Klikhijau.com – Lingkungan hidup Indonesia telah lama memiliki “petugas” khusus (baca menteri). Namanya berubah-ubah, begitu pun “petugasnya”.
Ketika awal terbentuk di masa Presiden Soeharto, namanya Meneg PPLH yang merupakan singkatan dari Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Meneg PPLH ini bertahan dari 1978 hingga 1983.
Menteri pertama yang menahkodai Kementerian Lingkungan Hidup adalah Emil Salim. Ia menjabat pada masa Kabinet Pembangunan III dari tangga 29 Maret 1978 sampai 19 Maret 1983.
Emil termasuk menteri lingkungan hidup yang paling lama, ia menjabat selama tiga periode pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Pada jabatan Emil yang kedua kalinya, nama Meneg PPLH berubah menjadi Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Meneg KLH).
Meneg KLH merupakan mulai berkiprah pada Kabinet Pembangunan IV pada tangga tahun 19 Maret 1983-11 Maret 1988
Pada Kabinet Pembangunan V yang dimulai tanggal 21 Maret 1988 hingga 11 Maret 1993. Emil masih dipercaya sebagai menahkodai Meneg KLH.
Emil Salim merupakan seorang, pengajar, ahli ekonomi, politisi, dan cendikiawan Indonesia. Ia lahir lahir 8 Juni 1930.
Kembali berubah nama
Pada Kabinet Pembangunan IV nama kementerian ini kembali berubah menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH).
Kementerian ini mulai berkiprah 17 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998 yang dinahkodai oleh Sarwono Kusumaatmadja. Sarowono sendiri lahir pada tanggal lahir 24 Juli 1943.
Selepas Sarono Meneg LH kemudian diisi oleh Juwono Sudarsono pada masa Kabinet Pembangunan VII antara tanggal 14 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998.
Juwono Sudarsono lahir pada tanggal 5 Maret 1942 di Ciamis, Jawa Barat.
Ketika Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden Indonesia, selanjutnya jabatan presiden jatuh kepada Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie pada tangga 21 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999.
Saat itu nama kabinet pun berganti menjadi Reformasi Pembangunan dan yang menjabat sebagai Meneg LH adalah Panangian Siregar. Ia lahir di Tanjung Pinang, 23 Mei 1936.
Masa Gusdur dan Megawati
Perputaran roda sejarah Indonesia terus saja bergerak. Setelah BJ Habibie turun dari kursi kepresiden digantikan oleh Abdurahman Wahid. Nama kabinet juga berganti menjadi Kabinet Persatuan Nasional.
Bukan hanya presiden dan nama kabinet bergan, tetapi juga Meneg LH dari Panangian Siregar ke Sonny Keraf pada tanggal 29 Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001.
Sonny Keraf sendiri lahir di Kabupaten Lembata pada tanggal 1 Juni 1958.
Kekuasaan Abdurahman Wahid atau Gusdur tidak berlangsung lama, kemudian digantikan oleh wakilnya, Megawati Soekarno Putri.
Pada masa Megawati menjadi presiden, ia menggunakan nama Kabinet Gotong Royong. Dan yang menjabat sebagai Meneg LH adalah Nabiel Makarim dari tanggal 10 Agustus 2001 sampai 20 Oktober 2004.
Nabiel Makarim lahir pada tanggal 9 November 1945 di Surakarta dan meninggal pada tanggal 22 Oktober 2021 di Jakarta Selatan.
Masa SBY
Masa jabatan Megawati sebagai presiden Indonesia juga tidak terlalu lama. Pada pemilihan presiden tahun 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keluar sebagai pemenang. Nama kabinet pun berubah nama, begitu pula menteri yang bertugas mengurusi lingkungan hidup Indonesia.
Pada masa SBY dengan nama Kabinet Indonesia Bersatu. Rachmat Witoelar dipercaya sebagai Meneg LH yang menjabat dari tanggal 21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009.
Rachmat Witoelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 20 Juni 1942 di hari Sabtu.
Selepas Rachmat Witoelar menjabat Meneg LH. Kementerian lingkungan hidup pun bersalin nama menjadi Menteri Lingkungan Hidup pada periode kedua SBY dengan nama Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pada masa itu Menteri Lingkungan Hidup mengalami satu kali pergantian, pertama dijabat oleh Gusti Muhammad Hatta dari tanggal 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011 dan Balthasar Kambuaya dari tanggal 19 Oktober 2011 sampai 20 Oktober 2014
Gusti Muhammad Hatta sendiri lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 1 September 1952. Sedangkan Balthasar Kambuaya lahir di hari Minggu, 9 September 1956 di Papua.
Saat masa jabatan dua periode SBY berakhir, yang menjabat sebagai presiden selanjutnya adalah Joko Widodo atau Jokowi.
Jokowi melebur dua kementerian
Pada periode pertama Jokowi memakai nama Kabinet Kerja dan nama kementerian yang mengurusi masalah lingkungan hidup pun berubah. Bahkan dua kementerian dilebur menjadi satu, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan.
Namanya pun berubah menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga sekarang.
Siti Nurbaya Bakar yang lahir di Jakarta 28 Agustus 1956 dipercaya sebagai Menteri LHK, baik di perode pertama Jokowi maupun di periode keduanya.
Siti mulai menjabat sebagai Menteri LHK sejak 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019 pada Kabinet Kerja.
kemudian pada Kabinet Indonesia Maju, Siti pun masih dipercaya sebagai Menteri LHK. Ia menjabat sejak tanggal 23 Oktober 2019- sekarang.