Klikhijau.com – Hal mengejutkan terjadi di Inggiri. Ribuan kepiting dan lobster ditemukan mati di negara tersebut. Mereka terdampar di sepanjang muara Tees dan pantai timur laut di Inggris.
Fenomena itu terus berlanjut dan meningkatkan alarm ‘bahaya’ bagi penduduk setempat dan para ahli. Kematian pertama dilaporkan pada awal Oktober lalu.
Dan sejak saat itu, kepiting dan lobster yang mati terus terdampar di pantai, terutama di Marske dan Saltburn. Insiden pertama dilaporkan di dekat Seaton Carew, Redcar dan Seaham.
Kejadian itu telah menarik perhatian anggota parlemen. Saat ini anggota palemen mengajukan pertanyaan.
Adalah Jacob Young, yang merupakan anggota parlemen Konservatif untuk Redcar,. Young telah mengangkat masalah ini kepada para menteri.
Young menuntut jawaban atas kematian tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Young mengatakan bahwa sangat mengkhawatirkan karena fenomena kematian massal kepiting dan lobster tampaknya terus berlanjut di garis pantai Inggris .
Menyikapi kejadian langka tersebut, beberapa orang, seperti mantan anggota parlemen Redcar Anna Turley menyatakan, situasi ini sebagai apokaliptik. Turley bergabung dengan ribuan warga yang khawatir dengan situasi tersebut.
Menurut Marske yang merupakan penduduk lokal bahwa pemandangan pantai minggu lalu adalah yang terburuk sejauh ini. Kepiting mati dan yang masih hidup terlihat di pantai, beberapa sudah membusuk.
Meskipun para ahli belum menentukan penyebab pasti kematian, kelompok lingkungan prihatin dengan ekosistem.
Para pemerhati lingkungan telah mengamati bahwa industri perikanan lokal telah mengalami penurunan 95% dalam tangkapan lobster dan kepiting.
Masih diteliti
Sedangkan Badan Lingkungan EA saat ini bekerja sama dengan Pusat Ilmu Lingkungan, Perikanan dan Akuakultur (CEFAS) dituntuk untuk menemukan alasan di balik kematian tersebut.
Saat berbicara kepada pers, seorang juru bicara mengatakan bahwa sampel telah dikumpulkan untuk dianalisis dan jawaban akan segera diberikan.
“Sampel air, sedimen, kerang dan kepiting telah dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium kami untuk dianalisis guna mempertimbangkan apakah insiden polusi dapat berkontribusi pada kematian hewan,” kata seorang juru bicara tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah berbagi sampel dengan laboratorium CEFAS untuk analisis penyakit yang melanda kepiting dan lobster tersebut.
Sumber: Inhabitat.com