Tentang Ekstrak Ganja Bisa Atasi Corona dan 7 Kota Pemakai Ganja Terbesar Dunia

oleh -1,137 kali dilihat
Tentang Ektrak Ganja Bisa Atasi Corona dan 7 Kota Pemakai Ganja Terbesar Dunia
Daun ganja/foto-halodoc
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Peneliti sedang bertarung untuk menemukan obat yang bisa menjinakkan virus corona. Berbagai penelitian telah dilakukan dan dipublikasikan. Semisal di Indonesia, minyak kayu putih dianggap bisa mengendalikan corona.

Dan sekarang ini muncul lagi klaim dari peneliti Kanada yang mengungkapkan jika ekstrak ganja bisa pula atasi corona.

Adalah Dr. Igor Kovalchuck, seorang profesor Ilmu Biologi di Universitas Lethbridge yang mengungkapkan hal tersebut.

Menurut penelitian itu ada jenis tertentu dari obat psikoaktif kanabis juga dapat meningkatkan resistensi terhadap virus corona, ganja salah satunya.

KLIK INI:  Menteri LHK akan Kunjungan Kerja ke Makassar dan Gowa, Ini Jadwalnya

“Hasilnya terhadap Covid-19 berasal dari penelitian kami pada radang sendi, penyakit Crohn, kanker dan lainnya,” kata Kovalchuck seperti yang dikutip dari DW, Senin, 12 Mei 2020.

Penelitian ini memperkirakan beberapa jenis ganja, juga umum disebut cannabis atau marijuana, dapat mengurangi kemampuan virus untuk memasuki paru-paru, di mana ia bisa bertahan, bereproduksi, dan menyebar.

Ganja medis menurut berapa ilmuwan dan komunitas kesehatan memang dapat mengobati berbagai kondisi kesehatan, seperti mual dan demensia. Tapi perlu dicatat bahwa ganja medis tidak sama dengan apa yang sebut dengan ganja rekreasional.

Ganja medis yang merupakan “varietas ganja kebun atau ganja umum”, atau juga ganja jalanan, dikenal karena kandungan Tetrahydrocannabinol (THC) di dalamnya. Kandungan inilah yang merupakan agen psikoaktif utama di dalam obat tersebut.

Penelitian oleh Kovalchuck dan rekannya yang bermarkas di Alberta itu berfokus pada jenis tanaman, Cannabis sativa.

Tanaman ini disebut memiliki kandungan cannabinoid anti-inflamasi yang tinggi, yang dikenal sebagai kanabidiol (CBD). Ini adalah komponen kimia utama lain yang dapat ditemukan dalam ganja, selain THC.

Hanya saja apa yang diungkapkan oleh Kovalchuck masih perlu penelitian mendalam untuk mengetahui apakah benar-benar bisa efektif mengatasi corona atau tidak.

KLIK INI:  Dilema Penggunaan Ganja sebagai Obat Medis?
Pengguna ganja terbesar di dunia

Lalu kota apa saja pengguna ganja terbanyak di dunia. Melansir dari Vice Indonesia, berikut 7 kota besar dunia yang paling banyak mengonsumsi ganja.

Urutan pertama kota besar di dunia penggemar ganja adalah Kota New York. Sedangkan urutan kedua adalah kota Karachi.

Sementara posisi ketiga di tempati New Delhi, meski di negara India ganja termasuk barang yang ilegal. Tapi, masyarakat berlaku masa bodoh saja.

Selanjutnya pada urutan keempat di tempati Los Angeles, urutan kelima di tempati Cairo dan urutan keenam ditempati Mumbai serta urutan ketujuh ditempati oleh London.

Hal yang menarik adalah Amsterdam, Belanda, meski telah bertahun-tahun melegalisasikan ganja dan “narkoba halus” untuk konsumsi pribadi.

Namun, Amsterdam hanya nangkring di peringkat ke-56 dengan penggunaan sekitar 3,6 ton. Itu sekitar 10 persen konsumsi ganja warga Kota Delhi.

Data di atas dikeluarkan oleh ABCD yang merupakan lembaga yang mengadvokasi legalisasi kanabis secaraglobal. Data tersebut dikeluarkan tahun 2018 silam.

KLIK INI:  Kisah Ganja, Gagal Jadi Tanaman Obat Kementan dan 7 Negara yang Melegalkannya