Klikhijau.com – Tak ada yang paling membahagiakan bila di rumah kita dikepung bunga-bunga. Rumah penuh bunga dan tetumbuhan boleh jadi gambaran tentang si empunya rumah yang bahagia dan romantis.
Barangkali, itulah alasan sehingga tanaman hias kian meroket harganya. Semakin unik dan langkah, semakin melambung pula nilai jualnya.
Tapi, bagi penggemar bunga-bunga, harga bukanlah soal utama. Bila telah terpikat hati, berapa pun akan dibeli demi hobi dan kesenangan.
Friesia Sutjiati, pemilik sanggar kemuning Garden (Trubus, 2019), adalah satu diantara yang sukses di bidang tanaman hias. Friesia diserbu pemburu dalam negeri karena selalu menawarkan jenis tanaman yang estetis.
Suatu waktu, ia memburu jenis peperomia prostrata di Hongkong. Walhasil, ada sekitar 30 pot yang didapatnya, tetapi setiba di Indonesia semuanya ludes–bahkan sebelum ia sempat memperbanyak tanaman itu.
Harganya cukup mahal, peperomia prostata rimbun dibanderol seharga Rp. 700.000 per pot, sementara bibitnya dijual Rp. 200.000 per pot.
Sekali lagi, itu tak masalah bagi konsumen langganan Friesia. Bayangkan, setiap kali ia berkabar sedang berada di luar negeri, telepon genggamnya terus berdering dan itu dari para pembeli yang progresif.
Waw, bisnis budidaya tanaman hias memang semakin menjanjikan. Bermula dari keinginan menyalurkan hobi, bisnis ini bisa membuat seseorang terancam kaya raya.
Peperomia prostata adalah tanaman gantung yang berasal dari Brazil. Tanaman yang termasuk family piperaciae tersebut kini justru berkembang di Belanda dan Hongkong.
Jenis ini memang unik karena menyukai hidup di bawah naungan tanpa harus tersambar sinar matahari terik, sehingga cocok diusung di teras rumah.
Selain peperomia, tanaman hias yang kini tren adalah ceropegia woodlii alias tali hati. Tak mau kalah dengan pesaingnya, keistimewaan tali hati antara lain bentuknya yang manis, perawatannya relatif muda, dan juga tahan naungan.
Lalu, bagaimana dengan harganya? Tanaman yang merupakan family apocynaceae rimbun dijual di kisaran Rp.800.000 per pot.
Sebuah harga yang rasanya setimpal dengan bentuknya yang estetis dan manis seperti kalung. Warnanya juga beragam, ada merah, original, merah muda dan perak.
Berbeda dengan peperomia, tali hati lebih mantap bila terkena sinar matahari. Sebab sejatinya, tanaman ini menyukai sinar matahari, namun diadaptasi untuk bisa tertahan di naungan lebih lama.
Apabila tersambar sinar matahari, warnanya bisa memancar menunjukkan pesonanya.
Sahabat Hijau, bila memelihara tali hati, biasakan menjemurnya setiap saat. Jangan terus-terusan di dalam naungan.
Umumnya memang begitu, kita pasti akan menyimpannya di tempat aman dan terdekat dengan hati kita. Itulah keistimewaan tanaman hias.
Ia mengajarkan kita cara mencintai yang sejati dengan merawat dengan telaten, sabar dan tak hitung-hitungan.
