Pohon Mati Bisa Mengeluarkan Metana, Benarkah?

oleh -214 kali dilihat
Dampak Perubahan Iklim, Warga di Madagaskar Alami Kelaparan Akut
Ilustrasi kekeringan - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Pohon mati, seharusnya bukan menjadi kabar mengejutkan. Sebab semua yang hidup pada akhirnya akan menemui yang namanya kematian.

Yang perlu dikhawatirkan, jika ada pohon mati lalu tidak ada lagi pohon yang tumbuh menggantikannya. Karena hal itu akan menempatkan dunia dalam kondisi yang “kritis”.

Hal lain yang perlu dikhawatirkan dari adanya pohon mati, karena menurut studi terbaru yang  diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Environmental Science. Para peneliti menemukan bahwa kayu yang mati bisa memicu lahirnya metana.

Metana merupakan hidrokarbon paling sederhana. Ia berbentuk gas. Jika kamu pernah belajar kimia, tentu tidak asing dengan ini; CH4. Rumus tersebut adalah rumus kimia metana.

KLIK INI:  Derita Gurita, Peningkatan Suhu Laut Dapat Mengancam Penglihatan dan Kelangsungan Hidupnya

Metana tidak berbau, namun jika digunakan untuk keperluan  komersial, kadang  ditambahkan sedikit bau belerang. Tujuannya adalah untuk mendeteksi jika terjadi kebocoran.

Gas metana juga disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.  Karenanya semua hal yang berpotensi menghasilkan gas tersebut patut diwaspadai, dan  diminimalkan penggunaan segala sesuatu yang berpotensi menghasilkan emisi metana.

Sumbernya dari dua hal

Penghasil gas tersebut bersumber dari dua hal, yakni alami dan hasil aktivitas manusia. Salah satu penghasil emisi metana secara alami adalah kayu mati.

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Environmental Science telah menyelidiki sumber emisi metana di hutan pantai yang mereka sebut dengan hutan hantu yang dihancurkan oleh naiknya permukaan laut.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa komunitas mikroba di tanah di bawah pohon mati (juga disebut “snags”) telah memproduksi metana, sedangkan snags bertindak seperti menyaring sedotan saat gas naik melalui kayu.

KLIK INI:  7 Fakta Menarik Perihal Pohon Baobab yang Tak Banyak Diketahui

“Kami menelusuri dari mana asal metana, dan apa yang kami temukan adalah bahwa itu berasal dari tanah, dan saat bergerak melalui pohon, itu juga berubah,” kata rekan penulis studi Marcelo Ardón seperti dikutip dari Earth

Ardón merupakan  seorang profesor Kehutanan dan Sumber Daya Lingkungan di North Carolina State University .

“Metana sedang diproses saat bergerak melalui hambatan itu,” tambahnya.

Profesor Ardón dan rekan-rekannya menganalisis sampel gas metana dari pohon mati yang berdiri di hutan hantu dari lima lokasi di Semenanjung Albemarle-Pamlico di pantai Carolina Utara. Analisis itu bertujuan untuk melokalisasi sumber emisi metana.

Penting memahami gerak metana

Sementara itu, pemimpin penulis studi tersebut Melinda Martinez  mengatakat bahwa sangat penting untuk dapat memahami bagaimana metana bergerak melalui ekosistem.

Melinda Martinez adalah seorang sarjana postdoctoral di US Geological Survey. Menurutnya wilayah hutan adalah ekosistem sementara; mereka akan menjadi rawa-rawa. Tetapi bahkan selama keadaan sementara.

KLIK INI:  Yang Tak Terduga dari Dampak Perubahan Iklim

“Kami ingin tahu bagaimana hutan hantu menghasilkan dan memindahkan gas rumah kaca ini,” katanya.

Dengan mengukur konsentrasi gas di dalam tanah, di dalam air tanah, dan di dalam snags, para ilmuwan menemukan bahwa konsentrasi metana umumnya menurun semakin tinggi yang mereka dapatkan dari tanah di pohon-pohon mati.

Setelah itu, mereka juga mengambil sampel dari pohon dan menempatkannya dalam botol. Tujuannya untuk melihat apakah mereka menghasilkan metana saat diisolasi di lingkungan bebas oksigen.

“Hanya lima dari 100 sampel botol yang menghasilkan hasil signifikan, yang memberikan bukti lebih lanjut bahwa metana yang dipancarkan dari pohon mati yang berdiri berasal dari tanah,” kata  Martinez.

Karena semakin banyak ilmuwan yang setuju bahwa metana memiliki potensi pemanasan yang lebih tinggi daripada karbon dioksida.

Karenanya pemetaan fluks metana di hutan hantu sangat penting untuk lebih memahami dampak lingkungan dari transisi hutan ke hutan hantu dan membangun strategi untuk mengurangi perubahan iklim.

Dengan adanya fakta yang ditemukan para ilmuwan tersebut, akan membuka mata kita, bahwa sesungguhnya pemicu pemanasan global bisa datang dari hal tidak terduga, bahkan termasuk dari pohon yang telah mati.

KLIK INI:  10 Januari, Hari Gerakan Sejuta Pohon, Sejarah dan Link Twibbon untuk Sosmed