Pengasaman Laut Telah jadi Ancaman Baru bagi Ikan

oleh -374 kali dilihat
Lemuru, Bahan Dasar Ikan Kaleng yang Kaya Manfaat
Ikan Lemuru - Foto/NelayanBlogger

Klikhijau.com – Mengonsumsi ikan, telah jadi ritus bagi banyak orang. Biota laut itu telah menjadi makanan favorit dengan olahan yang beragam.

Setiap hari ikan-ikan akan ditangkap oleh nelayan. Ajaibnya biota laut itu seolah tak ada habisnya. Namun, ada ancaman baru yang dihadapi oleh biota laut itu.

Ancaman tersebut adalah pengasaman laut yang disebabkan oleh pemanasan global. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di  Global Change Biology , para peneliti menemukan bahwa air yang memanas dan pengasaman dapat mempengaruhi cara ikan berinteraksi dalam kelompok.

Pemimpin proyek, Profesor Ivan Nagelkerken dari Institut Lingkungan Universitas Adelaide dan Laboratorium Ekologi Laut Selatan, mengatakan bahwa spesies tropis berjalan menuju kutub bumi dan menemukan cara interaksi baru.

“Ikan menunjukkan perilaku suka berteman dan berkelompok dalam kawanan yang membantu mereka mendapatkan makanan dan untuk perlindungan dari pemangsa,” kata Nagelkerken.

KLIK INI:  Hadirkan Bahaya Lingkungan, Honduras Larang Pertambangan Terbuka

Ia juga berpendapat bahwa banyak spesies tropis yang suka berteman bergeser ke kutub di bawah pemanasan laut saat ini dan berinteraksi dengan cara baru dengan ikan di daerah yang lebih beriklim.

Para peneliti meninjau bagaimana spesies ikan berinteraksi dan berperilaku dalam lingkungan yang berubah. Mereka bertujuan untuk menentukan bagaimana peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer mempengaruhi perilaku ikan.

Dengan CO2 yang telah mendorong suhu global tinggi, lautan dan lautan juga telah memanas. Ketika lautan menghangat, mereka juga menjadi asam, yang mempengaruhi perilaku ikan dan makhluk laut lainnya.

“Kami menemukan bahwa tropis dan subtropis ikan spesies cenderung bergerak ke kanan ketika koordinasi bersama dalam kawanan terutama ketika ketakutan oleh predator, tapi bias ini secara signifikan berkurang di bawah pengasaman laut,” kata Angus Mitchell dari University of Adelaide Ph.D. Ia termasuk salah satu dari peneliti yang meneliti masalah tersebut.

KLIK INI:  Hewan Laut Melawan Perubahan Iklim dengan Saling Melindungi
Kelangsungan hidup terancam

Studi ini menemukan bahwa kawanan campuran spesies tropis dan beriklim sedang kurang kohesif di bawah kondisi laut yang hangat. Mereka juga menunjukkan minat yang kurang untuk melarikan diri, meningkatkan kekhawatiran atas koeksistensi predator dan mangsa.

Profesor David Booth dari University of Technology, Sydney mengatakan bahwa respons dari ikan ini adalah akibat dari stres. Itu dikarena berinteraksi dengan spesies baru dan harus tinggal di wilayah baru.

“Temuan kami menyoroti efek langsung dari pemicu stres iklim pada perilaku ikan dan interaksi dengan efek tidak langsung dari interaksi spesies baru,” kata Booth.

KLIK INI:  Polusi Plastik dan Pemanasan Global Berada dalam Lingkaran Setan

Menurut Nagelkerken, kelangsungan hidup spesies ikan tertentu terancam dalam kondisi tersebut. “Kohesi kawanan yang kuat dan gerakan terkoordinasi mempengaruhi kelangsungan hidup suatu spesies. Apakah untuk mendapatkan makanan atau menghindari pemangsa,” kata Nagelkerken.

Ia menambahkan bahwaa kemampuan ikan untuk bekerja sama terpengaruh secara merugikan, hal itu dapat menentukan kelangsungan hidup spesies tertentu di lautan di masa depan. Spesies tropis mungkin awalnya kurang beruntung ketika pindah ke daerah beriklim baru.

Dengan adanya ancaman itu, sangat mungkin produksi ikan—yang seolah tak ada habisnya itu bisa saja berakhir—habis.

KLIK INI:  Studi: Krisis Iklim Harus Direspons seperti Pandemi Covid-19

Sumber: Inhabitat