- Perihal Buncis dan Pengalaman Pertama Memanennya - 28/03/2024
- Bongo’, Meski Dibenci Tetap Memberi Banyak Manfaat - 26/03/2024
- Mikroplastik di Dada Ibu - 10/03/2024
Klikhijau.com – Nasir datang ke rumah. Dengan enteng dan penuh antusias ia mengisahkan pengalaman dirinya divaksin.
Tak ada kekhawatiran di wajahnya saat menceritakannya. Padahal ketika awal-awal vaksin Covid-19, banyak masyarakat yang gentar—termasuk dirinya.
Namun, berbagai kebijakan pemerintah, membuat masyarakat menekan rasa takutnya. Mereka rela antri berdesakan—mengabaikan protokol kesehatan demi bisa dapat suntikan vaksin.
Bukan hanya kebijakan (kamu bisa pula membacanya pemaksaan) pemerintah yang membuat warga menepuk dada—berani menghadapi jarum suntik dan dirasukkan cairan vaksin ke dalam tubuhnya. Bukan.
Namun, ada satu penangkal yang diyakini ampuh menangkal vaksin, sehingga tak berfungsi. Bagaimanapun, masih banyak yang berpandangan jika vaksin akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Maka dicarilah cara agar efek vaksin “lari kosong” atau tak ampuh. Dan entah bagaimana, pilihan yang dianggap ampuh merampas keampuhan vaksin itu adalah air kelapa, khususnya air kelapa muda.
Padahal menurut ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Saptawati Bardosono bahwa air kelapa tak bisa menghilangkan efek vaksin. Itu hanyalah mitos belaka.
Tapi apa daya, mitos itu telah beradar kuat di masyarakat. Mitos yang membuat mereka jadi berani divaksin—mitos yang membawa kebaikan.
Apalagi mengonsumsi air kelapa juga sangat baik bagi tubuh. Karena banyak mengandung elektrolit. Dan itu mendukung keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Sementara vaksin mengandung senyawa yang dapat memicu terbentuknya antibodi demi meningkatkan kekebalan tubuh
Kedua cairan itu, menurut Saptawati, tak saling menghilangkan efek, keduanya justru saling mendukung kesehatan tubuh.
Tidak mengandung racun
Lucia Rizka Andalusia, Juru Bicara Progrman Vaksinasi COVID-19 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagaimana dilansir dari covid19.go.id juga mengungkapkan, antara vaksin dan air kelapa tak akan berhubungan.
Vaksin itu disuntikkak ke dalam tubuh, ia masuk masuk ke otot lengan, sedangkan air kelapa yang diminum akan masuk ke lambung.
Selain itu, vaksin Covid-19 tak mengandung racun. Dikarenakan, virus yang ada dalam vaksin sudah dimatikan, sehingga dapat merangsang pembentukan antibodi.
Sementara itu, Irtya Qiyamulail selaku Ahli Gizi KONI DKI Jakarta sekaligus APKI Approved Educator juga berpendapat bahwa vaksin Covid-19 tak mengandung racun, sehingga tak perlu dinetralisir.
Perihal air kelapa, Irtya menegaskan bahwa belum ada penelitian apapun yang menyatakan bahwa air kelapa hijau bisa menetralkan atau mengganggu fungsi dari vaksin Covid-19.
“Isi dari vaksin covid-19 adalah virus yang sudah dimatikan, aluminium hidroksida untuk meningkatkan kemampuan vaksin, fosfat sebagai stabilizer, dan natrium klorida sebagai isotonis,” ujarnya.
Manfaat air kelapa
Meminum air kelapa bukanlah kesalahan yang harus dicelah. Namun, menganggapkan mampu menghilangkan efek vaksin, rasanya perlu diluruskan.
Air kelapa, khususnya kelapa muda memang mengandung banyak manfaat, sebagaimana dikutip dari Healthline bahwa air kelapa mengandung karbohidrat, serat, vitamin C, protein, magnesium kalsium, dan potasium.
Semua kandungan itu adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Meminum air kelapa juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.
Waktu paling tepat meminumnya adalah setelah melakukan hal-hal berat yang menguras keringat, semisal olahraga, bukan saat akan divaksin dan setelahnya. Karena air kelapa membantu tubuh tetap terhidrasi. Ia menggantikan cairan tubuh dengan cepat.
Fen Tih dkk, (2017) membeberkan, air kelapa merupakan cairan jernih, di dalamnya terdapat nilai nutrisi dan manfaat terapeutik yang besar.
Ia dapat digunakan sebagai alternatif rehidrasi secara oral, di daerah terpencil ia bahkan dapat manfaatkan untuk rehidrasi secara intravena.
Rasa air kelapa agak manis sehingga dapat mengurangi rasa mual, kembung, dan rasa tak nyaman di perut.
Jenis air ini mudah diminum dalam jumlah lebih banyak, itu jika dibanding dengan minuman olahraga atau air minum biasa.
Ia memiliki tingkat seasaman yang rendah, kandungan mineral, gula seimbang, dan bersifat isotonis, sehingga bagus dikonsumsi sebagai minuman olahraga.
Ia dapat menyembuhkan berbagai penyakit, di antaranya membunuh cacing perut, baik bagi bagi penderita kolera, mengurangi gatal-gatal karena penyakit kulit, diminum langsung atau disuntikkan melalui urat nadi, terbukti efektif mencegah penyakit ginjal dan mereduksi serta melarutkan semua jenis batu ginjal, (Rindengan Barlina, 2004).
Begitulah…