Menilik Manfaat Tanaman Sayuran Buncis dan Cara Membudidayakannya

oleh -993 kali dilihat
Menyibak Manfaat Tanaman Sayuran Buncis dan Cara Membudidayakannya
Menyibak Manfaat Tanaman Sayuran Buncis dan Cara Membudidayakannya-foto/Fixabay
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Hujan menderas. Di beranda rumah Ibu sedang memilah biji buncis. Beliau memisahkan mana yang bagus untuk ditanam dan mana yang tidak. Biji buncis itu telah kering.

Biji atau kacang buncis yang tidak layak tanam tidak akan dibuang, tapi dimasak sebagai sayur. Buncis merupakan tanaman yang dibudidayakan melalui bijinya. Tidak melalui pembibitan terlebih dahulu. Langsung ditanam saja.

Cara menanamnya adalah dengan memasukan 2 sampai 3 biji ke dalam lubang sedalam 1 sampai 2 cm kemudian ditimbun tanah. Setelah itu biarkan saja tumbuh.

Namun perlu diperhatikan, biji yang akan ditanam harus dikeringkan terlebih dahulu. Biji yang sudah dikeringkan bisa bertahan hingga bertahun-tahun.

KLIK INI:  Aneh! Orang-Orang Ini Sangat Benci Minum Air Putih

Ibu memang hobi menanam buncis di kebun. Karena masa panennya cepat, terutama untuk daunnya, sedangkan untuk polong kacangnya bisa dipanen setelah 60 hari.

Cara ibu menanam tanaman boontjes (bahasa Belanda) masih tradisional, pun tidak menggunakan pupuk, baik pupuk organik apalagi anorganik

Buncis mudah tumbuh, apalagi jika tanahnya cukup subur. Perawatannya juga tidak terlalu sulit, cukup membersihkan gulmanya saja. Hanya saja ia tidak menyukai jika disesaki oleh tanaman lain. Ia menyukai lahan terbuka.

Tanaman ini merupakan tanaman sayur, baik buah dan daunnya yang masih mudah maupun biji yang telah masak. Keduanya bisa dipadukan. Biji bercampur daunnya.

Cara memasaknya pun gampang, cukup direbus. Yang terlebih dahulu direbus adalah bijinya, setelah masak baru masukkan daunnya yang telah dipotong-potong kecil. Sementara untuk buahnya yang masih muda bisa ditumis.

Selanjutnya campurkan dengan penyedap rasa. Maka sayuran dari  tanaman yang menyandang nama ilmiah Phaseolus vulgaris L ini bisa langsung dikonsumsi.

Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu. Ia termasuk ke dalam kelompok kacang-kacangan. Rasanya enak jika sebagai sayuran. Maka tidak mengherankan jika digemari oleh masyarakat.

Selain memiliki rasa yang enak, buncis juga merupakan salah satu sumber protein nabati yang kaya akan vitamin A, B dan juga C, (Sartika Rihana, dkk 2013).

KLIK INI:  Taripang, Kue Khas Sulsel yang Diyakini Bisa Bangkitkan UMKM
Terbagi dua tipe

Ada dua tipe pertumbuhan tanaman ini, yakni  tipe tegak dan tipe merambat. Biji yang dipilah Ibu di beranda rumah saat hujan mengguyur adalah tipe merambat.

Tipe ini bisa ditanam pada sembarang waktu saja. Sedikit berbeda dengan tipe tegak yang ada waktu atau musim tanamnya. Biji tipe ini lebih besar dengan beragam warna, ada putih bahkan ungu.

Tanaman yang diyakini bisa menurunankan tekanan darah ini bisa ditanam di halaman rumah, khususnya tipe merambat. Tipe ini memiliki cabang dan buku bunga. Jumlahnya cukup banyak dan memiliki panjang batang sekitar 2-3 meter dengan percabangan yang sedikit.

Hanya saja untuk tipe merambat, jika ingin membudidayakannya Anda harus menyiapkan ajir atau tali sebagai tempatnya untuk memanjat atau merambat.

Sedangkan tipe tegak budidayanya tidak memerlukan ajir sehingga dianggap lebih gampang penanamannya.

Meski tanaman yang kaya protein ini diminati banyak orang. Produktivitasnya belum stabil. Indonesia hanya  berada pada urutan ke 12 dunia dalam hal pengadaan benihnya.

Pada tahun 2010 lalu Indonesia menjadi negara ke dua terbesar penghasil buncis segar di dunia (FAO, 2011).

Untuk menggenjot produksi buncis, Nuraini, A, dkk (2016) menyarankan agar salah satu usaha yang dapat dilakukan ialah  harus ada pemenuhan kebutuhan benih bermutu tinggi untuk mendukung peningkatan produksi tanaman ini.

KLIK INI:  Melirik Potensi Kacang Panjang yang Bersifat Dwiguna

Pada tahun 2017 ekspor sayuran Indonesia seperti kubis, buncis dan selada air menempati tiga urutan tertinggi untuk ekspor sebesar 132.878 ton.

Salah satu komoditi hortikultura yang mengisi pasar ekspor itu adalah buncis. Itu artinya tanaman ini memiliki potensi yang besar untuk  dikembangkan karena pintu pasarnya terbuka lebar, baik  di dalam maupun luar negeri.

Untuk saat ini, menurut Dany Novan Ardiansah, dkk (2019) ada dua negara yang menjadi pasar potensial untuk ekspor buncis, yakni Singapura dan Jepang.

Mengandung banyak manfaat

Tanaman dari famili Leguminoceae mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya dapat menurunkan tekanan darah, penurunan berat badan, mengontrol metabolisme gula dalam darah, mencegah kanker payudara, dan kanker usus.

Kekayaan kandungan itu diperjelas oleh Sunaryono (1986) bahwa setiap 100 gram kacang buncis terdapat vitamin A, 080 mg vitamin B, 19 mg vitamin c, 2,4 gram protein, 0,2gram lemak, dan 7,7 gram karbohidrat.

Itulah sekilas tentang tanaman yang dipercaya berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah ini.

KLIK INI:  Sari Bambu, Minuman Alami Petani di Salassae yang Berkhasiat Jaga Stamina