Saya Kuskus, Mau Tahu Lebih Banyak Tentangku?

oleh -2,608 kali dilihat
Saya Kuskus, Mau Tahu Lebih Banyak Tentangku?
Kuskus Beruang Sulawesi/Foto-Pado

Klikhijau.com – Kenalan yuk Sobat peduli lingkungan. Aku adalah Kuskus Beruang Sulawesi. Nama latinku Ailurops ursinus. Bear Cuscus, Bear Phalanger, dan Sulawesi Bear Cuscus, namaku dalam bahasa Inggris. Aku juga kadang disebut Kuse.

Aku memiliki rambut yang lebat di sekujur tubuhku. Warnanya bervariasi dari hitam, kecokelatan, hingga abu-abu. Mukaku bulat dengan daun telinga yang kecil adalah ciri khasku.

Aku yang pendiam tapi menggemaskan

Aku memiliki sifat pendiam dan pemalu. Aku nyaris tak bersuara. Aku hanya akan bersuara jika merasa terancam.

KLIK INI:  Balai TN Babul Gelar Aksi Bersih Sampah di Kawasan Wisata Pattunuang

Suaraku hanya menyerupai decak diselai suara engahan. Mungkin karena sifat pendiamku terkadang orang-orang menyamaiku dengan Kukang.

Adakah yang pernah Anda menjumpaiku? Jika kalian menjumpaiku pasti kalian senang dengan gerakanku yang lambat, slow motion.

Aku sering jadi tontonan di Kawasan Wisata Bantimurung jika Aku mencari makan di sekitar loket karcis. Aku suka memakan pucuk pohon ketapang yang berada tepat di atas loket. Tapi sayang saat ini ketapangnya sudah tak ada. Sepertinya sudah ditebang.

Aku termasuk satwa herbivora loh. Makananku berupa daun-daun muda dan buah-buahan di dalam hutan. Aku menyukai buah dari pohon beringin (Ficus Sp) dan Dao (Dragontomelon dao) di hutan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Aku lebih suka berjalan sendiri-sendiri di hutan. Istilahnya soliter, penyendiri. Hanya saat musim kawin tiba kami berkumpul dalam kelompok kecil, berisi induk dan anak-anak.

Aku lebih sering aktif memanjat di atas pohon. Aku memiliki ekor prehensil untuk membantu memanjat di dahan-dahan pepohonan. Dengan ekorku bisa menggantung tanpa berpegangan.

Saya Kuskus, Mau Tahu Lebih Banyak Tentangku

Ekorku sangat kuat loh. Ekorku seperti kaki kelima, bisa mencengkeram dan melilit dahan saat berpindah tempat. Seru kan!

Aku lebih sering beraktivitas pada siang hari. Aku pemalas loh. Jangan disebar ya. Aku lebih suka tidur loh sepanjang hari. Saat Aku lapar baru Aku terjaga. Ah Aku jadi malu.

Aku hidup endemik di Sulawesi. Jenisku hanya bisa kamu jumpai di Pulau Sulawesi dan pulau satelitnya: Pulau Peleng, Muna, Buton dan Togean.

Aku juga punya saudara: Kuskus Beruang Talaud. Nama latin saudaraku: Ailurops melantis. Tempat hidupnya lebih terbatas lagi. Ia hanya bisa kita jumpai di Pulau Salibabu, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Aku berasal dari anggota keluarga Phalangeridae (kuskus). Aku termasuk jenis mamalia berkantung (marsupial) seperti halnya kanguru.

Ada yang tahu tidak kegunaan kantung di perutku ini? Betul, jadi setelah melahirkan aku merawat dan membawa anakku di kantung ini.

Anakku biasanya terlahir mungil. Dengan instingnya ia akan segera berlindung di kantung. Tak hanya sebentar loh Sobat, sang bayi akan berdiam dalam kantung hingga berumur 8 bulan.

Aku adalah kuskus terbesar. Boleh jadi karena ukuran tubuhku yang besar ini Aku diberi nama Kuskus Beruang. Ukuran tubuhku bisa mencapai 60 cm. Ekorku panjang hampir sama panjang dengan tubuhku. Berat badanku bisa mencapai 8 kg loh. Berat kan?

Saat ini Aku dan teman-temanku hanya bisa hidup tenang di wilayah konservasi di Sulawesi. Taman Nasional Bunaken, Cagar Alam Tangkoko, Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Taman Nasional Lore Lindu, dan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung adalah habitatku yang tersisa saat ini.

KLIK INI:  HKAN diwarnai Momen Pelepasliaran Satwa, Tukik di Lombok dan Kukang di Agam 
Populasiku yang terganggu

Populasiku saat ini terus merosot. Tahukah kalian apa sebabnya?

Tempatku hidup: hutan, terus berkurang. Rumahku berubah fungsi menjadi perkebunan, membuatku sedih. Ke mana lagi aku harus mencari makan.

Ada juga orang-orang yang jahil memburuku. Mereka mencariku untuk menjadi binatang peliharaannya. Tak jarang di antara mereka memburu dagingku yang bongsor ini. Bahkan mereka juga memperdagangkanku secara liar. Tega ya mereka.

Karenanya jumlahku yang terus menurun, sehingga organisasi konservasi dunia, IUCN, memasukkanku dalam daftar: Vurnarable, rentan punah.

Sobat-sobat bantu petugas kawasan konservasi ya menjaga habitatku, tempat hidupku. Tolong sampaikan kepada pemburu agar jangan lagi memburuku. Jika tidak Aku akan hanya tinggal cerita untuk generasi penerus kalian. Terima kasih ya Sobat.

KLIK INI:  Setelah Berjibaku Lima Jam, Brigade Macaca Jinakkan Api di Bantimurung

Artikel ini ditulis berdasarkan pengamatan langsung dan beberapa sumber.