Polusi Cahaya, Penyebab dan Bagaimana Mencegah Dampak Berbahaya di Baliknya!

oleh -2,380 kali dilihat
Polusi Cahaya, Penyebab dan Bagaimana Mencegah Dampak Berbahaya di Baliknya!
Ilustrasi polusi cahaya/Foto-grid.id

Klikhijau.com – Polusi cahaya merupakan satu situasi dimana cahaya berpendar berlebihan.  Cahaya tersebut bisa bersumber dari cahaya alami atau juga cahaya buatan (artifisial) yang berdampak pada ketidaknyamanan pada mahluk hidup (hewan dan manusia).

Di perkotaan, polusi cahaya sangat terlihat. Ini dipicu oleh penggunaan lampu-lampu di rumah, lampu jalan, lampu reklame, lampu gedung, lampu dekorasi, lampu taman, lampu sarana olahraga dan lainnya.

Pendaran cahaya yang berlebihan dapat mengganggu ekosistem, kesehatan mahluk, hingga kerugian ekonomi akibat pemakaian energi berlebihan.

Karenanya, aksi mengurangi pemakaian lampu di malam hari menjadi sangat penting agar tak buruk pada lingkungan. Simak saja, betapa pentingnya misalnya mematikan lampu di malam hari agar burung bisa tidur.

KLIK INI:  Jenis dan Tips Mengatasi Polusi Cahaya, si Pembawa Bahaya dalam Terang
Sumber polusi cahaya

Nah, berikut sumber pendaran cahaya yang berkontribusi mengancam ekosistem di bumi:

  1. Clutter, adalah pengelompokan sumber cahaya buatan yang terdapat di perkotaan. Akibatnya dapat membuat kebingungan serta pandangan mudah teralih dari objek di sekitar. Clutter dipicu oleh pendaran lampu jalanan, lampu taman, lampu reklame dan lain sebagainya.
  2. Glare atau cahaya silau adalah sensasi visual yang dialami seseorang ketika cahaya menyimpang, di mana cahaya di bidang visual lebih besar dari cahaya yang digunakan mata. Cahaya silau ini tergantung dari intensitas, persepsi warna dan lain sebagainya. Dilansir dari laman Delmarfans, pencahayaan yang salah kelola mengubah warna dan kontras langit malam hari, melampaui cahaya bintang alami, dan mengganggu ritme sirkadian (proses 24 jam kebanyakan organisme), yang mempengaruhi lingkungan, sumber daya energi, satwa liar, manusia, dan penelitian astronomi.
  3. Light trespass, atau cahaya tumpahan adalah cahaya yang tidak diperlukan atau tanpa sengaja masuk untuk menerangi rumah ataupun tempat lain. Ini adalah bentuk polusi cahaya yang subjektif, sebab tidak terdapat pendoman dalam menentukan di mana, kapan atau banyaknya cahaya yang tidak diinginkan. Cahaya ini menyebabkan seseorang mengalami imsomnia alias susah tidur.
  1. Sky glow, cahaya yang dipancarkan secara langsung ke atmosfer, baik sengaja maupun tidak sehingga cahaya tersebut tersebar secara difusi melalui debu atau molekul gas. Akibatnya tercipta cahaya orange mirip kubah yang menutupi langit di malam hari. Sumber cahaya inilah yang menyebabkan penduduk di perkotaan tidak dapat melihat bintang-bintang di langit saat malam hari.
KLIK INI:  Taman Nasional Harus Dikelola Lebih Baik Lagi dan Berkelanjutan
Dampak berbahaya di baliknya

Polusi cahaya bisa mengganggu kualitas tidur manusia, yang berdampak pada kesehatan. Proses migrasi dan reproduksi burung, ikan, amfibi, serangga dan kelelawar juga bisa terganggu.

Penggunaan cahaya terang di malam hari juga bisa membuat tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Kalau Anda senang mengamati bintang atau Galaksi Bima Sakti, lupakan saja kegiatan ini, bila tren polusi cahaya terus meningkat.

Ketahui lebih detail mengenai dampak polusi cahaya di SINI!

Bagaimana mencegahnya?

Lalu, apakah perlu meniadakan sumber cahaya untuk mengatasi polusi cahaya agar tidak menimbulkan efek berbahaya pada mahluk? Tentu tidak, sebab betapa pun cahaya diperlukan dalam aktivitas manusia di malam hari.

Karenanya, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan apa yang disebut reduce light pollution. Apa itu? Menghemat energi di malam hari.

Ada baiknya, menggunakan lampu di malam hari secara bijak yakni se efisien mungkin. Matikan lampu bila sudah tidak diperlukan.

Gunakan lampu yang mengarah ke bawah bukan ke atas langit. Hal ini penting agar tak ada cahaya yang berpendar.

Polusi cahaya juga dapat diatasi dengan menggunakan tudung lampu dan sensor gerak/cahaya, diantaranya dengan memakai lampu LED warna monokrom bertemperatur <3000K. Secara lengkap, cara mengatasi polusi cahaya dapat dilihat di SINI!

Itulah penjelasan mengenai polusi cahaya dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Agar Bebas dari Bahaya Polusi Cahaya, Begini Cara Mengatasinya