Nyamuk Jadi Ancaman Baru Bagi Lingkungan, Kok Bisa?

oleh -281 kali dilihat
Nyamuk Jadi Ancaman Baru Bagi Lingkungan, Kok Bisa?
Ilustrasi nyamuk/foto-okezone.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Perihal sampah plastik. Kami membincangkannya di acara Kemah Pendidikan Roemah Langit di Dusun Bontokura, Desa Bontotangga, Kecamatan Bontolempangan.

Acara tersebut digelar pada tanggal 14-15 September 2019. Hasil yang dilahirkan dari itu adalah kecemasan

Hampir semua sepakat, sampah plastik harus diperangi. Sebab akan merusak lingkungan dan kesehatan. Juga akan berdampak pada pemanasan global dan merampas kesuburan tanah.

Yang kami bincangkan mengenai dampak yang ditimbulkan dan pemicunya masih terlalu umum dan menerka-nerka, khususnya dampak si kecil yang mematikan; mikroplastik.

KLIK INI:  Fakta Unik Perihal Wolbachia, Sang Penginfeksi Nyamuk Aedes Aegypti

Namun, sore ini ketika menemukan sebuah artikel di mediaindonesia.com yang ditulis oleh Suryani Wandari Putri yang mengungkapkan mikrcoplastik disinyalir memiliki kandungan endokrin atau bahan senyawa kimia beracun.

Dengan ukurannya yang kecil, kurang dari lima milimeter, bisa saja termakan hewan dan terakumulasi di saluran pencernaannya. Seperti ikan, kerang bahkan nyamuk.

Artikel tersebut dilengkapi lansiran CNBC dari jurnal The Society Society Biology Letters, peneliti menemukan ketika nyamuk memakan mikroplastik, plastik itu tetap berada dalam tubuhnya hingga dewasa.

Berdasarkan penelitian itu, nyamuk muda yang memakan potongan kecil plastik, dapat mencemari serangga dan mamalia lain. Jadi, mikroplastik dapat ditransfer ke apa pun yang memakan nyamuk itu, termasuk burung. Para peneliti berpikir cara ini membuat plastik naik ke rantai makanan.

KLIK INI:  Kulit Gatal Akibat Gigitan Nyamuk? Atasi dengan Obat Alami Ini!
Terjadi di perairan seluruh dunia

“Implikasinya, Anda memiliki plastik di bagian bawah kolam yang kemudian naik ke udara dan dimakan laba-laba dan kelelawar, bahkan hewan yang biasanya tidak memiliki akses ke plastik itu,” kata Amanda Callaghan, penulis jurnal di Universitas Inggris.

Mikroplastik yang digunakan dalam penelitian ini adalah manik-manik lateks berukuran kecil. Sehingga mudah ditransfer kepada nyamuk. “Salah satu langkah selanjutnya adalah mengambil sampel danau dengan plastik dan nyamuk untuk mengukurnya,” lanjut Callaghan.

Mikroplastik umum terjadi di perairan di seluruh dunia. Bahkan es Artik tercekat dengan jumlah polutan yang tercatat .

KLIK INI:  Mengenal Capung, Sang Pendekar Ulung Pembasmi Nyamuk dan Indikator Pencemaran

Kini dalam upaya mengurangi mikroplastik, beberapa negara termasuk wilayah AS dan Inggris, telah melarang microbeads yang ditemukan di pasta gigi, scrub wajah, dan gel shower.

Tulisan Suryani Wandari Putri di atas membuat saya berpikir,  sampah plastik adalah ancaman nyata bagi kesehatan kita, bukan hanya lingkungan.

Jika dibiarkan terus terjadi, maka korban dari mikro plastik akan semakin banyak. Bahaya mikroplastik adalah jangka panjang yang mengintai sewaktu-waktu.

KLIK INI:  Menyatukan Semangat Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan