Kopi dan Manifestasi Rasa Pahit yang Tertinggal

oleh -1,130 kali dilihat
Secangkir Kopi yang Hutan
Ilustrasi minum kopi - Foto/Ist

Klikhijau.com – Kopi itu pahit – ini terasa ambigu, demi tak menyebutnya problematis. Kadang, bahkan selalu terdengar di seantero warung kopi.

Beberapa dari pencinta kopi bisa saja ‘memaki’ atas pahitnya kopi sambil menggurui pelayan tuk minta tambahan gula.

Rasa nikmat kopi, bisa membuat peminumnya terdiam. Di balik kelezatan kopi ada rasa yang tak bisa diungkap hingga dalam beberapa detik mulut tak dapat berkata apa-apa.

Seperti itulah ungkapan satir bagi para penikmat kopi. Tren menikmati kopi terasa sulit dilepaskan dari aktivitas kehidupan manusia. Belum lagi aroma khas kopi selalu menjadi incaran.

Rasa pahit kopi kerap dianggap sesuatu yang menstimulus lidah peminumnya.

Jika dirunut paling dalam, rasa pahit terdeteksi akibat terjadi interaksi antara senyawa kimia tertentu dengan bagian tengah agak belakang dari lidah peminum kopi.

KLIK INI:  Pela, Pelindung Ponsel yang Ramah Lingkungan

Jadi, ketajaman rasa kopi bukan karena rasa pahit dari kopi itu sendiri.

Adanya interaksi mendadak antara kopi yang kita minum dengan kandungan protein dalam ludah pada lidah kita menjadi paduan apik kopi jadi terasa pahit.

Sebagai pengetahuan asal, dalam secangkir kopi terdapat lebih dari 30 senyawa kimia. Masing-masing senyawa kimia itu berperan dalam pembentukan rasa, aroma dan keasaman kopi.

Itulah mengapa minum kopi tak seperti meminum air biasa. Cita rasa minum kopi akan terdeteksi dengan cara menyeruput. Tujuan ini diharapkan dengan memosisikan larutan kopi tepat berada di bagian tengah lidah.

KLIK INI:  Lari Sekali Seminggu Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini, Benarkah?
Lalu dari mana sumber rasa pahit kopi?

Ternyata bermula lewat pemanasan biji kopi ditemukan serangkaian reaksi kimia yang mengubah Asam Klorogenik menjadi Cholorogenic lalu terbentuk Acid Lactone.

Kemudian bila pemanasan terus berlangsung, akan menghasilkan senyawa hasil pemecahan Lactone  yang dinamakan dengan Phenylindane. Hasil pemecahan kedua inilah yang turut andil dan bertanggung jawab atas munculnya rasa pahit pada kopi.

Mungkin tampak rumit dan sedikit ilmiah bagi masyarakat awam. Tapi sesungguhnya dibalik itu semua penikmat kopi tak rela menjauh dari pahitnya kopi.

Sesekali bolehlah juga menjiwai apa yang kita minum.

Dalam kekangan jiwa terpatri manifestasi rasa. Dari sana tergambar, seindah apapun hidup terukir, sesempurna apapun hidup yang terjalani dapatkah ia bermakna tanpa ada rasa pahit ?

Sebaiknya tetap menjaga asa kenikmatan ngopi di tengah lidah, meski Rasa manis selalu datang menggoda.

Kesadaran ikut bersenyawa. Bukankah kopi itu nikmat karena rasa pahitnya. Jangan lupa, setelah minum kopi jangan dibuang ampasnya, cek manfaatnya di SINI!

KLIK INI:  Demi Kesehatan dan Lingkungan, Terapkan Gaya Hidup Ini