Perokok Jadi Salah Satu Penyumbang Sampah Terbanyak di Bumi

oleh -613 kali dilihat
Ilustrasi puntung rokok
Ilustrasi puntung rokok/fotowww.mongabay.co.id
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Aco, masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tapi, ia sudah lihai mengisap rokok. Setelah rokoknya mencapai titik batas, ia membuangnya begitu saja.  Bukan hanya Aco  yang memiliki kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan dilakukan oleh jutaan orang. Setidaknya dua pertiga puntung rokok ditemukan berserakan di trotoar atau selokan, dan akhirnya berujung di lautan.

Nationalgeographic.grid.id, Sabtu, 23 Februari 2019 lalu, jika kelompok konservasi kelautan, Ocean Conservancy, yang berbasis di Washington DC mengungkap bahwa sampah yang paling banyak ditemukan di lautan adalah puntung rokok. Sejak mulai mengumpulkan sampah pada 1986, kelompok itu telah mengumpulkan lebih dari 60 juta puntung rokok hanya di pantai sekitar Washington DC.

KLIK INI: Hikayat Tentang Pohon yang Dipaku sebagai Bak Sampah

Sementara itu  CNN memberitakan, Jumat 25 Januari 2019 silam, sekitar 6 triliun rokok diproduksi setiap tahun dan lebih dari 90 persen filternya mengandung plastik. Ini artinya ada lebih dari 1 juta ton plastik setiap tahun yang diproduksi dari rokok.

“Banyak perokok berasumsi penyaring rokok terbuat dari bahan yang bisa terbiodegradasi atau bisa diolah. Padahal, filter rokok terbuat dari selulosa asetat (jenis plastik yang butuh sekitar satu dekade untuk bisa terurai),” jelas Elizabeth Smith yang bekerja di kebijakan pengendalian tembakau di Universitas California San Francisco.

Selain rokok, ini jenis sampah yang banyak menghuni lingkungan seperti yang diberitakan di nationalgeographic.grid.id

  • Kemasan makanan

Our World in Data sepanjang 2015, mengklasifikasikan berbagai jenis sampah yang paling banyak ada di dunia. Urutan teratas ditempati oleh sektor kemasan makanan dan minuman dengan total lebih dari 146 juta ton per tahun.

  • Kantung plastik

Beberapa daerah di Indonesia sedang memberlakukan larangan penggunaan sampah plastik.  Sebab jika tidak ancaman pencemaran lingkungan yang disebabkan kantung plastik akan semakin meningkat.

KLIK INI: Kisah Sampah yang Menghuni Sepanjang Jalan Nusantara

Sebuah laporan sintesis yang dikeluarkan World Bank tahun 2018 lalu menemukan bahwa komposisi sampah kantung plastik di sungai Jakarta tergolong besar, yaitu 21.6 persen atau kedua terbesar setelah kategori sampah organik lain yang jumlahnya mencapai 52,1 persen.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa persentase yang cukup besar  itu tidak mengejutkan karena kebanyakan orang biasa membuang sampah dengan kantung plastik, sebab dianggap lebih murah dan efesien, padahal anggapan itu sungguh keliru.

  • Sedotan plastik

Data World Bank 2018 menyebut sampah sedotan plastik termasuk ke dalam lima jenis sampah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Organisasi Divers Clean Action (DCA) menyebut bahwa sampah sedotan plastik di Indonesia mencapai lebih dari 93,2 juta per hari.

Untuk diketahui, sedotan plastik membutuhkan waktu selama 500 tahun untuk bisa terurai secara alami.

  • Styrofoam

Styrofoam juga termasuk sampah yang paling banyak ditemukan di lingkungan. Ini karena styrofoam menjadi alternatif yang paling banyak dipilih untuk mengganti kemasan makanan plastik. Padahal butuh waktu sampai 80 tahun untuk menguraikan styrofoam secara alami.

Sudah seharusnya kampanye pengurangan sampah bukan hanya focus ke plastik saja, seperti kantung plastik atau sedotan plastik, tapi juga pengurangan puntung rokok, yang seenaknya saja dibuang oleh oleh Aco dan kawan-kawannya sesama perokok. (ir)