Tentang Kakapo, Nuri Endemik Selandia Baru yang Terancam Punah

oleh -1,193 kali dilihat
Tentang Kakapo, Nuri Endemik Selandia Baru yang Terancam Punah
Kakapo, spesies nuri endemik Selandia Baru yang terancam punah/Foto-edition.cnn.com

Klikhijau.com – Kakapo adalah salah satu burung paling langka di dunia, berada di ambang kepunahan. Spesies nuri ini hanya ditemukan di beberapa cagar alam di Selandia Baru.

Kakapo adalah satu-satunya nuri yang tidak bisa terbang di planet ini. Jumlah populasinya saat ini adalah 211 ekor dan hanya terdapat pada empat pulau kecil di lepas pantai Selandia Baru.

Jumlah yang sedikit ini kemudian memicu inisiatif konservasi. Apalagi orang-orang Maori menjunjung tinggi hubungan spiritual yang kuat dengan kakapo, yang namanya diterjemahkan sebagai “kakatua malam”.

Salah satu inisiatif, misalnya Predator Free 2050. Proyek untuk meniadakan predator di seluruh hutan Selandia Baru agar spesies endemik ini bisa berkembang lagi.

KLIK INI:  Berkenalan dengan Daun Srikaya, Kandungan dan Manfaatnya

Musim perkembangbiakan kakapo antara Januari dan April 2019 tercatat, 70 anak yang lahir bisa bertahan hidup. Ini merupakan keberhasilan, kata Andrew Digby, penasihat sains kakapo Selandia Baru.

Meski demikian, sembilan ekor lainnya harus menyerah pada infeksi pernapasan yang disebabkan oleh jamur di udara (aspergillosis).

Awal hancurnya populasi kakapo

Sebelum tahun 1200-an, kakapo masih bebas dari ancaman manusia. Mereka hanya bersaing dengan beberapa spesies kelelawar saat mencari makanan.

Semua itu berubah setelah kedatangan orang Polinesia pertama di abad ke-13. Lagi lima abad kemudian, keadaannya semakin buruk saat permukiman Eropa dimulai.

Tane Davis dari tim konservasi kakapo suku Maori Ngai Tahu menjelaskan, orang Polinesia dahulu menggunakan bulu-bulunya untuk membuat jubah dan menjadikan tulangnya sebagai kail ikan.

Orang-orang Eropa mempercepat kematian kakapo dengan anjing pemburu, kucing, musang Inggris, rusa, bahkan posum Australia. Ditambah lagi, pembukaan hutan untuk membangun kota dan lahan pertanian.

KLIK INI:  Bagaimana Bisa Kopi Melindungi Gorila di Uganda dari Kepunahan?

Ini menjadi penyebab hilangnya habitat ekstrim yang menghancurkan populasinya dan hanya tersisa 51 ekor saja pada 1995.

Sementara itu, pulau Anchor, Chalky, Hauturu dan Whenua Hou telah dibebaskan dari predator untuk menjadi suaka konservasi kakapo.

Dua cagar alam baru sedang direncanakan untuk masa depan.

Langkah lain yang diambil untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup kakapo adalah bahwa setiap induk burung diberikan satu anak untuk dibesarkan. Sementara sisanya dibesarkan dengan memastikan nutrisi yang tepat.

Burung-burung itu harus diawasi dengan ketat. Jika dibiarkan sendiri, mereka hanya berkembang biak setiap dua hingga empat tahun, bertepatan ketika pohon rimu New Zeland berbuah.

Tetapi para konservasionis melakukan rekayasa agar kakapos berkembang biak lebih sering dengan memberi makanan tambahan. Juga menjaga berat burung untuk kesehatan telur yang lebih baik.

Upaya-upaya ini berkontribusi lebih baik pada musim kawin tahun 2019. Para pelestari lingkungan berharap untuk terus meningkatkan jumlah tersebut demi menyelamatkan burung langka dan unik ini.

KLIK INI:  Kenalkan Mobil Pusling, Mobil Cerdas Konservasi Milik BBKSDA Sulsel