Kronologis Penyelamatan Seekor Harimau di Kabupaten Merangin

oleh -81 kali dilihat
Harimau Sumatera Serang Seorang Pekerja di Riau Hingga Tewas
Harimau sumatera/foto-Suara.com

Klikhijau.com – Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil diselamatkan di Kabupaten Merangin.

Penyelamatan itu dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jambi. Proses penyelamatannya cukup panjang.

Informasi kemunculannya mulai diterima tahun 2021 lalu. Harimau itu muncul di Desa Nalo Gedang dan sekitarnya Kecamatan Nalo Tantan.

Namun ketika diverifikasi saat itu, harimau tersebut diduga sudah kembali lagi ke hutan sekitarnya.

KLIK INI:  Akhir Perjalanan S, Sang Pemodal Perusakan TN Tesso Nilo

Kemudian pada tanggal 19 Maret 2022, Kepala Desa Nalo Gedang melaporkan kejadian ternak kambing yang dimangsa harimau.

Begitu menerima informasi, Tim BKSDA Jambi langsung melakukan verifikasi, karena ternak tersebut patut diduga dimangsa oleh harimau.

Selanjutnya pada tanggal 2 April 2022, Kepala Desa Nalo Gedang kembali melaporkan kejadian ternak dimangsa harimau.

Lalu pada tanggal 6 April 2022 Balai KSDA Jambi memasang perangkap (box trap). Pemasangan perangkap itu dilakukan berdasarkan bahan keterangan yang dikumpulkan dari warga.

Dan pada tanggal 21 April 2022, sekitar pukul 07.40 WIB, warga menyampaikan bahwa harimau telah masuk dalam perangkap.

Begitu menerima informasi, tim Balai KSDA Jambi segera ke lokasi untuk mengamankan lokasi.

Sekitar pukul 23.00 WIB di hari yang sama, harimau itu telah sampai di Tempat Penampungan Satwa Balai KSDA Jambi dalam kondisi sehat.

KLIK INI:  Pita Sehat Berbasis Digital, Inovasi Cerdas dari SD Inpres Bangkala III Makassar
Akan dilepaskan ke habitatnya

Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, informasi satwa harimau adalah jantan dengan perkiraan usia sekitar 8-10 tahun.

Harimau tersebut memiliki berat badan 110 kg dengan panjang taring atas 6,2 cm. Taring bawah 3,5 cm, serta panjang keseluruhan tubuh 217 cm.

Dari hasil pemeriksaan, body condition score 3,5 (dari 5) artinya masih dalam keadaan sangat baik dan hasil dari pemeriksaan fisik serta observasi sehingga sangat layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

KLIK INI:  Meretas Jalan Satwa Liar Kembali ke Alam di Masa Covid-19

“Pada saat dievakuasi, kondisi fisik harimau sumatra terdapat luka lecet di pangkal ekor, hidung diduga karena berontak dalam kendang box traff, kuku bagian belakang rusak akibat dalam box trap. Balai KSDA juga telah mengambil sampel darah Hematologi dan Biokimia serta rambut untuk uji DNA,” terang Rahmad.

Rahmad Saleh juga mengungkapkan, lokasi konflik berada di kebun masyarakat dengan status lahan Areal Penggunaan Lain (APL) berjarak lebih kurang 1-2 km dari hutan produksi, dan sekitar 20 km dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Tutupan lahan di sekitar lokasi berupa tanaman sawit dan kebun karet

Rencana tindak lanjut dari penyelamatan harimau sumatra ini menurut Rahmad, akan dilakukan pengecekan kesehatan oleh tim dokter hewan BKSDA Jambi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Jika dinyatakan sehat akan segera dilepasliarkan ke habitat alaminya,” ungkap Rahmad.(*)

KLIK INI:  Pesan Menohok Kaka Slank untuk Pengunjung Toraja Highland Festival 2021