Mungkin Saja dalam Tubuh Anda Ada Cacing Pita, Ini Bahayanya

oleh -1,241 kali dilihat
Mungkin Saja dalam Tubuh Anda Ada Cacing Pita, Ini Bahayanya
Ilustrasi taeniasis/Foto-id.wikipedia

Klikhijau.com – Kebersihan makanan menjadi salah satu kunci agar kesehatan terjaga. Kebersihan makanan juga bisa menghindarkan dari banyak sumber penyakit. Salah satunya infeksi cacing pita.

Cacing yang sama, seperti yang biasa ditemukan pada binatang seperti sapi dan babi. Cacing pita adalah parasit bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan penyakit tanpa disadari.

5 April 2019 lalu, Pos-kupang.com menerbitkan artikel tentang seorang remaja berusia 18 tahun dari Faridabad, India yang sedang beraktivitas seperti biasa tapi tiba-tiba ambruk.

Setelah beberapa kali pemeriksaan, dokter menemukan banyak telur-telur dari cacing pita taenia solium yang telah bersarang di otaknya. Bintik putih yang ditemukan di otak itu ternyata juga ditemukan di mata dan buah zakar remaja itu.

Cacing pita dapat bersarang di otak dikarenakan daging yang dikonsumsi terinfeksi parasit sehingga menyebabkan taeniasis.

Telur cacing pita menyebar ke tubuh seseorang sebagai akibat dari makan daging yang tidak dimasak sampai matang.

KLIK INI:  Dukung Germas, KP2K dan Klikhijau “Sehatkan” Masyarakat Kindang
Gejala yang tidak disadari

Biasanya, orang yang terkena taeniasis tidak merasakan gejala apapun. Itulah mengapa banyak yang tidak menyadarinya, meski sebenarnya sudah sakit.

Gejala awal yang mungkin tampak dari taeniasis adalah mual, lemah, nafsu makan menurun, dan diare. Jenis gejala dan tingkat keparahannya akan tergantung pada seberapa lama waktu infeksi dalam tubuhnya.

Terkena cacing pita termasuk berbahaya. Karena itu, jika gejala sudah timbul, sebaiknya segera ke dokter.

Pengobatan herbal

Jika telah berkonsultasi ke dokter, penanganannya juga bisa dilakukan dengan pengobatan herbal.

Apa saja obat herbal yang bisa dikonsumsi?

# Nanas

Nanas bekerja sebagai diuretik dan melancarkan pencernaan. Nanas mengandung enzim yang dikenal sebagai bromelin, yang menghancurkan cacing pita, menurut Phyllis A. Balch, CNC, dan Dr. James F. Balch.

Balch menyarankan untuk mengonsumsi nanas selama tiga hari jika ingin mengeluarkannya dalam tubuh.

KLIK INI:  Persiapan Menghadapi Masa Pancaroba, Pembelian Multivitamin Meningkat
# Pepaya

Selain nanas, pepaya juga dapat digunakan sebagai pengobatan karena kandungan lateks yang dikenal sebagai papayotin. Papayotin digunakan untuk mengobati cacing pita.

# Labu

Labu sering dipakai sebagai pengobatan cacing pada orang asli Amerika. Biji labu dianggap sebagai anthelminthic atau vermifuge, dapat mengusir cacing parasit dari saluran pencernaan.

Phyllis A. Balch, CNC, dan Dr. James F. Balch merekomendasikan ekstrak labu karena mengandung seng, yang membantu mengeluarkan cacing.

Penelitian oleh Obregon Diaz bersama rekannya, yang diterbitkan dalam edisi Oktober 2004 dari “Revista de gastroenterología del Peru,” menemukan bahwa sekitar 73 biji labu dicampur dengan air efektif terhadap cacing pita dewasa dan telurnya.

***

Selain pengobatan, cara yang lebih baik dilakukan adalah pencegahan. Pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan dengan sabun setiap kali menggunakan toilet.

Mempersiapkan makanan dengan benar juga penting dilakukan, misalnya menaruh daging pada suhu 20° C selama satu sampai tiga hari dan masak daging pada suhu 60° – 65° C.

KLIK INI:  Bagaimana Mengetahui Kadar Gula Makanan dan Minuman Kemasan?