Memanen Hikmah dari Sehimpun Peribahasa tentang Laut beserta Maknanya

oleh -593 kali dilihat
WALHI Menilai Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Sawu Inkonstitusional
Ilustrasi laut - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Banyak cara untuk mengungkapkan sesuatu. Peribahasa adalah salah satunya. Penggunaan peribahasa bertujuan untuk menyampaikan sesuatu secara tidak langsung.

Peribahasa menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah  suatu kelompok kata atau kalimat yang memiliki makna tertentu yang berisikan kalimat ringkas, berisi tentang perbandingan, nasihat dan tingkah laku manusia. Kalimat ini sering diselipkan dalam percakapan untuk menasehati, membandingkan, atau menyindir seseorang.

Dalam hal penggunaan peribahasa, dapat kita temukan banyak kata-kata dari alam yang digunakan, misalnya kata laut.

KLIK INI:  Melihat Pentingnya Peran Penyerbuk bagi Tanaman dan Ekosistem

Tujuannya jelas, untuk menyampaikan suatu maksud secara tersirat. Karena itu, untuk memahami peribahasa dibutuhkan pengetahuan tersendiri.

Berikut ini, beberapa peribahasa menggunakan kata laut beserta makna yang dikandungnya:

  • Diam di laut masin tidak, diam di bandar tak meniru (Tidak mengikuti adat kebiasaan yang baik)
  • Dalam laut boleh diajuk, dalam hati siapa tahu (Apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang tidak dapat kita ketahui).
  • Garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga juga (Laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya).
  • Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga (Biarpun tinggal berjauhan, kalau sudah jodoh akan menjadi suami istri juga).
  • Itik berenang di laut (air ), mati kehausan (menderita kesusahan karena tidak dapat (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada).
KLIK INI:  Peneliti Temukan Karang di Hawai Tangguh di Laut yang Lebih Hangat
  • Ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan (Bersiap-siap mengecap hasil pekerjaan yang belum pasti berhasil).
  • Jika benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau (Orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga).
  • Laut madu berpantaikan sakar (gula) (Perkataan yang manis keluar dari mulut orang yang baik rupanya).
  • Menambak ke laut (Pekerjaan sia-sia).
****
  • Menunggu laut kering (Pekerjaan yang sia-sia).
  • Sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut (Dari sedikit menjadi banyak).
  • Sungguh pun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang (Sungguh pun tampaknya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju).
  • Tak ada laut yang tak berombak (Setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya).
  • Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan (Bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan).
KLIK INI:  Intip Kelebihan dan Kekurangan Berkebun Tanpa Tanah
  • Membuang garam ke laut (Melakukan suatu pekerjaan yang tidak ada gunanya (seperti memberi sesuatu kepada orang kaya).
  • Laut ditimba akan kering (Betapa pun banyaknya harta, jika selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga).
  • Menambak gunung menggarami laut (Memberi pertolongan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya).
  • Menambak gunung, menggarami air laut (Memberi bantuan kepada orang yang sama sekali tidak perlu dibantu).
  • Laut ditembak, darat kena (Lain yang diperoleh dari yang diharapkan).
  • Laksana apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi (Orang yang belum mantap kedudukannya atau belum bernasib baik dalam mengadu untung).
  • Laut budi tepian akal (Seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana).

Nah, sahabat hijau, itulah sehimpun peribahasa tentang laut. Semoga memberi hikmah.

KLIK INI:  Segala yang Hanyut ke Laut