- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
Klikhijau.com – Risa sudah duduk rapi dengan kawannya di dalam arena pertunjukan. Pertunjukan akan dimulai pada pukul 10.30 waktu Thailand. Setengah jam lagi, tapi suasananya sangat riuh ramai.
Wisatawan yang datang kali ini umumnya dari mancanegara, seperti dari Vietnam, Myammar, Korea, Indonesia, dan lainnya.
Risa menyetel kamera handpone miliknya. Beberapa kali ia berswafoto. Tetapi, begitu dering musik berdentang pertanda dimulainya pertunjukan, ia mulai fokus.
Tujuh kawanan harimau muncul bersama tiga lelaki pemandu. Sorak suara histeris penonton seolah menyambut kedatangan harimau.
Risa memperbaiki posisi duduknya, di sampingnya sepasang kekasih muda asal Vietnam juga serius menanti acara dimulai.
Ini kali pertama Risa ke Thailand. Travel guide merekomendasikan Sriracha Tiger Zoo. Dan ia tertarik lantaran selama ini ia termasuk yang penasaran dengan harimau.
Letaknya di distrik Sriracha Provinsi Chonburi, sebuah kota di pinggiran Pattaya. Sekitar 97 km dari kota Bangkok Thailand, dengan jarak tempuh sekitar tiga jam dari pusat kota Bangkok.
Walau namanya kebun binatang harimau, di dalamnya tidak hanya ada harimau. Ada buaya, babi, gajah dan lainnya. Kebun binatang ini mengklaim populasi 200 harimau dan sekitar 10.000 buaya, ini termasuk populasi terbesar di dunia.
Saat pertunjukan harimau selesai, Risa berswafoto ria di dekat harimau jinak yang telah diberi pembatas khusus. Ia juga menyodorkan selembar uang senilai 100 bath pada pemandu sebagai bentuk apresiasi.
Setelahnya, Risa mendatangi gedung khusus dimana terdapat bayi mungil harimau. Lucu dan menggemaskan.
Risa yang akan pulang ke Indonesia tentu akan bercerita pada siapa saja. Ia semakin menyukai harimau dan binatang lainnya.
Pariwisata di negeri gajah putih memang sangat maju. Pemerintah Thailand membuat kebijakan khusus dengan mewajibkan para agen travel guide mengarahkan turis ke spot tertentu. “Bila tidak, izin travel bersangkutan akan dicabut,” kata Agus, pemandu wisata di Erawadee Herbal.
Uniknya, beberapa pemandu wisata di Thailand adalah orang Indonesia asli. Mereka bekerja secara profesional memperkenalkan herbal, madu, dan potensi istimewa lainnya di Thailand.
Risa juga bertemu seorang ibu berhijab besar bernama Nurhayati Mahyuddin (65), seorang ahli herbal dan dokter kecantikan alumni Jerman. Nurhayati telah puluhan tahun bekerja di Erawadee Herbal Thailand.
Risa bercakap dengan ibu yang ramah asal Padang tersebut. Risa semakin terpukau dengan Thailand. Di benaknya, ia terpikir suatu saat datang kembali di negeri berbasis kerajaan ini.