Saatnya Pengusaha Memiliki Tanggung Jawab Moral Terhadap Perbaikan Lingkungan

oleh -236 kali dilihat
Pengelolaan DAS yang Buruk Memicu Ragam Masalah Kesehatan
Ilustrasi DAS - Foto/Prelo
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – “Kita harus selalu bergandengan tangan, bersama-sama bahu-membahu untuk menyelamatkan atau perbaikan lingkungan,”

Kata-kata itu diucapkan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. Karena itu, Peran masyarakat dalam pengelolaan hutan, khususnya dalam rehabilitasi  DAS harus didorong agar lebih optimal.

Masyarakat tidak boleh hanya dijadikan sebagai obyek, namun harus menjadi subyek.  Khusunya dalam urun daya atau crowdsourcing bersama kekuatan lain.

Kekuatan lain yang dimaksud Alue mulai dari sektor pemerintah pusat,  daerah, akademisi, peneliti, aktivis-champion lingkungan.

KLIK INI:  Pengelolaan DAS yang Buruk Memicu Ragam Masalah Kesehatan

Selain di atas,  dan dunia usaha juga harus terkibat,  yang kemudian didorong oleh media agar dapat bersatu bergulir menjadi kekuatan yang besar.

Alue  menyampaikan hal itu pada saat pelaksanaan Webinar Rehabilitasi DAS, Senin, 14 September 2020.

Pada Webinar ini, Alue berkesempatan berbincang dengan masyarakat di daerah. Meski perbincangannya tidak angsung dengan tatap muka, tapi melalui fasilitas video conference.

Pada saat itu masyarakat  sedang melakukan aktivitas penanaman pohon dalam rangka rehabilitasi DAS. Penanaman pohon itu  dilaksanakan oleh perusahaan yang di antaranya adalah SKK Migas – Pertamina Hulu Mahakam dan PT Indominco Mandiri di Provinsi Kalimantan Timur.

“Berikanlah peran lebih kepada masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi DAS mulai dari penyiapan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pengamanan tanaman baik dari hama tanaman maupun bahaya kebakaran,” pinta Wamen Alue.

Menurut Alue, sudah saatnya setiap pelaku usaha khususnya pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) mempunyai wawasan dan cara pandang yang lebih luas terhadap upaya perbaikan lingkungan.

Para pemegang IPPKH  tidak hanya sekadar melihat lokasi usahanya saja, tetapi juga harus turut serta memperbaiki wilayah DAS tempat mereka berusaha, bahkan jika diperlukan harus lintas DAS.

KLIK INI:  PT PLN Jadi Pionir Terbentuknya Rantai Pasok Kebutuhan Hidrogen Hijau

“Paradigma harus kita ubah. Kita perlu melakukan pergeseran nilai yang semula pengusaha hanya mengejar keuntungan. Sudah saatnya punya tanggung jawab moral terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar beroperasinya perusahaan,” terangnya.

Memberi manfaat lebih banyak

Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi DAS diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Terutaman dalam  penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan manfaat jangka panjang.

Ini bertujuan agar bisa menikmati tanaman hasil rehabiltiasi DAS yang berupa jenis multi purpose tree spesies (MPTS) yang salah satu jenisnya adalah buah-buahan.

“Semoga kedepan kita dapat mewujudkan DAS yang sehat sehingga masyarakat lebih sejahtera. Bahwa pada prinsipnya, apabila DAS tertata dengan baik dan hutan sebagai penangkap air hujan bekerja secara optimal, maka diharapkan pada saat musim hujan air dapat tersimpan, sehingga tidak banjir. Pada musim kemarau juga air dapat mengalir sebagai cadangan saat musim kering tiba,” tutupnya.

KLIK INI:  Bagi Siti, Korporasi Memiliki Peranan dalam Penyelesaian Sengketa Agraria

Sementara itu, Direktur PT. Pertamina Hulu Mahakam, Danar  menjelaskan, saat ini dukungan teknologi diterapkan dan digunakan pada kegiatan rehabilitasi DAS SKK Migas-PT Pertamina Hulu Mahakam.

Aplikasi sederhana digunakan untuk memantau kondisi tanaman dengan menajemen pohon-per-pohon (tree by tree) dalam kegiatan rehabilitasi DAS yang rencananya seluas ± 2.100 Hektare.

Sedangkan Direktur PT. Indominco Mandiri, A.H. Bramantya Putra  mengaku berkomitmen untuk menyelesaiakan kewajiban rehabilitasi DAS.

Saat ini, dapat diserahterimakan hasil tanaman seluas 3.040 Hektare yang pelaksanaannya langsung dengan masyarakat. Mengingat lokasi berada di wilayah Taman Nasional Kutai maka kegiatan rehabilitasi DAS ini menjadi bagian dari usaha pemulihan ekosistem.

Rehabiliatsi DAS memang penting, sebab DAS merupakan penerima, penyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai.

DAS adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut.

KLIK INI:  Jalan Panjang Perjuangan Masyarakat Toraja Tolak Tambang