Klikhijau.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel meluncurkan Sistem Monitoring Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi Ek-situ (SIMOLEK) di Makassar, Kamis 26 September 2019.
Aplikasi ini dibuat karena sejauh ini monitoring Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) belum optimal. Hal itu ditegaskan Kepala Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulsel, Ir. Anis Suratin.
Menurut Anis, selain lemahnya monitoring, selama ini pengelolaan data TSL yang ada masih manual. Hal itu menyebabkan, kualitas data tidaklah optimal.
“Sehingga utk menyelesaikan permasalahan tersebut kami coba bangun sistem monitoring TSL dilindungi eksitu menggunakan teknologi IT yg diakronimkan SIMOLEK Online,” kata Anis.
Anis berharap, dengan adanya SIMOLEK Online, akan memudahkan pemantauan dan mempercepat pengambilan keputusan dalam rangka penyelamatan TSL dilindungi.
Untuk diketahui, SIMOLEK ini dilakukan diawali dengan pengelolaan data base TSL menggunakan aplikasi berbasis IT. Tujuannya adalah menyiapkan data yang lebih cepat, responsif dan valid.
“Saat ini SIMOLEK baru pioner untuk pemantauan TSL eksitu lingkup Sulsel dan Sulbar. Rencana ke depan Sistem Monitoring Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi Ek-situ akan dikembangkan lebih luas ke tingkat nasional sehingga dapat memantau dan memastikan perkembangan populasi TSL dilindungi dari waktu ke waktu khususnya TSL kategori prioritas nasional yang terancam punah,” tambah Anis.
Dengan inovasi ini semua pihak bisa berkontribusi mengirimkan data TSL. Caranya yaitu dengan membuka langsung di website yang disiapkan www.simolek.bbksdasulsel.org.
“Di aplikasi ini perorangan pun bisa ambil bagian dalam mengirimkan data,” jelas Anis.
