- Perihal Buncis dan Pengalaman Pertama Memanennya - 28/03/2024
- Bongo’, Meski Dibenci Tetap Memberi Banyak Manfaat - 26/03/2024
- Mikroplastik di Dada Ibu - 10/03/2024
Klikhijau.com – Menyebut kebun raya, pikiran kita tentu akan mengarah ke Bogor. Di sana terdapat Kebun Raya Bogor yang merupakan museum tanaman di Indonesia, tempat konservasi keanekaragaman hayati
Namun, tahukah kamu, Indonesia tidak hanya punya Kebun Raya Bogor. Setidaknya yang tercatat ada 23 kebun raya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Dalam hal konservasi keanegaragaman hayati, kebun raya jadi sarana yang sangat penting. Selain itu, fungsi lainnya adalah tempat untuk penelitian, pendidikan, jasa lingkungan, dan wisata.
Keberadaan kebun raya menjadi wadah untuk lebih mendekatkan keanekaragaman hayati ke masyarakat. Tentu dengan tujuan yang sangat baik, agar masyarakat bisa sadar dan tetap menjaga kekayaan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.
Untuk saat ini ada 5 kebun raya sebagai tempat penelitian dan menjaga keanekaragaman hayati Indonesia yang di kelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI.
Selain 5 itu, Handoko mengatakan ada perencanaan pembukaan 12 Kebun Raya LIPI baru. Yang nantinya akan disebut eco-region primer dikarenakan Kebun Raya tersebut akan langsung dikelola oleh LIPI.
“Kebun Raya daerah juga tetap akan diposisikan untuk mengakomodasi konservasi dari eco-region sekunder di mana pemerintah daerah dapat turut aktif mengelola kebun raya tersebut,” tegasnya.
Dilengkapi SDM peneliti
Menurut Handoko, seluruh Kebun Raya LIPI direncanakan akan dilengkapi dengan SDM Peneliti dan laboratorium yang berstandar dan memadai, sehingga keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Sudah seharusnya kita berbangga dengan keanekaragaman hayati Indonesia. Sebab keanekaragaman hayati adalah masa depan negara kita dan satu-satunya yang kita tidak akan berkompetisi dengan negara lain.
Pada tanggal 22 Mei lalu, diperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasinola. Handoko menekankan pada saat itu, jika Hari Keanekaragaman Hayati Internasional menjadi pengingat untuk kita agar dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai isu keanekaragaman hayati.
“Masyarakat diharapkan mampu untuk mempertahankan dan meningkatkan populasi satwa, spesies tumbuhan, serta nilai-nilai keanekaragaman hayati lainnya,” tuturnya.
Ia juga menegaskan jika di ujung keanekaragaman hayati itulah ada konservasi, salah satunya LIPI akan terus bekerja keras dan berjuang untuk konservasi.
“Selain itu, kita bisa memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia, baik laut maupun darat secara bijak untuk kemaslahatan masyarakat kita, bahkan dunia juga.” tutup Handoko.
Dalam hal keanekaragaman hayati, Indonesia menempati peringkat kedua dunia. Setidaknya ada 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia. Dan kabar gembiranya 15,3% terdapat di Indonesia.