Qonitah Al Jundiah, Hijabers yang Berkomitmen Lahirkan Karya Ramah Lingkungan

oleh -1,246 kali dilihat
Qonita Al Jundiah
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Apa kabar para hijabers? Kini ada kabar gembira mengenai pencuci hijab yang ramah lingkungan.  Jadi,  para hijabers tidak hanya merawat hijab dan kualitas hijabnya, tetapi juga bisa ikut menjaga lingkungan.

Adalah seorang hijabers bernama Qonita Al Jundiah yang membuat inovasi tersebut. Ia membuat ‘Parte Hijab Wash’, yaitu sebuah produk pencuci hijab yang terbuat dari bahan alami, tanpa deterjen dan tanpa paraben.

Wanita kelahiran 16 April 1992 yang biasa disapa Thata itu  memang memiliki kepedulian yang besar pada lingkungan. Sebelumnya, ia telah meluncurkan produk scarf yang terbuat dari 100% voile tanpa Polyster di bawah label Parte miliknya.

Ketertarikannya pada dunia fashion dimulai ketika masih duduk di bangku sekolah. Ketika kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Thata berpakaian sesuai dengan gaya personalnya. Gaya tersebut membuat ia tampak mencolok di antara sesama mahasiswa. Tak tahan menjadi pusat perhatian, Thata sempat menjadi orang yang pemalu dan penyendiri (republika.co.id)

KLIK INI:  10 Hijab Ramah Lingkungan yang Perlu Diketahui Para Hijabers

Nama Qonitah Al Jundiah mulai dikenal di dunia fashion sejak ngebog tahun 2009 lalu. Ia memang termasuk salah seorang bloger fashion Muslim yang serius menekuni profesi penata busana profesional.

Sepulangnya dari pertukaran pelajar selama dua bulan di Temple University, Philadelphia, Amerika Serikat, ia terlibat dalam pagelaran UIN Fashion Fair 2012. Kegiatan tersebut merupakan acara besar pertama di Indonesia yang memfasilitasi pameran busana rancangan mahasiswa. Dian Pelangi dan Siti Juwariyah turut hadir mengisi sesi berbagi pengalaman untuk peserta sharing session.

Pagelaran UIN Fashion Fair itu menjadi titik balik dari kepercayaan Thata yang sempat runtuh karena gaya berpakaiannya yang berbeda dari mahasiswa lain di kampusnya.

Thata seperti yang dimuat wolipop.detik.com, merupakan lulusan Master dari University of Leeds di London jurusan Fashion, Enterprise & Society. Ia mendapat beasiswa dikampus tersebut. Di kampusnya barunya, Thata tak hanya belajar tentang sisi artistik dari fashion. Ia juga belajar bagaimana menggarap sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat.

KLIK INI:  Masih 16 Tahun, Aktivis Lingkungan Ini Dijagokan Raih Nobel Perdamaian

“Sebagai muslim tentu kita juga harus memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan. Saat membeli sesuatu, kita harus teredukasi tentang kualitas bahan dan kebermanfaatan itu untuk lingkungan,” ujarnya suatu ketika.

Thata ingin mengajak para muslimah Indonesia untuk lebih sadar terhadap pengaruh produk fashion pada lingkungan. Salah satu langkah kecilnya adalah dengan merawat produk-produk fashion yang dimiliki agar lebih awet dan tidak menghasilkan banyak sampah.

“Kita pengen membuat sabun cuci kita itu nggak cuma bermanfaat ke penggunanya, tapi juga gentle ke nature. Mencuci kerudung nggak cuma yang penting bersih aja. Kita pengen ada purpose lain gitu. Kita ngasih edukasi ke konsumen atau mungkin ke masyarakat luas bahwa deterjen itu nggak baik untuk lingkungan,” ungkap Thata.

KLIK INI:  Lingkungan, Cinta Lain yang Menghuni Hati Hamish Daud Selain Raisa

Hijab Wash yang ia buat terdiri dari kandungan coconut oil dan rose essential oil. Kandungannya yang alami ini cocok dipakai untuk merawat kain voile, silk, katun, yang baiknya dicuci pakai tangan.

“Produk ini natural agent yang 80% kandungannya dari coconut oil jadi dia memiliki daya pembersih yang bagus banget dan alami. Wanginya pun dari essential oil bukan pewangi sintetik. Terus deterjen free, hars chemical free, cruelty free, dan biodegradable,” terang ibu dua anak ini.

Bagi Thata karya yang berpihak pada lingkungan adalah yang urgen sekarang ini, karenanya ia telah berkomitmen tidak hanya menghasilkan produk fashion saja, tapi juga membuat karya yang aman untuk lingkungan.

KLIK INI:  Saat Orang dengan Gangguan Jiwa Berupaya Sembuh dengan Menanam