- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
Klikhijau.com – Pada hari Jumat tanggal 1 Februari 2019 lalu, Nationalgeographic.co.id menayangkan sebuah berita yang menarik dan menggembirakan. Dalam berita itu disebutkan bahwa para penelti di Inggris memodifikasi ayam yang mengandung sesuatu yang istimewa di bagian putihnya.
Cara para ilmuwan di University of Edinburgh memodifikasi ayam tersebut, yakni dengan menyambungkan gen manusia ke dalam DNA ayam, hewan tersebut mulai menghasilkan telur dengan protein yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama kanker.
Protein yang ditemukan pada telur ayam hasil modifikasi genetika ini mirip dengan yang dihasilkan tubuh manusia secara alami–yaitu IFNalpha2a dan macrophage-CSF. Protein tersebut memainkan peran penting pada sistem kekebalan tubuh kita.
KLIK INI: Fakta Unik Perihal Wolbachia, Sang Penginfeksi Nyamuk Aedes Aegypti
Para peneliti yang terlibat mengakui, proses menghasilkan ‘obat’ dengan cara tersebut jauh lebih murah dibanding produksi protein yang dilakukan selama ini.
“Produksi dari ayam lebih murah sepuluh hingga 100 kali lipat dibandingkan proses yang dilakukan pabrik,” kata Lissa Herron, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi tersebut.
Obat-obatan yang mengandung IFNalpha2a dan macrophage-CSF kerap digunakan para dokter untuk merawat pasien kanker dan beberapa penyakit lain. Namun, memproduksi obat-obatan tersebut di laboratorium cukup sulit dan membutuhkan banyak biaya.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Biotechnology, para peneliti Edinburgh menyisipkan gen penghasil protein pada manusia tersebut, ke bagian DNA ayam yang bertanggung jawab memproduksi putih telur.
KLIK INI: Bila Merasakan Hal Ini, Petanda Anda Sedang Dehidrasi Kronis
Hasilnya menunjukkan ada tiga telur yang mengandung protein ‘antikanker’ tadi. Proses modifikasi ini tidak memengaruhi ayam sama sekali.
“Tidak berdampak pada kesehatan ayam, mereka hidup dan menetaskan telur seperti ayam normal lainnya,” ungkap Herron.
Sayangnya, kabar gembira mengenai telur dari ayam modifikasi tersebut belum bisa dikomsumsi oleh manusia. Sebab para ilmuwan masih membutuhkan 10-20 tahun lagi sebelum badan pengawas menyetujui penggunaan obat-obatan yang dikembangkan dari ayam modifikasi genetika itu. Jadi, bersabarlah menantinya. (kh)