Swedia Darurat karena Kekurangan Sampah, Indonesia Darurat karena Sebaliknya

oleh -953 kali dilihat
Tempat sampah di Swedia
Tempat sampah di Swedia/ foto-titisari04.wordpress.com
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com –  Jika kamu penggemar bola, kamu pasti tahu Zlatan Ibrahimovic. Ia adalah pemain bola asal Swedia. Saat Indonesia dikepung sampah, saat pemerintah lippu ‘bingung’ bagaimana mengatasi sampah. Negara asal Ibrahimovic telah lama merdeka dari sampah.

Oya, media daring tanah air pernah ramai memberitakan jika Swedia telah mengimpor sampah dari beberapa negara, sebab di negara tersebut sampah telah menjadi komuditas bisnis.  Setiap tahun, masyarakatnya rata-rata memproduksi 461 kilogram limbah.

Iya, hampir sama dengan Indonesa, namun yang membedakannya, Swedia bisa menyulap dua juta ton sampah atau hampir setengah sampah itu setiap tahunnya dijadikan energi. Sementara di Indonesia sampah dibuang begitu saja, meski bukan pada tempatnya.

Swedia berhasil melakukan revolusi daur ulang. Sampah-sampah rumah tangga yang didapatnya diolahnya menjadi sumber energi.

KLIK INI:  Perangi Sampah Plastik, Peneliti UGM Ciptakan Mesin Pencacah, Ini Keunggulannya

Konon, lebih dari 99 persen sampah rumah tangga di negara ini bisa menjadi bahan daur ulang dan sumber energi. Kurang dari 1 persen sampah berakhir di tempat pembuangan akhir.

Jika Indonesia hanya mempunyai 3 R (Reduce, reuse, recycle) dalam mengolah sampah, Swedia punya beberapa cara untuk mengatasi sampah. Pertama pencegahan atau pengurangan (Reduce), kedua menggunakan kembali (Reuse), ketiga daur ulang (Recycling), keempat daur ulang alternatif dengan mengubahnya menjadi sumber energi, dan terakhir melakukan pembuangan ke TPA.

Sistem pengolahan sampah yang canggih

Swedia punya sistem pengolahan sampah yang canggih. Negara ini menerapkan manajamen sampah dengan konsep waste-to-energy (WTE). Di sini limbah rumah tangga diolah lewat proses pembakaran.

Uap panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran ini lalu dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kemudian listrik didistribusikan ke rumah-rumah di seluruh negeri. Mantulkan??

Stasiun daur ulang tersebar di seluruh Swedia. Setidaknya berjarak tidak jauh dari 300 meter dari permukiman warga ada tempat daur ulang. Warga Swedia juga disiplin, memilah sampah sesuai dengan jenisnya.

Energi dari sampah mampu menghidupkan listrik 260 ribu rumah tangga, dan penghangat 950 ribu rumah. Pembangkit listrik tenaga sampah ini bekerja dengan membuat tungku menggunakan sampah sebagai bahan bakarnya.

Uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin generator yang digunakan untuk menghasilkan listrik.

Inilah yang menyebabkan Swedia darurat jika kekurangan sampah, karenanya harus mengimpor sampah dari Norwegia, Irlandia, Italia, dan Inggris. Bahkan pada tahun 2014, negara ini harus mendatangkan 800.000 ton sampah dari negara lain.

Sepertinya menarik jika Indonesia menjalin kerja sama ekspor sampah dengan Swedia.

KLIK INI:  Hikayat Tentang Pohon yang Dipaku sebagai Bak Sampah