- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
- Begini Cara SDNBorong dan SDN Parinring Makassar Rayakan Hari Bumi 2024 - 22/04/2024
- Cerita Baru Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Lintas Provinsi diMakassar, Tersangka Siap Disidangkan - 22/04/2024
Klikhijau.com – Bagaimana capung terbang di udara? Tulisan ini akan membahas gaya terbang makhluk kecil ini di udara.
Bagi anak-anak, capung adalah makhluk kecil menggemaskan. Mereka kerap menangkapnya—menjadikannya media mainan.
Capung adalah serangga paling kuno di dunia ini. Ia telah melewati berbagai proses evolusi. Makhluk kecil itu disukai anak-anak karena memiliki tampilan yang menarik dan indah.
Meski bertubuh kecil, tapi capung diselimuti berbagai misteri dan fakta menarik yang tak terduga. Misalnya, ia mampu terbang mundur. Fakta itu tentu saja menarik.
Cara capung terbang
Cara terbang capung yang hobi melakukan repertoar manuver itu membuat para peneliti penasaran. Para peneliti ingin menjawab bagaimana cara serangga dari kelas Insecta dapat mengembangkan refleks canggih, sehingga memungkinkan mereka memperbaiki posisi saat jatuh atau setelah terbalik selama penerbangan.
Untuk menjawab hal itu, maka Cornell University harus turun tangan memimpin sebuah studi. Hasilnya mereka menemukan refleks meluruskan gesit capung adalah proses kompleks yang melibatkan sinyal dari sistem visual mereka dan kontrol otot dinamis dari jarak sayap.
Penulis studi yang diterbitkan oleh jurnal Science mengatakan, serangga telah mengembangkan refleks canggih untuk menyesuaikan diri di udara. Mekanisme pemulihan mereka melibatkan interaksi kompleks antara indera fisik, otot, tubuh, dan sayap, dan mereka harus mematuhi hukum penerbangan.
“Kami berusaha memahami mekanisme kunci yang terlibat dalam refleks meluruskan capung dan untuk mengembangkan model berbasis fisika untuk memahami strategi kontrol manuver penerbangan, ”jelas penulis studi tersebut seperti dilansir dari Earth.
Butuh informasi sensorik visual
Para peneliti menemukan fakta, capung menggunakan asimetri pitch sayap antara sayap kiri dan kanan untuk mendorong pemulihan tegak dalam waktu kurang dari 200 milidetik.
Kesimpulan itu didapatkan setelah para peneliti menggunakan serangkaian analisis kinematik, pemodelan fisik, dan simulasi penerbangan tiga dimensi.
Tidak berhenti di situ saja, mereka juga melakukan langkah kedua, tujuannya untuk menentukan melalui eksperimen perilaku apakah gerakan sayap ini ditimbulkan oleh sinyal sensorik hulu.
Mereka memblokir sistem visual serangga sambil mengamati kemampuan mereka untuk melakukan gerakan kompleks yang diperlukan untuk membalik.
Hal itu mengungkapkan, hilangnya informasi sensorik visual mengganggu kemampuan capung untuk melakukan pelurusan udara, menyiratkan hubungan yang jelas antara sinyal visual dan refleks motorik serangga.
“Hasil ini menunjukkan jalur dari sistem visual capung ke otot yang mengatur jarak sayap yang mendasari pemulihan,” kata penulis penelitian.
Metode yang dikembangkan tersebut menawarkan alat kuantitatif untuk menyimpulkan tindakan internal serangga dari akrobat mereka. Metode itu dapat diterapkan pada kelas luas sistem terbang alami dan robotik.
Fakta-fakta tak terduga capung
Sebagai makhluk kecil yang menggemaskan, serangga dari ordo Odonata itu memiliki fakta yang mengejutkan, selain cara terbang mereka yang membuat para peneliti diliputi rasa penasaran:
-
Sebagai Indikator lingkungan
Jika ada lingkungan yang dihuni capung, maka bisa dipastikan lingkungan tersebut masih bebas dari pencemaran dan polusi.
Untuk lebih jelas mengenai fakta ini, silakan baca di SINI
-
Melihat dunia lebih berwarna
Capung memiliki penglihatan yang luar biasa. Matanya majemuk, berisi 30.000 segi. Dan semua segi itu dapat memberi informasi tentang lingkungan di sekelilingnya.
Kenapa bisa demikian, jika sahabat hijau pernah melihat capung, tentu tidak asing dengan kepalanya yang hampir seluruhnya berisi mata.
Hal itulah yang membuat serangga ini memiliki sudut pandang nyaris mencapai 360 derajat. Capung juga dapat melihat warna yang lebih banyak dari manusia. karenanya ia akan melihat dunia ini lebih berwarna-warni.
-
Berada di tiga tahap siklus kehidupan
Siapa sangka jika makhluk kecil ini memiliki tiga siklus kehidupan. Pertama, berbentuk telur, kedua, larva atau nimfa, dan ketiga capung dewasa.
Ketika masih berbentuk telur, ia akan mendekam di dalam air selama kurang lebih 2 tahun. Persoalan lama tidaknya ini tergantung dari spesiesnya.
Setelah menetas, serangga ini akan berganti bulu hingga 17 kali. Setelah itu barulah akan keluar ke permukaan untuk menikmati udara dengan cara terbang.
-
Mencegat mangsa di udara
Meski terlihat kecil, sesungguhnya capung adalah monster menyeramkan. Dalam mencari mangsa, ia tidak memburunya, namun mencegatnya ketika sedang terbang—perhitungannya sangat cermat. Tingkat keberhasilannya bisa mencapai 95 persen.
-
Memiliki rahang tajam
Meski terlihat gemulai, namun capung memiliki rahang yang sangat tajam. Itu merupakan salah satu keunggulan untuk melumpuhkan mangsanya.
Ajaibnya, serangga satu ini bisa mencabik-cabik mangsanya sambil terbang.
-
Dapat meningkatkan suhu tubuh
Sebagai hewan odonata, capung juga mampu meningkatkan suhu tubuhnya. Ia memiliki kemampuan termoregulasi.
Termogulasi merupakan proses yang melibatkan mekanisme hemeostatik yang dapat mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dan meningkatkan suhu tubuh dengan baik.
-
Si jago terbang
Satu hal yang membuat para peneliti penasaran adalah cara terbang capung. Capung adalah makhluk yang jago terbang, ia bisa terbang ke segala arah, bisa menyamping dan mundur, bahkan mampu tak bergerak di udara selama lebih dari beberapa menit.
-
Bernapas dengan anus
Mungkin terdengar konyol, tapi memang faktanya demikian. Capung dapat bernapas melalui insang yang terdapat pada anusnya.
Nimfa capung akan menarik air ke anus, tujuannya untuk memfasilitasi pertukaran gas udara. Saat nimfa mengeluarkan air. Nimfa tersebut bisa mendorong dirinya sendiri ke depan. Kemudian keluarlah air melalui anus yang dapat memberi manfaat pada pergerakan sistem pernapasannya.
-
Bisa bertelur di air asin
Biasanya capung bertelur di sungai, bakau,rawa, atau perairan lain seperti kali. Namun, siapa sangka ada spesies capung yang dapat bertelur di air asin. Namanya Erythrodiplax Berenicei. Ia adalah capung tepi laut yang bisa ditemukan di Amerika Utara.
-
Memiliki suaka perlindungan
Siapa sangka, serangga yang sering diburu anak-anak itu memiliki suaka perlindungan. Beberapa negara telah membuat suaka perlindungan capung. Tujuannya agar makhluk kecil ini tidak mengalami kepunahan akibat tangan jahil manusia.
Nah, itulah cara capung terbang dan fakta-fakta menarik tentangnya, semoga bermanfaat!