Melirik Keajaiban Biji Pepaya sebagai Alat Kontrasepsi Alami Lelaki

oleh -1,221 kali dilihat
buah pepaya merah delima
Buah pepaya merah delima - Foto/SahabatPetani
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Buah pepaya itu telah terbelah dua. Terletak di atas meja. Bijinya telah hilang. Biji pepaya memang tidak lazim masuk ke dalam daftar yang dikonsumsi dari buah ini.

Biji pepaya yang buahnya masih mudah berwarna putih, namun ketika buah telah matang akan berwarna hitam.

Bijinya itu lebih banyak dibuang begitu saja daripada dimanfaatkan. Sebab yang dimakan hanya daging buahnya saja.

Tumbuhan dari famili Caricaceae ini, memiliki beragam manfaat, buahnya yang masih mentah bisa dijadikan sayur, daunnya kerap dimanfaatkan untuk menurunkan demam dengan cara direbus kemudian air rebusannya diminum.

KLIK INI:  Manfaat Penting Kacang Hijau, Cocok untuk Pengantin Baru

Penggunaan tumbuhan sebagai obat penyembuh, memang bukan lagi rahasia. Sebab telah dimanfaatkan sejak dulu, dan turun temurun hingga sekarang.

Penemuan obat-obat kimia, hanya mereduksi penggunaannya, tidak membuatnya tercerabut dari akarnya.

Penggunaan tumbuhan sebagai obat alami, terus saja hidup di tengah-tengah masyarakat, khususnya yang hidup jauh dari aroma kota.

Perkembangan ilmu pengetahuan, membuat pemanfaatan tanaman, bukannya redup, justru semakin banyak terungkap khasiatnya

Biji pepaya misalnya, yang biasanya diabaikan. Kini ditemukan bisa jadi alat Keluarga Berencana (KB) atau alat kontrasepsi, tapi bukan untuk perempuan. Biji pepaya adalah alat kontrasepsi alami bagi laki-laki. Tanpa efek samping.

Tentu ini kabar yang baik, khususnya bagi perempuan. Mereka tidak harus lagi berurusan dengan alat kontrasepsi, baik suntik maupun tablet, sebab suaminya bisa melakukannya secara alami melalui biji pepaya.

KLIK INI:  Tanaman Pepaya Diserang Hama Kutu Putih, 2 Cara Alami Ini Bisa Dicoba!
Pengalaman dengan biji pepaya

Saya punya pengalaman sedikit buruk tentang biji dari tanaman yang diduga berasal dari negara Meksiko bagian selatan dan bagian utara itu.

Dulu, kepala saya sering sakit, entah ide dari mana. Ibu menumbuk biji pepaya yang telah matang, lalu menempelkan ke kepala saya, hasilnya sakit kepala saya memang mereda.

Namun setelah itu, kulit kepala hingg jidat saya menghitam lalu terkelupas. Rupanya biji pepaya memiliki getah, getah itulah yang melukai kulit dan membuatnya perih.

Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi menggunakan biji pepaya untuk menghilangkan sakit kepala saya. Lagian, sejak saat itu pula sakit kepala saya tidak sesering sebelum ibu membalutinya dengan biji dari tumbuhan berdaun hijau segar itu.

KLIK INI:  Sagu, Pangan Pengganti Nasi yang Kaya Manfaat bagi Kesehatan
Kandungan biji pepaya

Biji tanaman dari ordo Brassicales tersebut  mengandung senyawa antibakteri. Senyawa ini adalah senyawa yang dapat mencegah dan mengendalikan pertumbuhan bakteri, terutama bakteri merugikan (Alfiyaturohmah et al., 2014).

Tumbuhan antibakteri banyak ditemukan di alam, termasuk yang terdapat pada biji pepaya. Menurut Martiasih dkk (2014), biji pepaya diketahui mengandung bahan kimia seperti fenol, alkaloid dan saponin.

Bijinya juga mengandung senyawa alkaloid karpan. Karpain adalah alkaloid dengan cincin lakton 7-rantai Metilen dapat menghambat sifat mikroorganisme tertentu.

Karpain dapat mencerna protein dalam mikroorganisme dan mengubahnya menjadi pepton. Biji pepaya juga mengandung senyawa flavonoid.

Senyawa ini juga memiliki sifat antibakteri dengan mendenaturasi protein sel bakteri dan mengganggu membran sel.

Ekstrak metanol biji pepaya diduga mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid sebagai antifertilitas. senyawa Dapat memainkan efek sitotoksik, mengganggu metabolisme sel germinal dan sel spermatogenik.

Bijinya pepaya juga mengandung protein proteolitik, sehingga mengurangi kekentalan semen, Wijayanti dkk (2016).

KLIK INI:  Jangan Dibiasakan, Ini Efek Buruk Sering Keramas Malam Hari!

Ekstrak biji tanaman yang bernama lati  Carica papaya L. dapat mempengaruhi kualitas sperma, seperti mengurangi penurunan konsentrasi sperma, motilitas, dan morfologi normal.

Alkaloid dalam biji pepaya menyebabkan penurunan jumlah sperma (juta/ml), yang dapat menyebabkan degenerasi sel sperma, sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel sperma.

Senyawa alkaloid ini juga memberikan efek sitotoksik yang dapat mengganggu sel germinal dan sel spermatogenik. Penurunan jumlah sel spermatogenik juga disebabkan oleh rendahnya kadar hormon testosteron .

Bahan kimia dari biji tanaman ini bersifat sitotoksik dan menyebabkan gangguan metabolisme sel spermatogenik, seperti alkaloid, triterpenoid dan steroid.

Reryd Arindany Wiryawan (2015) menjelaskan bahwa senyawa alkaloid yang terkandung dalam biji pepaya menghasilkan respon estrogenik yang menurunkan kadar testosteron.

Efek estrogen menghambat hipotalamus dan hipofisis anterior, mengakibatkan penghambatan GnRH dan gonadotropin (FSH dan LH), tidak merangsang sel leydig untuk memproduksi testosteron, dan berperan dalam spermatogenesis, mengurangi konsentrasi sperma.

Pengguna alat kontrasepsi dominan perempuan
KLIK INI:  5 Resep Minuman Khas Desa Kunyi Penangkal Penyakit di Musim Hujan

Sementara itu, penelitian yang dilakukan Sri Nita (2019) menjelaskan bahwa triterpenoid dan steroid yang terkandung dalam biji tanaman pepaya. Mempengaruhi kadar testosteron dengan menghambat mekanisme umpan balik di hipofisis-hipotalamus, sehingga mengurangi produksi LH dan FSH. .

FSH merangsang proses spermatogenesis dan LH merangsang pertumbuhan dan metabolisme sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.

Jumlah sperma dan kadar testosteron tetap sama mekanisme umpan balik. Jika mekanisme umpan balik terganggu, kadar FSH dan LH dalam sirkulasi darah akan menurun.

Akibatnya, proses spermatogenesis berhenti dan jumlah spermatozoa yang dihasilkan di tubulus seminiferus berkurang.

Motilitas sperma berasal dari kemampuan sperma sendiri untuk mendorong ke depan karena adanya zat kontraktil di bagian tubuh sperma, yang kemudian diteruskan ke seluruh bagian ekor. sperma.

Syamsuddin dkk, (2019) juga mengungkapkan bahwa ekstrak biji pepaya dapat mempengaruhi kualitas sperma.

Bijinya itu dapat menurunkan konsentrasi sel sperma atau spermatozoa dan mengurangi morfologi sperma.

Dengan adanya metode kontrasepsi alami dari biji pepaya, setidaknya dapat mengurangi penyebab kerugian bagi kesehatan.

Karena menurut Naser (2009) penggunaan alat kontrasepsi, khususnya suntik memiliki efek samping bagi perempuan berupa gangguan pola menstruasi, kegemukan atau obesitas, sakit kepala, dan rasa ketidaknyamanan di perut.

Sementara pengguna kontrasepsi lebih dominan perempuan. Perbandingannya cukup tinggi, pengguna perempuan berada pada angka 93,66%  sedangkan  metode kontrasepsi laki- laki hanya berada pada 6,34% saja.

KLIK INI:  Buah Asam, Buah Nostalgia dan 5 Manfaat Ajaibnya Bagi Kesehatan