alam.
Pada dasarnya menerapkan hidup ramah lingkungan berarti menerapkan keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup seseorang.
Setidaknya ada tiga pilar besar yang dalam penerapan gaya hidup ini, yakni sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih jauh lagi, konsep lain dalam menggambarkan sustainable living adalah adanya hubungan yang erat antara ekonomi, ekologi, politik dan budaya, yang dikenal dengan empat domain sosial yang saling berhubungan.
Setidaknya ada 7 konsep gaya hidup ramah lingkungan, yakni:
-
Rumah tangga berkelanjutan
Harus diakui, sekolah terbaik adalah rumah. Dari rumah kita bisa belajar banyak hal mengenai keberlanjutan, mulai dari menghabiskan makanan, membuang sampah pada tempatnya hingga memilah sampah.
-
Produk sustainable food
Sustainable food atau pangan berkelanjutan merupakan produk yang mengacu pada pemilihan produk pangan.
Memilih produk pangan tidak bisa sembarangan, tapi harus mempertimbangkan keseimbangan dan konservasi lingkungan yang lebih baik.
Bukan hanya produknya saja, tapi juga mengacu pada teknik pengolahan, pengemasan hingga hasil akhir (sampah) yang dihasilkan.
-
Produk perawatan berkelanjutan
Saat ini perawatan diri telah jadi keharusan. Cara perawatannya pun lebih rumit karena biasanya harus menggunakan produk tertentu.
Sayangnya tak semua produk perawatan diri (kosmetik) ramah lingkungan, baik kemasan maupun isinya. Karena itu, untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, maka pilihan perlu jatuh pada produk yang ramah lingkungan.
-
Sektor transportasi berkelanjutan
Transportasi merupakan sektor yang mendapat banyak sorotan karena diyakini jadi penyumbang polusi udara yang besar.
Beralih ke mode transportasi yang ramah lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam mengarungi gaya hidup ramah lingkungan.
Saat ini telah banyak kendaraan yang diproduksi dengan lebih ramah lingkungan.Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan transportasi umum.
-
Pemanfaatan energi yang berkelanjutan
Penggunaan energi fosil saat ini masih dominan. Untuk menerapkan konsep gaya hidup ramah lingkungan. Maka haruslah beralih pada energi yang berkelanjutan, misalnya energi tenaga surya, dan energi air (PLTA).
-
Komunitas berkelanjutan
Bergabung dengan komunitas lingkungan akan membuat mata kita terbuka lebar melihat persoalan lingkungan dan bergerak untuk memperbaikinya
Komunitas lingkungan (berkelanjutan) bukan sekadar komunitas untuk tempat nongkrong, tapi juga bisa menawarkan banyak pekerjaan di bidang lingkungan.
-
Berjalan kaki
Berjalan kaki dianggap sepele, tapi bisa menyelamatkan lingkungan dan memberi kesehatan. Kurangi menggunakan kendaraan apabila jarak tempuhnya dekat. Berjalan kaki saja, cara tersebut bisa mengurangi polusi udara dan menghemat biaya.
Keuntungan sustainable living
Keuntungan menerapkan hidup ramah lingkungan (sustainable living) cukup banyak, di antaranya:
-
Meningkatkan keseimbangan hidup
Dengan sustainable living maka keseimbangan hidup akan meningkat, karena kebutuhan dan pengeluaran akan selaras. Tidak hanya itu, keseimbangan alam juga akan tercipta
Menghemat biaya
Penerapan sustainable living akan membuat kita lebih hemat. Karena daya konsumtif akan direm, hanya membeli yang dibutuhkan agar tidak mubazir.
-
Turunnya polusi udara
Menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki akan menurunkan polusi udara secara signifikan.
Selain itu, penggunaan produk ramah lingkungan pun akan berpengaruh besar terhadap penurunan polusi udara.
-
Berkurangnya sampah
Mengerem daya konsumtif, secara otomatis juga akan berdampak pada berkurangnya sampah. Belum lagi jika sampah tersebut didaur ulang, bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga bisa meningkatkan taraf hidup secara ekonomi.
-
Menghemat SDA yang tidak dapat diperbaharui
Penggunaan SDA (sumber daya alam) yang tidak berkelanjutan, misalnya batu bara akan berkurang. Itu karena kita telah beralih pada energi baru terbarukan yang bahan bakunya tidak terbatas.
-
Menyiapkan planet untuk generasi mendatang
Rasanya penting memikirkan generasi mendatang. Tidak mungkin kita mewariskan bumi yang hancur kepada mereka.
Karena itu dengan menerapkan sustainable living, maka planet yang kita huni ini akan lebih terawat dan lestari untuk mereka nikmati di masa mendatang.
Demikianlah…