Wow, Pohon Jodoh Ini Tak Pernah Berpisah Sedetik Pun Sejak tahun 1866

oleh -738 kali dilihat
Wow, Pohon Jodoh Ini Tak Pernah Berpisah Sedetik Pun Sejak tahun 1866
Wow, Pohon Jodoh Ini Tak Pernah Berpisah Sedetik Pun Sejak tahun 1866/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Hmm, kamu pernah dengar sumur jodohkan? Kalau pohon jodoh, pernah juga? Jika belum baiknya baca ini!

Saya menemukan info ini di akun Instagram Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau biasa disingkat LIPI.

Nama akunnya @lipiindonesia, di akun tersebut diulas singkat tentang pohon jodoh. Pohon itu sebenarnya adalah dua pohon berbeda jenis ditanam berdampingan pada tahun 1866.

Itu artinya pohon tersebut ditanam jauh sebelum Republik Indonesia berdiri. Bahkan jauh sebelum Soekarno, sang proklamator Kemerdekaan Indonesia lahir.

KLIK INI:  Kokoknya Dianggap Mengganggu, Seekor Ayam Jago Disidang di Prancis

Pohon jodoh itu selain ditanam berdampingan, juga tumbuh berdampingan menantang segala cuaca, menantang segala marah bahaya dan musim-musim. Keduanya tumbuh serupa sepasang kekasih yang saling menjaga.

Jenis pohonnya adalah meranti tembaga (Shorea leprosula). Sedangkan pohon yang ada di sebelahnya adalah beringin putih (Ficus albipila King). Kedua pohon ini merupakan jenis pohon langka di Indonesia.⁣ ⁣

Pada tahun 2018 silan, Iteng Dayana, petugas Penerangan Informasi Kebun Raya Bogor  mengatakan, jika ada dua orang berbeda jenis kelamin datang ke pohon tersebut, hubungannya akan awet.

“Percaya atau tidak tapi di masyarakat ada cerita pohon jodoh yang katanya jika dua orang berbeda jenis kelamin datang ke sana maka hubungan mereka akan awet atau berjodoh, tapi benar atau tidak itu hanya mitos,” ujarnya.

Ciri fisik pohon yang berbeda satu sama lain seperti warna batang yang berbeda. Membuat pengunjung sering menyebut dua pohon tersebut ibarat laki-laki dan perempuan.

Satu pohon berdiri kokoh  berwarna hitam, lebih lebar sehingga terkesan kekar. Pohon inilah yang dianggap sebagai laki-laki.

KLIK INI:  Upaya Melacak Jejak Konservasi Tumbuhan dari Prasasti Batu Tulis
Dari dua negara

Sedangkan di sebelahnya dengan ukuran yang lebih langsing serta berwarna kekuningan adalah sang perempuan.

Ciri keduanya rasa-rasanya memang cocok dengan ciri manusia, antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih kekar dari perempuan, bukan? Pun kulit laki-laki biasanya lebih gelap daripada kulit perempuan

Kedua pohon itu seolah berjodoh dengan Kebun Raya Bogor (KBR). Sebab keduanya ditakdirkan bertemu di kebun raya tersebut.

Menurut beberapa sumber yang saya temukan  pohon meranti tersebut berasal dari  Sumatera, Indonesia. Sedangkan pasangannya si ‘perempuan’, yakni beringin putih—yang terlihat berwarna kuning berasal dari Thailand. Artinya keduanya adalah jodoh lintas negara.

Terlepas dari mitos dan mistis yang menyertainya, pohon jodoh itu wajib dijaga kelestariannnya. Apalagi ia adalah saksi perjalanan bangsa Ini, jauh sebelum merdeka.

Selain itu, keduanya termasuk pohon yang langka dan juga sudah termasuk ke dalam pohon yang dilindungi. Maka merusaknya berarti melanggar aturan. Merusaknya berarti pula merusak sejarah perjalanan bangsa ini.

Namun, jika kamu merasa memiliki kisah cinta yang tragis, dihantui oleh perpisahan. Tak ada salahnya pula berkunjung ke Kebun Raya Bogor, ke pohon jodoh itu. Mungkin saja cerita tentang pohon itu benar, sehingga kisah cintamu bisa awet—melewati semua rintangan musim-musim.

KLIK INI:  Hikayat Tentang Pohon yang Dipaku sebagai Bak Sampah