Paul dan Seekor Gurita Kelapa yang Terancam Akibat Gelas Plastik

oleh -682 kali dilihat
Paul dan Seekor Gurita Kelapa yang Terancam Akibat Gelas Plastik
Gurita kelapa berlindung di gelas plastik/Foto-Youtube

Klikhijau.com – Paul Sigurdsson, seorang penyelam belum lama ini mengunggah sebuah video saat menyisir Laut Lembeh di Sulawesi Utara. Paul menemukan hal unik di titik kedalamam sekitar 20 meter di bawah air.

Ketika Paul melakukan penyelaman, ia bersama tim ekspedisinya menemukan seekor gurita kelapa sedang bersembunyi yang ada di bawah air.

Yang memprihatinkan, gurita yang dikenal memiliki naluri yang kuat itu ditemukan berlindung di balik gelas plastik.

Dalam video berdurasi 3 menit itu, gurita kelapa tersebut sepertinya tak lagi dapat membedakan sampah plastik dengan tempat berlindung yang seharusnya.

KLIK INI:  Memilukan, Penyu Terkecil di Dunia Terancam Punah

Biasanya, gurita kelapa yang juga dikenal sebagai gurita berurat membuat tempat berlindung dari serpihan karang atau kerang-kerang.

Keberadaan sampah plastik di dasar laut ini sekaligus membuktikan betapa mengerikannya sampah daratan yang menjangkiti ekosistem laut.

Sebab, biota laut macam gurita yang membutuhkan cangkang alami, terancam keberadaannya akibat terkontaminasi sampah plastik.

Mengira plastik sebagai tempat berlindungnya membuat gurita itu rawan dimangsa hewan laut lainnya. Keadaan ini dikhawatirkan akan membuat rantai makanan di laut bergerak secara tidak sehat.

Hal ini bisa membuat gurita kelapa serta hewan laut berukuran kecil lainnya terancam punah.

KLIK INI:  Lagi, Karena Ulah Manusia Ribuan Spesies Binatang Berisiko Punah
Sampah plastik di laut

World Economic Forum pada 2016 dilansir dari Detik.com, ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini. Tiap tahun, 8 juta ton plastik berakhir ke laut.

Bahkan pada 2025, rasio plastik dibanding ikan di samudra diperkirakan menjadi 1:3. Plastik bakal terus bertambah menjadi 250 juta ton, sedangkan jumlah ikan terus menurun akibat penangkapan yang makin gencar.

Sementara Jenna dkk menuliskan ada 275 juta metrik ton sampah plastik di 192 negara berpantai. Dari 275 juta metrik ton sampah itu, sebanyak 4,8-12,7 juta metrik ton nyemplung ke samudra. Sampah-sampah itu terus membunuh makhluk hidup di lautan.

Gurita kelapa itu hanyalah 1 dari sekian banyak biota laut yang terancam.

KLIK INI:  Air Mata Buaya Nyata Adanya, Bukan Hanya Kiasan, Ini Penjelasannya