Waspada, Paparan Air Banjir Juga Mengirim Ancaman Bagi Kulit

oleh -142 kali dilihat
Waspada, Paparan Air Banjir Juga Mengirim Ancaman Bagi Kulit
Ilustrasi penyakt kulit/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Musim hujan tanpa banjir sekarag ini terasa hampa. Musim hujan yang biasanya disambut suka cita kerpa berubah jadi bencana.

Semisal yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya yang dihantam banjir. Kejadian serupa bisa saja juga terjadi pada daerah lain. Apalagi menurut BMKG, musim hujan belum mencapai puncaknya.

Banjir memang meresahkan dan merusak barang-barang yang berharga. Selain itu, juga bisa mengancam kesehatan.

Tak sedkit orang yang berjalan melewati genangan air saat banjir. Padahal hal tersebut bisa berbahaya pada kulit.

KLIK INI:  Waspadai Narkolepsi! Kantuk Berlebihan di Siang Hari Salah Satu Gejalanya

Sebab permukaan kulit menjadi bagian tubuh yang terpapar langsung dengan air yang telah terkontaminasi bakteri.

Kulit yang bersentuhan langsung dengan banjir tak menutup kemungkinan akan mengakibatkan sejumlah gangguan pada kulit hingga infeksi yang bisa berujung fatal.

Menurut ahli dermatologi, Justin P Bandino, selulitis atau infeksi pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya menjadi kondisi umum yang menyerang saat banjir.

Infeksi ini dapat terjadi saat kulit yang terluka terpapar langsung dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri.

“Luka kecil sekali pun, jika terpapar oleh bakteri yang ada dalam air banjir, dapat mengakibatkan infeksi yang berbahaya,” ujar Bandino, menyitat situs American Academy of Dermatology.

KLIK INI:  Banjir Menjalar ke Bantimurung

Bakteri ini umumnya menyerang tubuh melalui luka dan lecet pada kulit. Infeksi dapat menyebar dengan cepat dan menghancurkan otot, kulit, serta jaringan di bawahnya dan menyebabkan matinya jaringan tubuh.

Mengutip Health, sebagian dari kematian saat Badai Florence menghantam AS pada 2018 lalu juga dikaitkan dengan infeksi kulit.

Gejala infeksi kulit ini di antaranya kemerahan yang terus membesar, rasa sensasi hangat atau terbakar, dan kulit di area sekitar luka yang melepuh.

“Sangat penting untuk memerhatikan semua luka yang ada pada permukaan kulit dan mencari perawatan segera. Infeksi ini bisa berujung fatal,” ujar Bandino.

Cuci dan tutup bagian luka untuk mencegah infeksi. Jika kondisi tak kunjung membaik dan disertai dengan demam, muntah, dan pusing, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin.

Waspada dua penyakit kulit ini

Tak bisa dipungkiri saat banjir kulit terpapar dengan bermacam-macam bahan yang ada di air, entah itu bahan kimia atau sampah. Kandungan tersebut yang mengenai kulit bisa menyebabkan alergi.

Selain infeksi kulit, banjir juga dapat memperburuk penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.

Air banjir yang kotor juga dapat menimbulkan infeksi jamur yang umum menyerang bagian lipatan paha dan jari kaki. Infeksi ini umumnya menimbulkan rasa gatal saat tubuh berkeringat.

Ada dua penykit kulit yang rentan menyerang saat terjadi banjir, yakni dermatitis alergi dan jamur.

Dermatitis adalah penyakit kulit yang biasa ditandai dengan peradangan dan ruam bengkak kemerahan. Kondisi ini umumnya membuat kulit menjadi sangat kering.

Masalah kulit yang satu ini kerap membuat pengidapnya tidak nyaman. Pasalnya rasa gatal yang menyertainya bisa sangat ringan bahkan sangat parah.

Sedangkan infeksi jamur kulit adalah penyakit pada kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Pada tubuh manusia, jamur bisa tumbuh di area yang lembap, misalnya di lipatan kulit (contohnya ketiak), sela-sela jari, dan organ intim. Jamur merupakan organisme yang bisa hidup di air, tanah, udara, atau bahkan di tubuh manusia.

Menurut Laksmi Duarsa, dokter spesialis kulit dan kelamin, ada bahan dari kandungan di air banjir itu yang membuat orang tersebut menjadi alergi.

“Risiko seseorang terkena dermatitis alergi semakin besar bila banjir lama surut. Gejala terkena dermatitis alergi yakni kulit merah, gatal-gatal, atau muncul bintik-bintik pada bagian yang sering terpapar air banjir,” terangnya

Laksmi menyarankan, jika gatal lalu sampai luka karena digaruk, apalagi bintik-bintik sampai berair, harus segera ke dokter atau puskesmas.

Ia menambahkan kaki yang terendam air banjir dalam waktu lama membuat bagian bawah tubuh ini lembap. Kondisi ini rentan membuat jamur Candidal intertrigo mudah berkembang di bagian telapak kaki.

“Kondisi jamur ini bisa membuat gatal lalu muncul seperti warna kulit keputihan begitu,” kata Laksmi.

Cara sederhana untuk mencegah kondisi adalah gunakan sarung tangan sepatu bot agar tubuh terlindungi secara maksimal. Usahakan selalu membersihkan bagian tubuh yang terkena kontak dengan air banjir. Segera bersihkan kaki menggunakan air bersih mengalir usai terpapar air banjir.