Si Cantik Coelogyne celebensis Anggrek Karismatik Sulawesi

oleh -1,737 kali dilihat
Si Cantik Coelogyne celebensis, Anggrek Karismatik Sulawesi
Coelogyne celebensis/foto- Taufik
Taufiq Ismail

Klikhijau.com – Bunga anggrek khas ini selalu menawan hati kala bersua. Labellumnya tak hanya memikat lebah, juga memikat siapa saja yang memandangnya. Dua bulan terakhir ini saya menjumpainya selalu berbunga.

Pertengahan Oktober 2019 lalu berjumpa dengannya saat menjelajah hutan. Kali ini saya berjumpa dengannya di luar wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Bertemu saat menjelajah pinggiran hutan sekunder di Desa Laiya, Camba, Maros. Meski misi kali itu bukanlah menyibak puspa, namun bersua dengan si cantik, Coelogyne celebensis menjadi kesan tersendiri.

Bunganya yang menyerupai tabung dengan labellum yang terbuka selalu mengundang. Terbayang seperti lalat raksasa yang sedang bertengger.

Saya tertarik oleh magnet bunga yang karismatik. Saya mendekatinya. Meski habitatnya nampak tak biasa kali ini. Bertengger di puncak batu besar yang menancap di tepi sungai.

KLIK INI:  Alokasia, Tanaman Hias Idaman, Media Tanam dan Perawatannya

Rumahnya yang tinggi kali ini membuat saya tak mampu menyapanya lebih dekat. Saya mendongak, menikmati lekukan bunganya dengan warna hijau berpadu krem kekuningan.

Saya arahkan lensa dengan zoom maksimal. Dengan sabar kemudian saya mengatur fokus dan meredam getaran. Akhirnya saya memperoleh beberpa gambar yang baik.

“Oleh-oleh yang menarik,” gugam saya dalam hati. Saya selalu senang jika berjumpa dengan anggrek. Apalagi jika menjumpainya di alam, di lingkungan sebenarnya dia hidup. Anggrek seolah menjadi pemanis di antara barisan pepohonan di lebatnya hutan.

Sebarannya terbatas

Saya juga teringat saat dua tahun lalu saja berjumpa dengan anggrek yang serupa di hutan primer Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Kala itu ia bertengger manis di batang kayu lapuk. Juga sama – sedang berbunga saat berjumpa. Cukup menikmati lekuk bunga dan perangainya menjadi pemuas menjelajah rimba belantara.

KLIK INI:  Angsana, Pohon Berbunga Indah dan Penyuka Hutan Hujan Tropis yang Mulai Langka

Beberapa gambar keindahannya cukup menjadi buah tangan. Membiarkannya hidup di rumahnya sendiri adalah keniscayaan. Memindahkannya dari habitat aslinya boleh jadi awal dari malapetaka hidupnya.

Boleh jadi perilaku kita menjadi contoh buruk bagi yang lain. Terpancing juga menjadikan kolektor. Dan terus seperti itu. Hingga pada akhirnya menjadi semacam penyakit menular. Ikut-ikutan menjadi kolektor anggrek militan. Coba-coba mengoleksi yang pada akhirnya justru menyiksa tumbuhan alam. Bisa jadi berujung maut bagi sang bidadari puspa.

Tegakah kita serampangan memeliharanya, dengan keterampilan terbatas. Membuat musnahnya satu per satu keragaman hayati tanah air. Bukankah ia lebih menawan jika ia mekar di lingkungannya sendiri.

Boleh-boleh saja merawat tetumbuhan seperti hal bunga lainnya. Bukankah lebih baik jika itu hasil budidaya. Bukan serampangan mengunduhnya dari alam.

KLIK INI:  Tahi Ayam, Si Liar dengan Beragam Manfaat yang Memukau

Coelogyne celebensis, sebarannya terbatas. Anggrek alam ini hanya bisa kita jumpai di Pulau Sulawesi. Anggrek ini tergolog efifit. Efifit berarti hidup dengan menempel di batang pohon. Anggrek ini mudah kita jumpai di hutan daratan rendah hingga ketinggian 1.200 m dpl.

Hasil identifikasi petugas Bantimurung Bulusaraung dan mitranya diketahui menyebar di beberapa resor. Resor adalah unit terkecil dalan tata kelola suatu taman nasional. Resor Balocci, Resor Mallawa, Resor Pattunuang, dan Resor Camba menjadi lokasi perjumpa anggrek endemik Sulawesi ini.

Eits.. tapi jangan coba-coba mengunuh anggrek alam dari kawasan taman nasional, jika tidak Anda akan berurusan dengan petugas resor.

Konservasi terkadang tak butuh campur tangan manusia. Menjaganya dari gangguan manusia dan membiarkan hidup di alam, itu cukup.

KLIK INI:  Bunga Chamomile, Antibakteri dan Kaya Manfaat untuk Kecantikan