Tentang Jejak Karbon Online dan 5 Cara Menguranginya

oleh -300 kali dilihat
Kabar Baik, Pabrik Penangkap CO2 di Udara Telah Lahir
Kabar Baik, Pabrik Penangkap CO2 di Udara Telah Lahir-foto/Ist

Klikhijau.com –  Jejak karbon jika didefinisikan secara historis adalah  total emisi yang dihasilkan oleh individu.

Jejak karbon ini dikenal pula  dengan nama gas emisi. Ia dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia  pada kurun waktu tertentu.

Kehadirannya gas emisi ini sungguh tak baik, sebab akan memicu dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.

Selama ini, jejak karbon yang kita kenal hanya berasal dari kendaraan bermotor, penggunaan listrik dan air, sampah, dan konsumsi makanan.

KLIK INI:  Mudik Lebaran Menyisakan Lonjakan Emisi Karbon

Namun, rupanya ada satu lagi penyumbang jejak karbon, yang  disebut jejak karbon online. Menurut The Shift Project jejak karbon ini berasal dari gedget yang kita gunakan sehari-hari.

Gedjet menghasilkan cukup banyak gas emisi, 3,7 persen dari tolat Gas Rumah Kaca (GRC) secara global.

Jumlah tersebut setara dengan yang dihasilkan oleh industri penerbangan atau aviasi. Parahnya lagi jumlah itu diperkirakan akan terus menanjak pada tahun 2025 mendatang.

Sebenarnya bukan hanya gedjet, tetapi juga laptop dan kompoter bisa jadi penyumbang jejak karbon online. Pemicunya adalah penggunaan listrik, apalagi listrik masih dikuasi oleh energi fosil, yakni batu bara.

Peningkatan jumlah gas emisi online ini akan berdampak buruk, sebab bisa menyebabkan cuaca ekstrim dan bencana alam,  perubahan produksi rantai makanan, penyebaran penyakit,  rusaknya ekosistem laut, dan   es di kutub akan mencair serta bisa berdampak pula pada berkurangnya air bersih

Meski begitu, jejak karbon online ini bisa diatasi dengan 5 langkah, yaitu:

  • Mengurangi waktu meeting zoom

Kedatangan pandemi menyebabkan aktivitas banyak berubah. Orang banyak yang “ngantor” di rumah. dampaknya, kendaraan bermotor di jalan berkurang. Itu diklaim mengurangi emisi karbon.

Namun, nyatanya tidak demikian. Sebab zoom meeting atau meeting online justru berpotensi menghasilkan jejak karbon yang tinggi.

New South Wales pada tahun 2012 menemukan jika VC (video call) selama 5 jam dapat memproduksi emisi karbon hingga 215 kg.

Laporan itu terjadi pada tahun 2012, belum semarak sekarang penggunaan vc dan meeting zoom. Bayangkan saat ini berapa emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas meeting zoom.

KLIK INI:  Peneliti Ungkapkan Penuntun Jalan Pulang Lebah ke Sarangnya
  • Mengurangi streaming video

Saat ini, streaming video telah menjadi semacam “kewajiban” mulai dari nonton bola hingga film. Streaming video bukan hanya menguras isi dompet, tetapi juga buruk bagi lingkungan.

Semisal jika kamu sering nonton di youtube atau kanal film lainnya selama sejam. Kamu akan menghasilkan emisi karbon sebesar 30 kilogram

  • Mengurangi balasan email

Cara pertama adalah tidak membalas email yang dianggap kurang penting. selain itu Anda bisa pula unsubscriber dari beberapa maling list yang jarang dibaca. Ini akan sangat berguna untuk mengurangi emisi gas online.

Pada tahun 2019 ada sebuah penelitian dari OVO Energy, mereka menemukan bahwa jika setiap orang dewasa di Inggris mengurangi mengirimkan email tidak penting per hari, maka bisa menyelamatkan sekitar 16.500 CO2 dalam setahun. Itu setara dengan 81.000 penerbangan dari Inggris ke Madrid.

  • Membatasi kiriman selfie

Aktivitas chat dengan media sosial saat ini telah jadi rutinitas. Pesan teks yang dikirim melalui media sosial rupanya bisa menghasilkan gas emisi sebesar 0,014 gram CO2. Itu adalah nilai terendah dari aktivitas chat.

Namun, berbeda jika yang dikirim adalah foto selfie karena satu foto dapat mengeluarkan 5 kilogram CO2. Itu lebih besar dari email reguler.

  • Memperbaiki barang elektronik

Righ to repair adalah gerakan yang diperkenalkan oleh prancis. Gerakan ini  dikhususkan pada perangkat elektronik yang rusak. Diperkenalkan sejak Maret 2021.

Barang-barang elektronik yang dimaksud, di antaranya kulkas, mesin cuci, hingga televisi. Sementara smartphone dan laptop akan menyusul.

Barang-barang ini akan direparasi hingga 10 tahun. Gerakan ini membuat perusahaan lebih terdorong untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Di samping itu produsen dapat menggunakan perangkat elektronik mereka lebih lama. Ini akan berdampak pada pengurangan sampah elektronik yang bisa berpotensi jadi penyumbang jejak karbon online

Itulah 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon online, semoga bermanfaat

KLIK INI:  Penting Diketahui, Inilah 10 Hewan dengan Masa Kehamilan Terlama di Dunia