Lebih Dekat dengan 5 Spesies Laut Indonesia yang Baru Ditemukan

oleh -672 kali dilihat
Lebih Dekat dengan 5 Spesies Laut Indonesia yang Baru Ditemukan
Lebih Dekat dengan 5 Spesies Laut Indonesia yang Baru Ditemukan/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Kekayaan laut Indonesia tak perlu diragukan. Banyak hal baru yang bisa ditemukan. Mulai dari ikan hingga terumbu karang, juga (maaf) kamu bisa menemukan banyak sampah.

Namun, kisah kali ini bukan tentang cerita laut Indonesia yang menyedihkan. Kisah ini adalah kisah yang menggembirakan.

Baru-baru ini  peneliti kelautan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis cerita gembira, yakni penemuan spesies baru di laut Indonesia.

Bukan hanya satu spesies, tapi lima sekaligus. Semuanya berada di perairan nusantara. Bukankah itu cukup menggembirakan.  Karena itu,  apa yang ditemukan oleh LIPI patut untuk dibanggakan.

KLIK INI:  Pengasaman Laut Telah jadi Ancaman Baru bagi Ikan

Penemuan tersebut terjadi dalam Ekspedisi Laut Shouth Java Deep Sea Expedition (SJADES) 2018. Saat itu Pusat Oseanografi LIPI bekerja sama dengan National University of Singapore.

Kerja sama dalah ekspedisi  itu dilakukan untuk menelusuri kekayaan biota laut di perairan Selat Sunda. Nah, dari dari ekspedisi itu ditemukan adanya 5 spesies laut baru.

Dari kelima spesies yang ditemukan, dua  merupakan spesies bintang laut, dua spesies baru ikan, dan satu spesies baru kepiting.

Spesies yang ditemukan tersebut kemudian diberi nama, misalnya dua spesies bintang laut dinamai Dipsacaster fisheri dan Pteraster sjadesensis.   Keduanya sama-sama ditemukan di Selat Sunda, namun di zona kedalaman yang berbeda.

Namun untuk lebih jelasnya, berikut ulasan singkatnya mengenai kelima spesies tersebut:

KLIK INI:  Khasiat Lidah Buaya, Ini 4 Diantaranya yang Membuat Anda Bergegas Mencarinya!
  • Dipsacaster fisheri

Dipsacaster fisheri, yang kemudian disingkat jadi D. fisheri. Bintang laut ini ditemukan di kedalaman 379-409 meter di Selat Sunda.

Penemuan ini menandakan bahwa biota laut Indonesia masih banyak yang belum terungkap.

  • Pteraster sjadesensis

Sedangkan Pteraster sjadesensis  yang disingkat jadi P. sjadesensis hidup di zona yang lebih dangkal, yaitu 92-103 meter. Juga ditemukan di Selat Sunda

Sedangkan dua spesies ikan jenis baru yang ditemukan oleh tim LIPI sangat berbeda dengan ikan pada umumnya. Karenanya dimasukkan sebagai spesies baru.

Misalnya ikan gobi jenis baru yang ditemukan, ia  memiliki kepala lebih besar daripada ikan sejenisnya, serta memiliki dada dan perut yang tak bersisik.

Sama seperti bintang laut yang baru ditemukan, ikan jenis baru itu pun diberi nama. Nama menjadi sesuatu yang penting bagi penemuan spesies baru:

  • Platygobiopsis hadiatyae

Jenis ikan gobi baru yang ditemukan tersebut  hidup di kedalaman 182-172 meter di perairan Selat Sunda.

Para peneliti memberinya nama Platygobiopsis hadiatyae. Ia memiliki kepala yang lebih besar dan tidak bersisik.

  • Cheliperca flavolineata

Cheliperca flavolineata hidup  di zona yang sedikit lebih dalam terdapat jenis ikan yang hidup di dasar berbatu.    Ikan yang masih masuk dalam jenis Serranidae ini hidup di kedalaman 200 meter, sehingga terbebas dari tangkapan alat tangkap perikanan komersil semacam gill net atau trawl.

Para peneliti memberi nama jenis ikan baru ini dengan Cheliperca flavolineata.

Seperti yang diterangkan secara singkat di atas, selain bintang laut dan ikan. Peneliti LIPI juga menemukan kepiting jenis baru yang diberi nama Typhlocarcinops hadrotes.

  • Typhlocarcinops hadrotes.

Kepiting laut ini tinggal di zona kedalaman 163-269 meter di kawasan Pelabuhan Ratu, Cilacap ini memiliki ciri-ciri bentuk badan yang gemuk dan tebal.

Itulah jenis spesies laut Indonesia yang baru ditemukan oleh para peneliti. Penemuan itu meberi gambaran yang terang benderang, betapa Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati laut.

Hanya saja kekayaan itu belum terungkap sepenuhnya. Karena itu, sudah sepatutnya laut Indonesia tetap terjaga dan lestari demi generasi mendatang.

KLIK INI:  Mikroplastik Sebagai Petaka yang Mengancam Biota Laut