Selain sebagai Sayuran, Okra Juga Dapat Mengatasi Mikroplastik

oleh -227 kali dilihat
Bila Ingin Menanam Sayuran dalam Pot, Simak 5 Hal Ini agar Tak Kecewa!
Tanaman okra/foto-Ist

Klikhijau.com – Tanaman okra rupanya menawarkan beragam manfaat. Manfaatnya tidak hanya sebagai sayuran saja. Lebih dari itu.

Sebagai sayuran, buah tanaman yang juga dikenal dengan nama bendi ini memiliki banyak kandungan. Di antara kandungannya adalah  karbohidrat, protein, lemak, abu dan air.

Kandungan terbesarnya adalah karbohidrat, hasil FTIR menunjukkan bahwa komponen utamanya adalah asam galakturonik, galaktosa, dan rhamnosa,. Protein penyusun lendir atau mucilago terdiri dari asam amino hidrofobik dan asam amino hidrofilik, (Elvie Rindengan, 2017).

Karenanya, tidak mengherankan jika buah tanaman ini sangat baik dikonsumsi sebagai sayur. Manfaat lain yang tidak kalah kerennya adalah dapat mengatasi mikroplastik dalam air limbah.

KLIK INI:  Mengenal Silvofishery dan Manfaatnya untuk Tambak Ramah Lingkungan

Mikroplastik saat ini sudah sangat meresahkan. Karena mampu menyusup ke berbagai sumber makanan dan ada di mana-mana, sehingga sulit dihindari.

Meski efek jangka panjang dari menelan mikroplastik belum diketahui seperti apa, tetapi diperkirakan setiap orang secara tidak sengaja mengonsumsi puluhan ribu partikel ini setiap tahun.

Karena itu, dalam hal mengatasi atau menghapus mikroplastik harusnya menjadi agenda mendesak saat sekarang dan di masa depan.

Salah satu tempat yang banyak terdapat mikroplastik adalah air limbah. Mikroplastik di tempat ini memiliki beberapa ukuran, warna, dan komposisi kimia yang berbeda. Baik itu berupa serat, fragmen, pelet dan serpih, dan berasal dari pencucian tekstil, produk kosmetik, penguraian kemasan plastik, pengendapan dari atmosfer, dan dari limpasan yang terkontaminasi.

Air limbah bisa saja diolah menghilangkan beberapa partikel plastic yang dikandungnya. Hanya saja hal tersebut melibatkan penggunaan bahan kimia yang beracun dan merugikan kualitas air.

Dilansir dari Earth ada sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan musim semi American Chemical Society (ACS) Maret lalu.

KLIK INI:  Durasi Memasak Buras yang Ideal, Ini 2 Opsi yang Layak Dicoba!
Ekstrak tanaman pangan

Para ilmuwan melaporkan keberhasilan dalam menggunakan ekstrak dari tanaman pangan umum seperti okra, asam dan fenugreek, untuk menghilangkan mikroplastik tersuspensi selama proses pengolahan air.

Dr. Rajani Srinivasan, penyelidik utama proyek tersebut, menunjukkan bahwa beberapa zat yang saat ini digunakan untuk menghilangkan kontaminan plastik berpotensi membahayakan diri mereka sendiri. Ini termasuk flokulan umum, poliakrilamida, yang dapat terurai menjadi komponen beracun dalam kondisi tertentu.

“Tidak membantu jika kita mencoba membersihkan air, tetapi menambahkan zat yang berpotensi beracun untuk menghilangkan polutan,” kata Dr. Srinivasan.

Dr. Srinivasan dan timnya dari Tarleton State University telah berhasil dalam penelitian sebelumnya menggunakan ekstrak tumbuhan food grade sebagai flokulan tidak beracun untuk menghilangkan polutan berbasis tekstil, seperti pewarna, dari air limbah.

KLIK INI:  Trik Jitu Duta Petani Milenial Hadapi El Nino Agar Tetap Produktif

Mereka berfokus secara khusus pada polisakarida dalam ekstrak karena biopolimer ini memiliki sifat kimia dan biologis yang sesuai untuk menarik dan menangkap polutan seperti pewarna atau bahkan bakteri.

“Saya bekerja dengan menghilangkan mikroorganisme dan hal-hal seperti itu, dan saya berpikir, ‘Mengapa tidak mencoba mikroplastik?’” kata Dr. Srinivasan.

Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, para peneliti menguji ekstrak polisakarida dari fenugreek, kaktus, lidah buaya , okra, asam dan psyllium sebagai flokulan untuk menangkap mikroplastik.

Sebagai pengental

Hasil dari penitian itu, okra tidak hanya bisa dimakan saja, tetapi juga dapat berfungsi sebagai pengental.

Okra adalah tanaman pengental rebusan dan sup yang kuat, dan “goo” yang dihasilkannya, bersama dengan ekstrak berlendir dari tanaman lain, seperti lidah buaya, kaktus, dan psyllium, telah terbukti membersihkan air dari kontaminan tertentu di masa lalu.

Para peneliti menguji senyawa dari masing-masing tanaman, serta menggunakan kombinasi ekstrak yang berbeda.

KLIK INI:  Kesehatan Lebah Dipengaruhi Kualitas Habitat dan Keanekaragaman Hayati

Peneliti menambahkan ekstrak tanaman ke dalam air yang mengandung mikroplastik dan kemudian memeriksa gumpalan flokulasi secara mikroskopis.

Setelah itu, mereka kemudian menghitung mikroplastik dalam air sebelum dan sesudah perawatan setiap kali. Tujuannya untuk menentukan berapa banyak partikel plastik yang menempel pada polisakarida tanaman selama proses berlangsung.

Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak polisakarida dari okra, ketika dipasangkan dengan fenugreek, bekerja paling baik untuk menghilangkan mikroplastik dari air laut.

Plastik dalam air tawar dihilangkan paling efektif menggunakan ekstrak dari okra yang dipasangkan dengan polisakarida yang dihasilkan oleh tanaman asam jawa.

Secara keseluruhan, polisakarida nabati bekerja sebaik, atau lebih baik daripada, poliakrilamida flokulan tradisional, tergantung pada kombinasi ekstrak dan sumber air.

KLIK INI:  Burung Migran, Kekebalan Tubuh, dan Ancaman yang Mengintainya

Yang penting, flokulan nabati dapat diimplementasikan dalam proses pengolahan air yang ada, tanpa mengembangkan teknologi tambahan.

“Seluruh metode pengobatan dengan bahan nontoksik menggunakan infrastruktur yang sama. Kami tidak perlu membangun sesuatu yang baru untuk menggabungkan bahan-bahan ini untuk keperluan pengolahan air,” kata Dr. Srinivasan.

Dengan adanya penelitian tersebut, maka ada alternatif lain untuk memberantas mikroplastik, yakni dengan okra yang lebih ramah lingkungan.

KLIK INI:  Perihal 14 Biawak yang Dilindungi di Indonesia, Asal, dan Nama Ilmiahnya

Dari Earth