Selamat Hari Lebah Sedunia (World Bee Day), 20 Mei 2023

oleh -175 kali dilihat
Selamat Hari Lebah Sedunia (World Bee Day)
Happy World Bee day 20 Mei 2023 - Foto: Apimondia

Klikhijau.com – Hari lebah sedunia (World bee day) diperingati setiap 20 Mei. Momen ini tentu tak sepopuler hari-hari penting lainnya, namun bagi kamu yang memahami  pentingnya lebah bagi kehidupan, momen ini tentu layak dirayakan.

Sejarah hari lebah sedunia

Penetapan World Bee Day memiliki sejarah penting yang menandai peringatannya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 20 Mei sebagai hari Lebah Sedunia melalui resolusi majelis umum PBB bernomor A/RES/72/211 tertanggal 20 Desember 2017.

Tanggal perayaan tersebut adalah hari kelahiran Anton Janša, seorang pelopor pemeliharaan lebah modern dalam tradisi perternakan lebah di Slovenia.

Jadi momen World bee day terbilang masih belia yah Sahabat Hijau. Momen ini diperingati dalam rangka menarik perhatian pada peran pentingnya lebah dan penyerbuk lainnya dalam menjaga kesehatan manusia di planet bumi.

Momen Hari lebah sedunia dikampanyekan pula untuk menginspirasi seluruh pihak baik pemerintah, organisasi, masyarakat dan para pegiat lingkungan untuk mempromosikan tindakan nyata dalam melindungi dan meningkatkan penyerbuk dan habitatnya, meningkatkan kelimpahan dan keanekaragamannya serta mendukung pengembangan peternakan lebah secara berkelanjutan.

KLIK INI:  Kritis, Orangutan Sumatera Ditembak 74 Peluru di Aceh

Dengan atensi dan perhatian terhadap lebah dan habitatnya, diharapkan kelangsungan hidupnya dapat terjaga dan berkembang.

Tema hari lebah sedunia 2023

Pada tahun 2022, The Food and Agriculture Organization (FAO) mengangkat tema Hari Lebah Sedunia yakni: “Bee Engaged: Celebrating the diversity of bees and beekeeping system”. Lalu, pada 2023 ini, FAO mengangkat tema Tahun lalu tema “engaging in pollinator-friendly agricultural production”.

Tema ini menyorot kebutuhan mendekak untuk penggunaan metode pertanian yang mengkampanyekan kesejahteraan penyerbuk khususnya lebah. Narasi ini pula dimaksudkan untuk mendesak upaya seluruh pihak di dunia untuk mengadvokasi praktik pertanian berbasis bukti yang memprioritaskan perlindungan dan dukungan pada penyerbuk.

Harapannya, dengan mengutamakan teknik pertanian yang ramah dengan penyerbuk, kita dapat meningkatkan vitalitas dan populasi lebah dan penyerbuk lainnya. Lalu, pada gilirannya dapat memastikan keberlanjutan sistem pangan kita dan pelestarian keanekaragaman hayati.

KLIK INI:  Meski Otaknya Kecil, Lebah Mampu Pahami Matematika Dasar

Pentingnya peringatan hari lebah sedunia

Selain memaknai betapa pentingnya lebah bagi kehidupan, momen World Bee Day tentu layak dirayakan karena eksistensi lebah pada ekosistem sangatlah fundamental.

Lebah memililiki peran sentral dalam penyerbukan tanaman berbunga yang sangat penting untuk reproduksi dan variasi spesies tanaman.

Bayangkan saja Sahabat Hijau, aktivitas penyerbukan oleh lebah berkontribusi penting pada pertumbuhan beragam tanaman seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dengan proses ini, sistem pangan dapat terjaga sehingga mendukung ketahanan pangan.

Jadi, dengan ikut merayakan hari lebah sedunia, kita ikut serta dalam menunjukkan penghargaan atas peran penting lebah dalam menegakkan keseimbangan ekosistem dan mempromosikan keanekaragaman hayati.

Karenanya PBB mengakui, bahwa peringatan Hari Lebah Sedunia oleh komunitas internasional diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lebah dan penyerbuk lainnya di semua tingkatan.

KLIK INI:  Tanah Kita Sedang Tak Baik-Baik Saja

Bagaimana penyerbuk berperan?

Selama berabad-abad lebah dan penyerbuk lainnya telah memberi manfaat bagi manusia, tanaman, dan lingkungan hidup. Diketahui sebagian besar penyerbuk adalah satwa liar, termasuk di dalamnya terdiri atas lebih dari 20.000 spesies lebah.

Proses penyerbukan adalah proses tanaman untuk berkembang biak. Tanpa penyerbukan, maka tidak akan ada biji-bijian, kacang-kacangan serta buah-buahan, atau bunga-bunga tidak dapat mekar.

Sehingga penyerbukan sangat penting dalam menunjang kehidupan tumbuh-tumbuhan, sebagai penyedia 80% seluruh sumber pangan manusia. Tercakup di dalamnya proses produksi pangan serta mata pencaharian para petani.

Dengan membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain, lebah dan penyerbuk lainnya memungkinkan tidak hanya produksi buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian yang berlimpah, tetapi juga lebih banyak variasi dan kualitas yang lebih baik, yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan nutrisi.

Penyerbuk seperti lebah, burung, dan kelelawar, mempengaruhi 35 persen produksi tanaman dunia, meningkatkan produksi 87 tanaman pangan terkemuka di seluruh dunia, ditambah banyak obat-obatan yang berasal dari tanaman.

KLIK INI:  Taiwan Beauty, Tanaman Berbunga Mungil yang Disukai Lebah

Tiga dari empat tanaman di seluruh dunia yang menghasilkan buah atau biji untuk digunakan manusia sebagai makanan bergantung pada penyerbuk.

Diketahui, berbagai spesies peyerbuk tanaman, khususnya spesies lebah dan kupu-kupu telah menghadapi ancaman kepunahan. Saat ini, dampak dari aktivitas manusia telah mendorong tingkat kepunahan spesies mencapai 100 hingga 1.000 kali lebih tinggi daripada biasanya.

Padahal, hampir 75 persen tanaman dunia yang menghasilkan buah dan biji untuk konsumsi manusia bergantung, setidaknya sebagian, pada penyerbuk untuk produksi, hasil, dan kualitas yang berkelanjutan.

Minimnya literasi perihal lebah

Sebuah artikel (di bawah) koran nytimes, mencoba memberikan pertanyaan tebak gambar untuk memilih manakah foto lebah di antara hewan-hewan lainnya yang mirip lebah.

Pertanyaan ini sejatinya menggambarkan betapa kita sangat minim literasi dan kepeduliaan tentang lebah.

Kondisi ini rasanya terjadi pula di Indonesia. Kita sangat butuh dan paham akan pentingnya madu, namun agak jarang kita memahami dan mendalami perihal lebah. Bahkan, kebanyakan orang Indonesia mengira bahwa tawon dan lebah adalah hewan yang sama. Hal tersebut wajar, karena memang keduanya masih dalam satu spesies yang sama, yaitu Hymenoptera. Namun hal tersebut adalah gambaran ketidaktahuan kita terhadap lebah.

Selama ini sebagian besar masyarakat Indonesia, mungkin hanya mengetahui lebah karena madu dan lilin lebah yang dihasilkannya. Misalnya Madu Sumbawa sebagai produk yang sangat populer di nusantara. Namun, masyarakat mungkin tidaklah peduli, bahwa lebah terbesar di Dunia ternyata ada di Indonesia.

Lebah Wallace’s Giant Bee (Megachile pluto) yang sejak tahun 1981 tidak pernah terlihat dan dianggap sudah punah, pada Tahun 2019 ditemukan kembali di Kepulauan Maluku.

Karenanya, pengetahuan dan kepedulian kita sangatlah penting. Bagaimana mungkin kita dapat melindungi lebah, apabila kita tidak mengenal lebah.

Selamat Hari Lebah Sedunia! Jaga lebah dan penyerbuk lainnya, jaga kehidupan!

*Sumber 1 

*Sumber 2

KLIK INI:  Usung Tema “Melindungi Spesies Kita” Miliaran Orang Bergerak Selamatkan Bumi