Tak Selalu Sehat, Jus Buah Bisa Sebabkan Diabetes Tipe 2 dan Kanker

oleh -615 kali dilihat
Tak Selalu Sehat, Jus Buah Bisa Sebabkan Diabetes Tipe 2 dan Kanker
Jus buah/Foto-detikFood

Klikhijau – Jus buah adalah salah satu minuman andalan yang disukai banyak orang. Rasanya yang enak dan menyegarkan apalagi jika cuaca sedang terik, membuat orang memilih minuman ini.

Jus buah segar memang sering kali dianggap minuman yang paling sehat. Tidak jarang minuman ini masuk dalam menu banyak jenis diet.

Bahkan, jus segar sering diklaim bisa membantu menurunkan berat badan, memulihkan keadaan tubuh, hingga detoksifikasi.

Pertanyaannya adalah apakah jus buah benar-benar sehat seperti yang dipikirkan kebanyakan orang?

KLIK INI:  Meski Telah Dicuci, Kandungan Pestisida pada Buah Tidak akan Hilang

Jus sering dianggap tidak berbahaya karena kandungan gulanya adalah fruktosa. Memang demikian, tapi gula tersebut terkandung dalam sel buah yang ada pada serat buah utuh.

Artinya, butuh sistem pencernaan kita sebentar untuk memecah sel-sel ini dan agar fruktosa memasuki aliran darah. Sedangkan untuk jus buah tidak demikian.

“Jus memiliki sebagian besar serat yang dihilangkan,” ungkap Emma Elvin, penasihat klinis senior lembaga diabetes di Inggris. Begitulah yang ditulis Resa Eka Ayu Sartika di laman Kompas.com.

Merujuk pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas tambahan gula pada orang dewasa hanya 30 gram. Ini setara dengan 150 ml jus per hari.

#Jus bisa sebabkan diabetes tipe 2

Dengan serat yang dihilangkan, fruktosa jus buah diserap lebih cepat. Lonjakan gula darah yang tiba-tiba bisa sebabkan pankreas melepaskan insulin untuk menstabilkannya.

Seiring waktu, mekanisme ini bisa saja aus dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pada 2013, para peneliti menganalisis data kesehatan antara 1986 dan 2009. Mereka menemukan bahwa konsumsi jus buah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Hal ini terjadi karena cairan melewati lambung ke usus lebih cepat dari padatan. Jus buah menyebabkan perubahan kadar glukosa dan insulin yang lebih cepat dan lebih besar.

Studi lain juga menemukan bahwa alasan untuk hal ini karena kurangnya komponen lain yang ditemukan dalam buah utuh, seperti serat.

# Jus bisa pertinggi risiko kanker

Andi Annisa Dwi Rahmawati di laman Detikfood menulis bahwa kebiasaan minum jus buah berkaitan dengan risiko kanker.

Sebuah penelitian secara keseluruhan mengungkap hal ini. Peneliti melihat data 100.000 orang dewasa sehat, tanpa memedulikan latar belakang dan gaya hidup mereka.

Hasilnya, jika seseorang minum manis (mau yang manisnya alami atau buatan), orang tersebut lebih berisiko mengalami kanker dibanding orang-orang yang memilih minuman tanpa pemanis.

Mathilde Touvier selaku pemimpin penelitian pada Business Insider menekankan ketika jumlah gula pada jus buah dan soda dibandingkan, ternyata kandungan keduanya serupa.

Jadi tidak mengherankan jika jus tergolong minuman yang tidak menyehatkan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

KLIK INI:  Lalat Buah, Sang Penyerang Buah dan 5 Fakta Menarik Tentangnya
# Upaya dektoksifikasi?

Salah satu alasan populernya jus buah adalah upaya detoksifikasi. Namun, manfaat itu dibantah oleh Roger Clemens, profesor ilmu farmasi di University of Southern California.

Clemens mengatakan, seluruh konsep diet jus menjadi detoksifikasi adalah kekeliruan.

Ada banyak nutrisi yang terkandung di bagian buah-buahan seperti di kulit apel, yang hilang ketika Anda membuat jus. Begitu kata Heather Ferris, asisten profesor kedokteran University of Virginia, AS.

Anda pada akhirnya hanya akan mengonsumsi air gula dengan beberapa vitamin saja. Orang-orang mencoba memenuhi lima kali konsumsi buah dan sayuran dalam sehari.

Mereka tidak menyadari hal ini bukan saja tentang mendapatkan vitamin. Tetapi juga tentang mengurangi jumlah kalori dan protein serta lemak di dalam pola makan.

Jadi meskipun jus buah masih lebih baik daripada tidak mengonsumsi buah sama sekali, masih saja ada batasnya.

Terutama karena risiko jika kita mengonsumsi lebih dari 150 ml gula per hari. Atau mengonsumsi lebih dari asupan kalori yang direkomendasikan.

# Jus menyebabkan kelebihan kalori

Studi oleh ohn Sievenpiper, profesor di Departemen Ilmu Gizi Universitas Toronto menemukan, konsumsi jus berlebihan berhubungan dengan kelebihan kalori.

Dia menemukan efek negatif terhadap kadar gula darah dan insulin saat puasa ketika makanan memberikan kelebihan kalori dari gula, termasuk jus buah.

Sievenpiper menyimpulkan bahwa 150 ml jus yang direkomendasikan WHO per hari merupakan porsi rata-rata yang masuk akal.

KLIK INI:  Sering Alergi? Begini Anjuran Cara Mengatasi dan Mencegahnya!