Soal Lingkungan, Sektor Pariwisata RI Masih Perlu Berbenah

oleh -151 kali dilihat
Soal Lingkungan, Sektor Pariwisata RI Masih Perlu Berbenah
Sektor pariwisata RI perlu berbenah/foto-Cnnindonesia.com
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Hariyadi Sukamdani, ketua umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan persoalan dalam lingkungan pariwisata Indonesia adalah sampah.

Fakta inilah salah satu penyebab Indonesia berada pada peringkat buntut dalam indeks daya saing travel dan turisme bidang keberlanjutan hidup.

“Di turisme paling banyak masalahnya sampah, seperti di Jakarta kan sampai sekarang kita enggak tahu itu limbah diapain, kita enggak tahu progresnya gimana, padahal sehari bisa lebih dari 10 ribu ton,” ujar Hariyadi, Senin, 14 Oktober 2019 di Gedung Universitas Indonesia seperti dilansir Tempo.

Susahnya melakukan edukasi kepada masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri. Terlebih isu limbah dan kebakaran hutan lahan (karhutla) yang saat ini menjadi topik hangat masyarakat Indonesia.

Haryadi menjelaskan, masalah tersebut tidak bisa diselesaikan sebagian-sebagian saja, tapi melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat. Sebab dia menilai, koordinasi secara individu maupun rumah tangga masih sangat lemah.

KLIK INI:  Kembangkan Pariwisata Berbasis Lingkungan, Alor Gelar Festival Panggil Duyung

“Jadi kita tidak bisa bicara skala nasional kalau tidak diberesin yang kecilnya, salah satunya bicara dengan kepala daerah, bagaimana pengelolaan limbah,” ujarnya.

Kasus sehari-hari yang sering terjadi seperti membuang sampah, memilah, dan memprosesnya lebih lanjut. Hariyadi mengkritik dalam berbagai kejadian, masyarakat kerap mencampurkan kembali sampah yang sudah dipilah ketika dikumpulkan.

Dongkrak tiga sektor

Anang Sutono, Staf Ahli Bidang EKonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata mengatakan, terdapat tiga sektor yang mesti didongkrak untuk menaikkan daya saing Indonesia di kancah dunia.

KLIK INI:  Pulau Komodo dan Pulau Galapagos Jajaki Kerjasama Konservasi dan Pariwisata

Sektor itu terdiri dari keberlanjutan lingkungan, kesehatan dan kebersihan, serta infrastruktur pelayanan wisatawan. Ketiga sektor ini menurut data Indonesia Travel and Tourism Competitiveness posisi Indonesia masih tertinggal.

Dalam sektor keberlanjutan lingkungan, Indonesia peringkat 135 di antara 140 negara. Untuk sektor kesehatan dan kebersihan peringkat 102, serta untuk sektor infrastruktur layanan turis peringkat 98.

“Kami sedang mengerjakan itu, tiga sektor tersebut menjadi pekerjaan rumah untuk kami,” ujar Anang.

Pemerintah memiliki strateginya tersendiri dalam memperbaiki kondisi tersebut. Dalam sektor keberlanjutan lingkungan dengan membuat regulasi sektor pariwisata yang menjamin keberlanjutan industri pariwisata.

KLIK INI:  Ratas Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas, Ini 6 Poin Arahan Presiden!

Lebih lanjut Anang menjelaskan akan ada regulasi lingkungan yang lebih ketat. Salah satunya regulasi yang menjamin keberlangsungan biota laut di wilayah pantai.

Di sisi lain, Presiden Jokowi Widodo telah mengumumkan sepuluh destinasi pariwasata prioritas Indonesia. Lima di antaranya: Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Namun, Indonesia menurut riset dari World Economic Forum dalam hal kelestarian lingkungan, inrastruktur, dan kebersihan masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

KLIK INI:  P3E SUMA KLHK Gelar Rakernis Pengendalian Pencemaran Lingkungan