Klikhijau.com – Kebutuhan akan solusi energi berkelanjutan semakin mendesak. Apalagi saat ini dunia sedang berjibaku dengan meningkatnya konsumsi energi dan meningkatnya krisis lingkungan.
Banyak langkah telah ditempuh untuk menghadirkan energi berkelanjutan. Langkah terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Northwestern Polytechnical University dan University of Technology of Belfort-Montbeliard, yakni adanya peluang produksi hidrogen mikroba sebagai jalur energi terbarukan yang menjanjikan.
Hidrogen mikroba dianggap dapat menawarkan alternatif yang bersih dan berdensitas energi tinggi yang dapat bersumber dari berbagai macam bahan baku.
Hanya saja, perjalanan untuk memanfaatkan potensi penuhnya menghadapi kendala yang signifikan. Satu di antaranya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan proses untuk aplikasi industri.
Untuk mengatasi hal tersebut, makan mengeksplorasi mekanisme dan kemajuan terkini dalam produksi hidrogen mikroba dari limbah menjadi sangat penting.
tinjauan yang dirilis pada tanggal 13 Juni 2024 di Chinese Journal of Electrical Engineering itu menyelidiki mekanisme produksi hidrogen mikroba dari limbah, memeriksa kemajuan terbaru di bidang ini dan strategi untuk meningkatkan laju produksi hidrogen.
Wawasan ini penting dalam mengatasi tantangan yang menghambat industrialisasi skala besar dari teknologi yang menjanjikan ini.
Tinjauan tersebut dengan cermat meneliti metode mutakhir produksi hidrogen mikroba, dengan fokus khusus pada fotohidrolisis tak langsung dua tahap menggunakan sianobakteri dan alga hijau.
Hal yang ditekankan tinjauan ini menekankan efisiensi fermentasi gelap oleh bakteri, terutama fermentasi jenis etanol, dalam menghasilkan hidrogen dari limbah organik. Khususnya, studi ini menyoroti efek sinergis dari penggabungan fotohidrolisis tak langsung dengan fermentasi gelap, yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan produksi hidrogen dari air limbah organik.
Langkah maju yang krusial
Penelitian ini juga mengeksplorasi jenis limbah yang cocok untuk produksi hidrogen mikroba, seperti air limbah industri yang kaya karbohidrat dan limbah pertanian yang mengandung pati dan selulosa.
Selain itu, tinjauan ini membahas perkembangan teoritis terbaru dalam produksi biohidrogen dan mekanisme di balik pembentukan hidrogen dalam sianobakteri, alga hijau, dan bakteri fotosintetik, serta kemajuan teknologi yang membuat produksi hidrogen yang berasal dari limbah lebih layak.
Studi ini diakhiri dengan menguraikan arah penelitian utama untuk masa depan, yang memberikan wawasan penting untuk produksi hidrogen biologis skala besar.
Tongming Li, pakar terkemuka dalam teknologi produksi biohidrogen dan kontributor tinjauan ini, menggarisbawahi pentingnya penelitian ini
“Penelitian kami merupakan langkah maju yang krusial dalam produksi biohidrogen, khususnya dalam pemanfaatan bahan limbah untuk fermentasi mikroba. Wawasan yang kami peroleh tidak hanya akan memperdalam pemahaman kami tentang interaksi kompleks antara proses mikroba, tetapi juga membuka jalan untuk mengoptimalkan produksi hidrogen dalam skala industri. Optimalisasi ini merupakan kunci untuk mempercepat transisi global menuju energi berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan meminimalkan dampak lingkungan,” terangnya.
Implikasi dari penelitian ini sangat luas, menawarkan pendekatan transformatif terhadap pengelolaan limbah dengan mengubahnya menjadi sumber daya energi yang berharga. Terobosan ini berpotensi untuk meringankan beban lingkungan sekaligus mendorong ekonomi sirkular.
Produksi hidrogen mikroba menjadi landasan dalam upaya mencapai keberlanjutan global, menawarkan alternatif yang bersih dan terbarukan untuk sumber energi konvensional. Saat dunia merangkul solusi energi yang lebih hijau.
Penelitian ini memberikan peta jalan untuk meningkatkan produksi hidrogen dari limbah, berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan dalam skala global.
Dari Newswise