Taman Nasional Harus Dikelola Lebih Baik Lagi dan Berkelanjutan

oleh -198 kali dilihat
Taman Nasional Harus Dikelola Lebih Baik Lagi dan Berkelanjutan
Taman Nasional harus dikelola lebih baik lagi dan berkelanjutan/Foto-Ppid

Klikhijau.com – Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) jatuh pada tanggal 10 Agustus setiap tahunnya. Dalam rangka itu, KLHK menyelenggarakan Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTN TWA) di Nusa Dua, Bali tanggal 19-21 Juli 2019.

Festival ini bertujuan untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat. Terutama mengenai potensi pariwisata dan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam yang ada di Indonesia.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno saat membuka festival mengatakan bahwa saat ini dunia menghadapi berbagai persoalan lingkungan.

Oleh karena itu, dirinya mengajak semua pihak untuk bijak mengelola sumber daya alam.

“Termasuk juga dalam pengelolaan Taman Nasional, Taman Wisata Alam di Indonesia”, jelas Wiratno.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki 54 TN dan 123 TWA dengan luas mencapai 16 juta ha. Selain TN dan TWA, potensi wisata alam kawasan konservasi di Indonesia juga berada pada Taman Hutan Raya 28 unit, Taman Buru 11 unit, Cagar Alam 219 unit, Suaka Margasatwa 72 unit, serta Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam sebanyak 56 unit.

“27,14 juta hektar, 5 juta diantarannya perairan yang kita lindungi dan kelola dengan prinsip kehati-hatian,” terang Wiratno dalam sambutannya.

KLIK INI:  Agustus Bukan Hanya Puncak Kemerdekaan, Tapi Juga Puncak Karhutla

Wisata alam turut berperan dalam perkembangan pariwisata Indonesia. Pemerintah telah menetapkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta wisatawan nusantara sampai tahun 2019.

Targetkan devisa negara maksimal

Dari sektor pariwisata ditargetkan devisa negara 20 miliar Dolar Amerika. Berpotensi memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 15 persen, serta menyerap kurang lebih 13 juta tenaga kerja.

Menteri LHK, Siti Nurbaya saat mengunjungi jembatan gantung terpanjang se-Asia di Situgunung, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi (12/7), menyatakan akan terus mendorong pengembangan wisata alam sebagai pemanfaatan hutan yang berkelanjutan.

“Lokasi-lokasi yang potensial akan dikembangkan demi kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkap Menteri Siti.

Bali dipilih sebagai lokasi kegiatan FTN TWA yang ketiga kalinya ini tidak lain adalah karena visi Bali. Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta Isinya.

Rangkaian FTN TWA tahun 2019 diisi dengan pameran dari berbagai Balai Taman Nasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia.

Selain pameran, terdapat juga talk show, lomba vlog, dan bedah buku. Dilaksanakan pula aksi bersih sampah serta kunjungan ke lokasi wisata alam di Bali.

KLIK INI:  Spektakuler, Jatim Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah