Saatnya Wanita Merawat Bumi dengan Menstrual Cup

oleh -258 kali dilihat
Saatnya Wanita Merawat Bumi dengan Menstrual Cup
Menstrual Cup/Foto-Ist
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pembalut sekali pakai adalah kebutuhan wanita tiap bulan. Ketika datang bulan barangkali wanita menggunakan 3-4 pembalut sekali pakai dalam sehari. Kalikanlah itu selama ia datang bulan dan berapa banyak wanita yang datang bulan. Hasilnya tentu akan segunung.

Lama menstruasi biasanya tiga hingga tujuh hari, terjadi pendarahan uterus disertai pelepasan endometrium, lapisan terdalam pada rahim dan tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi.

Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, penduduk perempuan dari rentang usia 10-49 tahun di Indonesia berjumlah 82,6 juta orang akan menumpuk 2,3 miliar lebih sampah pembalut setiap bulannya.

Jika telah jadi sampah pembalut wanita akan menyebabkan masalah baru, sebab sulit terurai sehingga akan mencemari lingkungan.

KLIK INI:  Workshop Jaring Solusi Pencemaran Pesisir dan Laut

Jeanny Primasari, penggagas komunitas Zero Waste Nusantara pernah menungkapkan jika pembalut memiliki kandungan plastik di dalamnya. Artinya pembalut membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai.

Bukan hanya itu, sebuah penelitian dari University of Exeter, gas metana adalah salah satu unsur dalam gas rumah kaca yang menyebabkan kenaikan temperatur di permukaan Bumi.

Hal itu disebabkan pembalut sekali pakai yang sudah digunakan akan dibuang dan berakhir di TPA. Perlahan tapi pasti, pembalut tersebut akan mengeluarkan gas metana yang berakibat pada pencemaran lingkungan.

Gas tersebut akan menyebabkan dampak pemanasan lebih jauh karena kekuatan metana 25 kali lipat dalam menyebabkan pemanasan global dibandingkan karbon dioksida.

Pembalut juga mengandung pemutih yang digunakan pada bantalannya. Pemutih tersebut dapat pula mencemari tanah dan air.

Saatnya beralih ke menstrual cup

Maka kini, saatnya wanita bergerak untuk menyelamatkan bumi dengan cara beralih ke pembalut yang bukan sekali pakai, salah satunya adalah menstrual cup.

KLIK INI:  Berwisata Alam di Libur Lebaran, Sebaiknya Perhatikan Ini Agar Ramah Lingkungan!

Menstrual cup bisa menjadi alternatif pembalut saat haid, yang dinilai aman secara medis. Walau begitu, tetap pastikan produk yang akan kamu gunakan terjamin mutunya.  Misalnya dengan mengecek izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) pada kemasan.

Menstrual cup, tulis Daniel Kurniawan di Nationalgeographic adalah produk substitusi pembalut yang berbentuk corong dan terbuat dari karet atau silikon. Berbeda dengan pads atau tampon, menstrual cup hanya berfungsi menampung darah menstruasi, bukan menyerapnya.

Menggunakan menstrual cup selain bisa merawat Bumi, juga lebih irit. Itu dikarenakan bisa dipakai selama 6 bulan hingga 10 tahun. Namun, semua kembali pada jenis barangnya dan bagaimana perawatannya.

Hal yang ajaib dari Menstrual cup, sebab dapat menampung menampung darah hingga 40 ml, sehingga dalam sekali pasang dapat digunakan 6 sampai 12 jam.

Memakai menstrual cup Anda harus rajin, yakni rajin mencucinya hingga bersih setelah digunakan. Juga perlu disterilisasi dengan merebusnya di air mendidih setiap sebelum dan sesudah siklus menstruasi untuk menjaga higienitasnya.

Jika Anda malas merawatnya, penggunaan pembalut ini justru akan punya risiko sejumlah gangguan kesehatan, seperti iritasi dan infeksi pada miss V sama seperti risiko dari pembalut sekali pakai konvensional.

Dan yang paling penting dari pemakian menstrual cup. Bila saat memakainya Anda merasa tidak nyaman atau mengalami keluhan lain, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.

KLIK INI:  Temukan Cara Sederhana Memasukkan Sampah Organik ke Lubang Biopori!