- Defisit Narasi Lingkungan dalam Politik Lokal di Indonesia - 28/12/2023
- Demmatande, Pejuang Pemberani dari Kampung Paladan Mamasa - 10/11/2023
- Kota, Suhu Panas dan Ketimpangan Sosial - 02/11/2023
Klikhijau.com – Okra atau nama lainnya bendi memang tidak se-familiar tanaman sayur lainnya semisal timun atau terung. Namun, bagi yang mulai paham dan mengerti kandungan dan manfaat okra, sudah pasti akan membeli buah yang bentuknya unik ini.
Untuk melihat lebih detail mengenai kandungan dan manfaat okra bagi kesehatan, buka di SINI! Nah, setelah memahami manfaatnya, rasanya tak ada alasan lagi untuk tak mencari buah ini. Bila perlu menanamnya di pekarangan rumah.
Menikmati okra dari hasil tanam sendiri tentu lebih menyenangkan bukan? Apalagi jika bisa melakukan budidaya okra tanpa memakai pestisida kimiawi. Yah, tentulah lebih sehat. Khasiat dan kandungan buah yang bentuknya lonjong ini pun bisa dirasakan.
Jadi, bukan hanya perihal manfaatnya lho Sahabat hijau sehingga okra ini menarik ditanam. Wah penasaran kan?
Apa menariknya menanam okra?
Manfaat lain yang bisa didapat dari menanam okra adalah bisa berbagi pada kerabat atau tetangga. Jadi, bila menanam lebih banyak dan sukses menghasilkan buah yang melimpah, tentu akan bermanfaat pula bagi orang lain.
Memang belum banyak orang yang mengenal dan mengetahui cara mengolah okra sebagai sayur. Dan itulah pentingnya berbagi informasi pada yang lain akan tanaman sayur ini.
Setidaknya pengalaman inilah yang dirasakan Pak Yani, Ketua Kelompok Tani Lorong (KTL) Cokonuri di Makassar. Pak Yani yang juga seorang pegiat bank sampah dan urban farming ini mulai menanam okra sejak tiga tahun lalu.
Hasilnya ternyata mengejutkan. Di atas lahan yang dikelola kelompoknya, hasil produksi okra yang ditanam Pak Yani bisa dijual ke supermarket dan penggemar okra.
Setiap pekan, Pak Yanie bisa panen sekira 15 kg buah okra. “Harga se-kilonya sekitar Rp.35 ribu,” katanya.
Dari hasil ini Pak Yanie bisa manfaatkan untuk memperbanyak tanamannya. Berbeda dengan tanaman sayur lainnya, biaya perawatan tanaman ini sangat minim sehingga tidak perlu merogoh gocek saat budidaya.
Pak Yanie berkeinginan mengajak banyak orang khususnya tetangganya untuk menanam okra. “Tidak perlu lokasi yang luas karena kita tanam pakai polybag. Jadi, bisa memanfaatkan halaman rumah,” jelasnya.
Menurut Pak Yanie setiap pohon okra dapat menghasilkan buah antara 2 hingga 3 kg. Setiap pohonnya pun dapat berbuah berkali-kali hingga pohonnya benar-benar perlu diperbaharui.
Nah, bayangkan kalau bisa menanam 100 atau 1000 pohon okra. Hasilnya bisa sangat lumayan rupanya untuk kebutuhan rumah tangga.
Permintaan pasar buah ini juga terus berkembang dan diminati oleh masyarakat klaster menengah ke atas. “Pasarnya bagus, jadi sangat cocok dibudidaya,” ucapnya.
Nah, akhirnya kita paham kan mengapa menarik menanam okra. Selain dapat memanen manfaat alaminya setiap waktu, penghasilan tambahan pun bisa diperoleh dengan budidaya okra.
Tertarik, ayo kita menanam dengan memanfaatkan pekarangan rumah!
