Ruang Berbalut Pepohonan Dapat Membantu Perkembangan Anak

oleh -81 kali dilihat
Ragam Ide Pendidikan Lingkungan untuk Anak Usia Dini!
Ilustrasi anak bermain di alam - Foto/Vitolda Klein di Unsplash

Klikhijau.com – Perkembangan anak jadi hal paling dinanti sekaligus dikhawatirkan para orang tua. Berbagai upaya dilakukan oleh orang tua agar anaknya mengalami perkembangan yang positif.

Namun, ada satu cara yang patut ditempuh, yakni berada di ruang yang berbalut pepohonan. Karena belum lama ini Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal) melakukan sebuah studi.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environment International. Ada hal tak terduga yang peneliti temukan perihal perkembangan anak.

Peneliti menemukan jika tinggal di lingkungan yang dipenuhi pohon membuat perkembangan anak usia dini lebih baik daripada tinggal jika tinggal di daerah dengan vegetasi berupa tutupan rumput.

KLIK INI:  Begini Dampak Buruk Macet Bagi Kesehatan

Namun, meski dikalahkan oleh daerah yang dipenuhi pohon dalam hal perkembangan anak. Masih jauh lebih baik daripada tempat yang didominasi oleh permukaan beraspal.

Sebenarnya telah banyak penelitian sebelumnya berpendapat, paparan ruang hijau apabila dikaitkan dengan memori dan perhatian jauh lebih baik dampaknya pada anak usia dini, prestasi akademik yang lebih tinggi.

Selain itu, anak-anak yang berada dalam balutan pepohonan akan mengalami lebih sedikit masalah perilaku dan emosional.

Pada tahun antara 2000 dan 2005 ada riseti dilakukan di Wilayah Metropolitan Vancouver di Kanada. Riset tersebut didasarkan pada kelompok besar 27.539 anak, yang diikuti sejak lahir hingga usia lima tahun

Nah, pada tahun kelima, untuk menghitung skor perkembangan setiap anak. Para peneliti meminta guru taman kanak-kanak untuk menilai kesehatan fisik, kesejahteraan mental, kompetensi sosial, kematangan emosi, keterampilan komunikasi, perkembangan bahasa, dan pengetahuan umum murid mereka.

Setelah itu, dengan menggunakan peta tutupan lahan beresolusi tinggi, para ilmuwan menentukan seberapa banyak paparan vegetasi yang dimiliki setiap anak, dan apakah lahan bervegetasi terdiri dari rumput atau pohon.

KLIK INI:  Barelle Cippo-Cippo

Persentase rata-rata dari total paparan vegetasi ditemukan 36 persen, sedangkan paparan permukaan yang didominasi beraspal adalah 32,2 persen.

Sementara anak-anak dengan paparan vegetasi terbesar (baik pohon atau rumput) memiliki skor perkembangan tertinggi.

Mengubah permukaan aspal jadi ruang hijau

Mereka yang terpapar terutama pada permukaan beraspal memiliki skor terendah. Namun, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tinggal dekat dengan daerah yang dipenuhi pepohonan di masa kanak-kanak. Menyebabkan skor perkembangan yang lebih baik daripada terpapar lingkungan yang tertutup rumput.

Para ilmuwan berpendapat, hal tersebut mungkin karena fakta bahwa area yang dipenuhi pepohonan lebih baik dalam mengurangi polusi udara, kebisingan dan panas daripada lebih banyak ruang terbuka hijau.

Selain itu,  juga berkontribusi pada tingkat yang lebih tinggi untuk mendukung pemulihan dari kelelahan mental dan kapasitas untuk perhatian terfokus.

KLIK INI:  Berinteraksi dengan Ruang Terbuka Hijau Mengurangi Rasa Kesepian

Di sisi lain, ruang berumput dapat mendorong kegiatan kelompok. Hal itu dapat mendorong kesejahteraan sosial.

“Karena kami menilai berbagai jenis vegetasi, temuan kami berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara paparan ruang hijau dan perkembangan anak usia dini,” kata Ingrid Jarvis penulis utama studi tersebut yang juga seorang ahli ekologi lanskap di University of British Columbia .

“Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa mengubah permukaan beraspal menjadi ruang hijau. Dengan meningkatkan jumlah pohon di lingkungan mungkin memiliki efek positif pada kesehatan dan perkembangan anak usia dini,” simpul Matilda van den Bosch, penulis senior studi, seorang ahli dalam perencanaan lanskap dan kesehatan masyarakat di ISGlobal.

Jadi, jaga pohon demi masa depan dan perkembangan anak.

KLIK INI:  Apakah Pohon Bisa Menangis?

Sumber: Earth