Tire, Idola Baru Masyarakat Kindang

oleh -3,532 kali dilihat
Tire, Idola Baru Masyarakat Kindang
Tire/foto-daily-lampung.blogspot.com
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Setiap saya pulang kampung atau menelepon ke kampung, ada pembahasan baru yang enggan luput dari perbincangan, yakni tire.

Tentu saja kamu bingung mendengar namanya. Dan bisa jadi yang terbayang liar di pikiranmu adalah sosok perempuan cantik, sebab nama tire terkesan sangat hawa sekali.

Tapi, jika kamu menganggapnya demikian, sungguh itu sangat keliru. Tire adalah jenis rerumputan yang meresahkan warga di kampung saya, Kindang, Bulukumba. Setidaknya begitu hingga rumput liar itu menjelma idola baru.

KLIK INI:  Lebih Dekat dengan Philodendron, Tanaman Hias Berjuta Pesona

Beberapa tahun terakhir, tanaman ini memang cukup diandalkan untuk menopang perekonomian warga di sana. saat ini, kepopulerannya mengalahkan daun cengkih yang dulu pernah menjadi andalan.

Mulai dibudidayakan warga

Jika dulu dianggap sebagai pengganggu tanaman, kini tire mulai dibudidayakan warga, satu pohon bibitnya saja dihargai seribu rupiah. Sedangkan umbinya perkilo telah menembus angka enam ribu lebih tahun ini.

Satu bijinya bisa mencapai sepuluh kilo jika ukurannya besar. Bagi perokok di kampung saya, jika ingin membeli rokok, cukup mencari tiga biji tire saja. Simple.

Keberadaannya bagi warga cukup menguntungkan, sebab tanaman bernama amorphopallus oncophillus itu tak pernah diusik babi. Sedangkan babi di kampung saya cukup  meresahkan—hampir semua tanaman diporak-porandakan.

Karena tire selamat dari usikan babi, budidayanya dianggap cukup mudah, apalagi ia  tak perlu dirawat. Ia akan tumbuh dengan sendirinya tanpa perlu dipupuk atau dirawat.

KLIK INI:  Mengesankan, Ternyata Tumbuhan Bisa Tahu Siapa yang Memakannya

Bagi yang malas bekerja, menanam tire bisa menjadi pilihan yang sangat seksi, sebab hanya sekali tanam saja, dan bisa panen seterusnya, setidaknya dua dalam setahun, tanaman yang bersifat rumput liar itu  bisa mengembangbiakkan dirinya sendiri.

“Untung sekarang ada tire, kalau tidak, kita akan mungkin akan susah,” ucap Ayah ketika saya meneleponnya kemarin.

Memang Ayah dan warga lainnya patut bersyukur dengan adanya tanaman ini, saat harga cengkih, daun cengkih, dan kopi kurang manis, tire datang membusungkan dada.

Ia datang tanpa rasa dendam menyelamatkan warga dari kesusahan, meski dulu ia pernah sangat dibenci karena menganggu tanaman cengkih dan kopi.

Apa kamu masih bingung apa itu tire? Jika saya sebut nama porang, pasti kamu kenal. Iya, di kampung saya, warga menamai porang dengan nama itu.

KLIK INI:  Bunga Sakura, Eksotika, dan Manfaat yang Perlu Anda Tahu Tentangnya