Seberapa Sering Anda Perlu Mengganti Media Tanam Pot?

oleh -1,888 kali dilihat
Seberapa Sering Anda Perlu Mengganti Media Tanam Pot?
Ilustrasi Pot bahan kayu - Foto/Gramho

Klikhijau.com – Mengganti media tanam pot adalah satu hal yang penting diperhatikan setiap waktu. Mengapa? Beberapa masalah pada tanaman hias indoor tak jarang disebabkan oleh media tanam.

Herlina (34), seorang pemula dalam merawat tanaman di Makassar sempat bingung dengan keadaan koleksi tanamannya yang mendadak daunnya layu.

Awalnya ia mengira ada yang salah dengan penyiraman. Ia kemudian mencoba mengubah frekuensi penyiramannya, namun kondisinya tetap sama. Herlina juga telah mencoba memberi nutrisi tanaman, sebelum akhirnya memutuskan mengganti media tanam pot.

Seorang temannya memberi tahu hal ini yang juga pernah mengalami situasi serupa. Walhasil, tanaman hias jenis syngonium variegata miliknya kini segar bugar. Herlina juga mulai rutin melakukan hal yang sama pada jenis tanaman hias lain miliknya jika mengamati ada tanda-tanda khusus pada daun tanaman.

KLIK INI:  Cara Simpel Menanam Monstera dengan Sistem Hidroponik
Mengapa campuran pot perlu diganti?

Memang tak jarang ada yang salah kaprah dengan media tanam dan mengira bahwa media taman dalam pot bukanlah satu masalah mendasar.

Dikutip dari laman abc.net.au, Helen Tuton seorang ilmuwan tanah terlatih dan peneliti untuk Gardening Australia mengatakan, media tanam pot perlu diganti setiap saat.

“Tanah kebun adalah organisme yang hidup dan bernapas, berbeda dengan campuran pot,” katanya.

“Campuran pot sepenuhnya diproduksi … karena ini sistem tertutup, sangat bergantung pada Anda,” lanjut Helen.

Menurut Helen, campuran pot segar akan memberi tanaman keseimbangan air dan udara, namun seiring bertambahnya usia, tanaman akan memadat dan mengering. Pupuk apa pun dalam campuran juga akan memiliki umur yang terbatas.

Kata Helen, media tanam campuran pot menua disebabkan karena faktor lingkungan, UV, panas, hingga intensitas penyiraman.

Helen pun mengingatkan bahwa tidak mengubah campuran pot Anda dapat berdampak parah pada kesehatan tanaman Anda karena berkurangnya air, oksigen, dan nutrisi yang tersedia untuk akar.

KLIK INI:  Cek Fakta, Benarkah Monstera Bisa Bikin Tajir?

“Pada tahap itu, campuran pot yang tanaman Anda hanya berfungsi sebagai jangkar untuk menahan tanaman tetap tegak, tidak ada yang lain,” tambahnya.

Seberapa sering harus mengganti campuran media tanam?

Helen merekomendasikan tanaman direpoting ketika pupuk yang dimasukkan ke dalam campuran media tanam telah kedaluwarsa.

Dia menyarankan untuk mengawasi campuran pot dari waktu ke waktu. Hal itu karena nutrisi dalam media taman akan berkurang seiring waktu.

Jadi, bgitu campuran media tanam mulai mengering dalam pot dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, segeralah mengganti media tanam pot Anda.

Dapatkah menggunakan kembali campuran pot lama?

Banyak yang bertanya-tanya, apakah apakah campuran media tanam pot yang lama atau yang telah dibongkar dari pot dapat digunakan kembali?

Buat kamu yang baru saja mengganti media tanam, jangan buru-buru membuangnya karena masih bisa digunakan kembali. Bagaimana caranya?

KLIK INI:  Pacar Air, Pewarna Alami dengan Beragam Warna Bunga yang Menggoda

Helen merekomendasikan untuk memperpanjang umur campuran pot yang sudah habis dengan beberapa cara di bawah ini:

  • Mencampur beberapa serat kelapa segar dengan media tanam. “Ini akan mengembalikan sebagian dari struktur dan kemampuan menahan air,” katanya.
  • Menambahkan pupuk segar atau memberikan nutrisi baru untuk pertumbuhan tanaman.
  • Menambahkan sedikit campuran pot baru dan segar.
  • Mencoba aditif seperti perlite atau pasir kasar yang lebih stabil, dan akan membuat oksigen dan infiltrasi air berjalan lebih lama.

Meski demikian, Helen mengatakan hal ini tidak dapat dilakukan selamanya dan campuran tersebut pada akhirnya harus diganti seluruhnya.

Cara membuat campuran pot baru bertahan lebih lama

Jika Anda memulai dengan campuran pot baru, Helen memiliki empat cara untuk membuatnya bertahan lama:

  • Beli campuran berkualitas premium. Ini akan memastikan bahwa campuran tersebut telah memenuhi standar kualitas minimum.
  • Gunakan jerami kacang atau kerikil untuk mulsa bagian atas pot Anda. Ini akan menghentikan air menguap dengan mudah, memperlambat campuran pot agar tidak mengering dan terdegradasi.
  • Jika Anda menggunakan pot berpori, seperti terakota, coba tutup dengan cat atau sealant. “Itu berarti paparan udara dan panas lebih sedikit dan itu akan bertahan lebih lama.”
  • Untuk tanaman yang dapat dimakan dengan kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi, Helen merekomendasikan untuk mengaplikasikan lapisan kompos ke permukaan sebagai top-up. “Kegiatan di kompos akan bekerja untuk memecah lapisan lilin dari hidrofobia.”

Itulah panduan singkat mengenai seberapa sering media tanam campuran dalam pot harus diganti. Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Paku Sarang Burung, Tanaman Hias Berdaun Panjang yang Merumah di Hati