Miliki DNA Mirip Manusia, Orangutan Juga Bisa Terserang ISPA

oleh -207 kali dilihat
https://nationalgeographic.grid.id/read/131860977/tidak-hanya-manusia-gara-gara-karhutla-orangutan-pun-terkena-ispa
Orangutan/foto-indonesia.go.id
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Rasanya ada yang aneh. Setiap kemarau bertandang kebarakan hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia juga bermunculan.

Apakah api di Indonesia diturunkan saat kemarau? Sehingga hampir semua wilayah ketika kemarau seakan merayakannya. Cara perayaannya terbilang mengerikan.

Selain menghabiskan satwa, tumbuhan, juga melahirkan bencana kabut asap yang mencemari udara dan mengganggu pernapasan.

Gangguan pernapasan rupanya tak hanya dialami oleh manusia, tetapi juga satwa yang lain, khususnya orang utan yang memiliki susunan DNA nyaris sama dengan manusia.

KLIK INI:  Waspada! Karhutla dan Kemarau Berkepanjangan Picu Kasus Ispa

Dari bulan Agustus lalu, Badan dan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 328.724 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Karhutla itu menyebabkan kabut asap. Saat ada kabut asap, partikel debu, dan karbon sisa pembakaran dapat masuk ke saluran pernapasan.

Jika itu terjadi akan menyebabkan reaksi alergi yang memicu infeksi seperti bronkitis dan pneumonia akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Dengan memiliki kemiripan DNA dengan manusia, orangutan juga terancam penyakit yang sama dengan manusia, yakni infeksi saluran pernapasan atas terjadi di saluran napas bagian atas seperti di hidung, tenggorokan, dan bronkia.

KLIK INI:  4 Orang Utan Dilepasliarkan di Rimba Kalimantan
Puluhan orangutan terkena ISPA

Ketua Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), eperti yang ditulis Celine Veronica di nationalgeographic.grid.id, Selasa, 24 September 2019 lalu. mengatakan hingga sata ini sudah ada 37 orangutan yang terkena penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dari data tersebut, sebanyak 31 orangutan muda di bawah empat tahun terkena ISPA.

“Sudah sekitar tiga bulan terpapar kabut asap. Kalau manusia bisa pakai masker, tapi kalau orangutan kan tidak bisa. Jadi tidak heran kalau mereka sakit, DNA-nya hampir sama, penyakitnya juga sama dengan manusia,” pungkas Jamartin seperti yang ditulis Celine Veronica di nationalgeographic.grid.id, Selasa, 24 September 2019 lalu.

KLIK INI:  Kritis, Orangutan Sumatera Ditembak 74 Peluru di Aceh

Menurut Jamartin, di sekitar kawasan pusat rehabilitasi orang utan yang dikelola oleh Yayasan BOS, baik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah tak ada lahan yang terbakar. Namun, api membakar 80 hektar lahan di sekitar pusat rehabilitasi.

“Selain itu kami juga butuh vitamin untuk orangutan, ini juga sama dengan vitamin untuk manusia. Karena kalau orangutan kondisi badannya sehat dia bisa lebih tahan terhadap perubahan iklim dan pengaruh lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Setidaknya ada sekitar 355 orangutan di Nyaru Menteng menjadi rentan akibat asap karhutla. Baik yang sedang dirawat di pusat rehabilitasi maupun di pulau-pulau prapelepasliaran di sekitarnya.

Tentu kabar tersebut cukup mencemaskan.

KLIK INI:  Tetap Setia, 19 Tahun Manggala Agni Beraksi Melawan Karhutla