Klikhijau.com – Tanaman bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.) merupakah salah satu tanaman yang masuk kategori suku Lytharaceae. Flora yang satu ini seringnya tumbuh liar di dekat tepian sungai, dan tersebar mulai dari kawasan Asia Tenggara hingga Asia Selatan.
Tanaman Lagerstroemia ini cukup familiar di Indonesia. Ia mampu menampakkan pesona indahnya di publik berupa bunga-bunga yang cantik untuk sekadar tanaman penghias maupun untuk peneduh jalan.
Sekira ada dua jenis bungur (Lagerstroemia) yang digunakan untuk tanaman hias di pekarangan rumah, yakni bungur Jepang (Lagerstroemia faurieri) dan bungur besar (Lagerstroemia speciosa).
Namun seiring berjalannya waktu, keberadaan pohon-pohon peneduh dan penghias jalanan yang berbunga cantik ini nyaris terlupakan. Mereka tergantikan oleh pohon-pohon macam mahoni, agsana, maupun ekaliptus.
Padahal, bungur sangat mempesona ketika bunganya yang berwana merah jambu semi keunguan itu mekar serentak. Bungur tetap masih ada, namun popularitasnya tak seperti dahulu kala lagi.
Dilansir dari tropical.theferns.info, masyarakat sudah sejak lama memanfaatkan bagian-bagian tanaman bungur sebagai obat maupun bahan furniture.
Taksonomi Bungur
Kerajaan: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Upadivisi: Spermatophyta
Klad: Angiospermae, Mesangiospermae, Eudicots, Rosids, Malvids, Superrosidsm Core Eudicots.
Ordo: Myrtales
Famili: Lythraceae
Genus: Lagerstroemia sp.
Morfologi Bungur
Mengutip dari tropical.theferns.info, tanaman bungur disebut juga dengan Pride of India. Bungur merupakan tumbuhan berbunga yang tigginya mencapai 10—30 cm.
Bentuk batangnya bulat, berwarna cokelat muda, dan terdapat percabangan di serluruh sisi pangkalnya. Kulit kayunya tipis, jika tersayat mudah mengelopek. Pohon bungur ini bercabang, tetapi dapat dipangkas atau dibentuk sesuai dengan keinginan.
Tanaman ini berdaun tunggal, berbentuk oval, elips dan memanjang. Panjangnya sekira 9—28 cm dengan lebar 4—12 cm yang berwarna hijau tua.
Bunga tanaman ini berupa bunga majemuk, warnanya merah muda semi keunguan dengan kelopak yang kusut. Panjangnya 10—50 cm, keluar dari ujung ranting atau ketiak daun.
Tanaman ini juga mempunyai buah berupa bola hingga bulat memanjang sekira 2—5 cm. Buahnya yang masih muda berwarna hijau, kalau sudah matang beruwah warna menjadi cokelat. Ukurannya besar, pipih, berwarna cokelat kehiyaman dan ujungnya seperti bersayap laiknya pisau.
Manfaat Bungur
Dilansir dari Useful Tropical Plants, bungur berkhasiat untuk pencahar. Masyarakat di Filipina memanfaatkan banaba (daun kering) untuk obat herbal diabetes dan masalah kandung kemih.
Dilansir juga dari DLKH DI Yogyakarta, pemanfaatan bungur di sejumlah negara cakupannya cukup luas. Bungur kerap dimanfaatkan sebagai teh herbal di Taiwan, Jepang, Filipina dan beragam olahan pangan di Vietnam.
Menariknya lagi, dalam buku anggitan Stamford Raffless berjudul The History of Java, mengungkapkan bahwa bungur merupakan salah satu bunga terindah yang ada di Pulau Jawa.
Mengutip encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, menurut studi Markham (1988) dan Robinson (1991), menyatakan bahwa senyawa metabolit sekunder dalam bungur umumnya menyebar rata ke semua sisi tumbuhan, tetapi dalam kandungan yang berlainan.
Senyawa tersebut di antaranya saponin, flavonoida, polifenol, saponin, dan plantisul. Dalam pelbagai riset menyatakan kalau saponin bermanfaat untuk meningkatkan imun tubuh.
Kandungan flavonoida dalam batang dan daun bermanfaat untuk melindungi susunan sel, menghindari pengeroposan tulang dan meningkatkan efektivitas vitamin C.
Selain itu, Bungur juga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit kanker, bahan antiseptik, antiinflamasi dan mencegah perkembangan jamur.
Itulah perkenalan kita kali ini dengan tanaman bungur, semoga bermanfaat!
