Pemantauan Pemutihan Karang Dilakukan di Perairan Selayar, Begini Hasilnya!

oleh -260 kali dilihat
Pemantauan Pemutihan Karang Dilakukan di Perairan Selayar, Begini Hasilnya!
Petugas Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II TN Takabonerate melakukan penyelaman-Foto/Andi Rezki Mutmainnah
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Pemantauan pemutihan karang dilakukan Petugas Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II TN Taka Bonerate di 9 lokasi di Selayar. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi karang sebagai satu ekosistem yang rentan dari berbagai ancaman.

Pemutihan karang (coral bleaching) merupakan satu masalah serius yang dipantau. Pemutihan dapat disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan khususnya suhu, penyinaran matahari secara berlebihan, infeksi bakteri, penyakit karang, dan tekanan dari lingkungan.

Peningkatan suhu juga dapat menyebabkan karang menjadi stress. Sehingga sangat rentan mengalami kematian apabila tidak memiliki ketahanan dan kelentingan untuk dapat melewati masa tersebut dan kembali ke kondisi semula.

Periode panas yang diduga menyebabkan pemutihan diprediksi terjadi antara periode April-Juli setiap tahunnya.

KLIK INI:  Polusi Cahaya, Ancam Eksistensi Terumbu Karang

Data dan informasi terkait ada tidaknya terjadi kerusakan karang sangat dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan pengelolaan dan upaya tanggap konservasi terumbu karang yang lebih adaptif.

Dengan data tersebut, potensi kerusakan karang dapat diminimalisir. Maka sesuai prediksi terjadinya periode panas, petugas teknis dan petugas lapang SPTN Wilayah II Jinato melakukan pemantauan pemutihan karang pada tanggal 6 hingga 21 April 2020.

Lokasi pemantauan meliputi wilayah kerja SPTN II Jinato, dengan perwakilan 3 lokasi di masing-masing resor. Lokasi tersebut yakni Perairan Jinato, Perairan Lantigiang, dan Taka Kayu Bulan Barat di wilayah Resor Jinato.

Wilayah Taka Malori, Taka Bajang Pogo, Taka Kumai di wilayah Resor Pasitallu Tengah. Sedangkan 3 lokasi di wilayah Resor Pasitallu Timur antara lain Taka Selo, Taka Gamma, dan Taka Taburi.

KLIK INI:  Leonardo DiCaprio Soroti Persoalan Sampah di Indonesia, Ada Apa Yah?

Total ada 27 titik pemantauan dengan jumlah titik per lokasi amatan disesuaikan dengan luas hamparan karangnya.

Hasil pantauan pemutihan karang

Hasil sementara dari pemantauan yang dilakukan diketahui tidak terjadi pemutihan karang secara massal akibat perubahan suhu lautan di seluruh wilayah amatan.

Pemutihan karang
Pemutihan karang-Foto/Andi Rezki Mutmainnah

Pemutihan yang terjadi terbilang kecil dibandingkan luasan karang yang ada. Selain itu, penyebab pemutihan juga diduga karena adanya penyakit maupun predasi pada karang.

“Metode yang digunakan adalah survei cepat dengan snorkeling dan menyelam. Alhamdulilah 27 titik amatan yang kami survey, tingkat pemutihannya kurang dari 25% atau kategori sedikit memutih,” Jelas Andi Rezki Mutmainnah PEH sekaligus penyelam perempuan di SPTN Wilayah II Jinato.

Kepala SPTN Wilayah II Jinato Nur Aisyah Amnur yang juga ikut terjun langsung melakukan pemantauan mengatakan pemantauan terumbu karang ini dilakukan sebagai salah satu upaya konservasi ekosistem terumbu karang.

Dengan mengetahui kondisi terkini, kita bisa bersiap untuk menghadapi periode panas dan ancaman pemutihan.

“Kedepan kegiatan ini perlu dilakukan secara berkala dan berkelanjutan sehingga bisa diperoleh data series yang lebih akurat. Yang menggambarkan kondisi terumbu karang dan dampaknya di seluruh wilayah SPTN Wil. II Jinato,” pungkasnya.

KLIK INI:  "Wow" Diduga Rusak Terumbu Karang Raja Ampat