Pendanaan BNI ke Batu Bara Berdampak Besar bagi Kerusakan Alam?

oleh -147 kali dilihat
Pendanaan BNI ke Batubara Berdampak Besar bagi Kerusakan Alam?
Aksi Serentak Anak Muda Desak BNI Stop Danai Batu Bara-foto/Ist

Klikhijau.com – Kritik terhadap bank BNI yang masih mengucurkan pendanaan batu bara disorot banyak pihak. Ditengarai pendanaan ini ikut andil terhadap kerusakan lingkungan.

“Angka 2% pendanaan BNI ke energi kotor batu bara itu berkontribusi bagi kerusakan alam dan konflik sosial di area proyek batu bara serta mempercepat terjadinya krisis iklim secara global,“ ujar Lead Indonesia Team 350.org, Firdaus Cahyadi.

“Angka 2% sekilas sepertinya kecil, tapi dampaknya sangat membahayakan,” tambahnya.

Di acara Public Expose Live 2022, di pertengahan September ini, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan komposisi kredit ke sektor batu bara BNI cukup kecil, yakni hanya sebesar 2 persen dari total kredit portofolio BNI per Juni 202.

Kredit yang diberikan BNI berdasarkan presentasi yang disajikan pada saat Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Selasa (13/9/2022) adalah 620.403 milyar atau setara dengan 620,403 triliun.

KLIK INI:  Anies Akan Cabut Izin Lingkungan Perusahaan Pemicu Polusi Udara Jakarta

Jika dilihat dari total kredit yang disalurkan oleh BNI maka 2 persen dari total portofolio kredit BNI adalah lebih dari 12.408 miliar atau 12,408 triliun.

Sementara itu, Suriadi Darmoko, Finance Campaigner 350 Indonesia menyatakan, “Nilai kredit dari 2 persen tahun ini berbeda dengan tahun lalu.

Jika kredit yang disalurkan BNI terus tumbuh maka pendanaan BNI ke batu bara juga akan terus naik. Sehingga angka 2 persen tidak bisa diklaim sebagai batasan, ini hanya menunjukkan porsi dari keseluruhan kredit, yang secara nominal akan terus menanjak”

Pembatasan kredit berdasarkan persentase, menurutnya, jelas tidak cukup. Angka 2 persen dengan total pendanaan lebih dari 12 triliun itu masih cukup tinggi kontribusinya merusak alam dan menambah konflik sosial di sekitar proyek energi kotor batu bara juga memperburuk krisis iklim yang terjadi saat ini.

KLIK INI:  Pertambangan Emas Ilegal di Kawasan Hutan Sulbar Dihentikan Paksa Gakkum KLHK

“Bisakah BNI menjelaskan dampak kerusakan akibat 2 persen atau 12 triliun pendanaan yang dikeluarkan tersebut? sejalan dengan komitmen environmental, social, dan governance (ESG) yang mana pendanaan terhadap industri batu bara tersebut?” tanya Moko.

Komitmen kuat BNI terhadap ESG tidak cukup dengan menggelontorkan pendanaan pada sektor yang hijau dan berkelanjutan saja. Melihat dampak buruk akibat industri batu bara, BNI perlu melakukan langkah untuk segera menghentikan pendanaannya terhadap sektor batu bara.

“Untuk melihat apakah benar tidak ada rencana ekspansi di industri batu bara, dimana kebijakan BNI ini dapat dilihat? karena dokumen tersebut tidak ada, kami mendesak BNI segera membuat membuat roadmap (peta jalan) BNI untuk keluar dari pendanaan batu bara dan membukanya ke publik,” desaknya.