Tak Melulu Tentang Luka, Jatuh Juga Cinta Bermanfaat untuk Kesehatan

oleh -183 kali dilihat
Tak Melulu Tentang Luka, Jatuh Juga Cinta Bermanfaat untuk Kesehatan
Ilustrasi pasangan yang sedang dilanda cinta/foto-Halodoc
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Setangguh apa pun seseorang menolak jatuh cinta, pada akhirnya ia akan mengingkari ketangguhan itu.

Jatuh cinta bukan soal mau atau tidak, siap atau tidak, jatuh cinta adalah takdir yang berjalan dalam kehidupan seseorang. Tak ada yang bisa menolaknya.

Kita bisa saja mengatakan tidak mencintai, tapi cinta adalah tentang kata hati, yang tak tahu bagaimana menyusun kata-kata menjadi kebohongan.

Jatuh cinta itu sehat, setidaknya begitulah sebuah penelitian menemukan fakta bahwa percintaan dapat memperbaiki beberapa kondisi seperti tekanan darah tinggi dan reaksi alergi.

KLIK INI:  Sebabkan Gagal Ginjal, Konsumsi Makanan Ini Sebaiknya Dibatasi

Jatuh cinta rupanya memiliki pengaruh positif pada tubuh kita. Menurut para peneliti dari University of Western Virginia, jatuh cinta merupakan hasil dari kerja sama 12 aktivitas di otak.

Para peneliti itu mengatakan, perubahan pertama dalam aktivitas otak dimulai pada seperlima detik setelah kita kepincut kepada seseorang.

Studi yang dipublikasikan pada Annals of Behavioral Medicine menemukan fakta bahwa orang-orang yang sedang jatuh cinta cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah.

Ini barangkali dipengaruhi oleh lonjakan senyawa kimia seperti dopamin yang mengatur respons emosional, serta oksitosin yang menginduksi rasa percaya dan mengurangi kecemasan.

Yang tak terduga memeluk pasangan

Ada sebuah teori menyatakan, rangsangan pada vagus memicu peningkatan oksitosin. Maka jika pasangan bersentuhan, hormon yang dilepaskan akibat sentuhan tersebut diketahui memainkan peran penting—pusat tekanan di kulit berhubungan dengan otak melalui saraf vagus yang mengalir ke tubuh.

KLIK INI:  Durian Bisa Picu Hipertensi, Mitos atau Fakta?

“Kejadian penting dalam hidup, seperti jatuh cinta, memiliki efek fisiologis dan emosional yang mendalam. Sistem kekebalan tubuh, hormon, dan beberapa faktor lainnya mungkin terlibat,” kata Professor Sir Cary Cooper, psikolog dari University of Manchenster.

Tidak hanya itu, rupanya jatuh cinta memengaruhi kemampuan kita dalam melawan infeksi. Penelitian yang dilakukan pada 50 wanita menemukan bahwa mereka yang jatuh cinta memiliki perubahan genetika terkait dengan konsentrasi senyawa tinggi yang bisa menyerang virus.

Para partisipan diminta menyentuh sesuatu yang panas di tangannya sambil melihat beberapa foto. Ketika mereka melihat gambar orang yang dicintai, rasa sakit berkurang hingga 40%. Namun, ketika melihat foto orang yang tidak dikenal, tidak ada penurunan rasa sakit.

Peneliti di Stanford University ini menggunakan pemindai otak untuk menilai respons terhadap rasa sakit.

Melihat wajah seseorang yang dicintai diketahui dapat meningkatkan dopamin, hormon yang memicu pelepasan pereda rasa sakit alami.

Hal lain tak terduga dari cinta adalah berdasarkan studi pada jurnal Comprehensive Psychology, memeluk orang terkasih dapat menstabilkan tekanan darah dan detak jantung karena peningkatan kadar oksitosin. Studi lain di University of California juga menunjukkan bahwa mereka yang rutin memeluk pasangannya cenderung jarang depresi dan cemas.

Maka, jatuh cintalah!

KLIK INI:  Mana yang Aman dan Efektif, Obat Herbal Atau Sintesis?